Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
5 Fakta JYK Label Pamerkan Batik Durian Lubuklinggau di Milan Fashion Show 2023
26 September 2022 13:44 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Lagi-lagi, brand fashion lokal JYK Label membanggakan nama Indonesia. Hal ini karena JYK Label sukses melenggang di Milan Fashion Show 2023. Ini menjadi kesempatan kedua JYK Label setelah sukses membuat gebrakan di Milan Fashion Show 2022 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Label fashion JYK yang digawangi oleh desainer Jenny Yohana Kansil memamerkan koleksinya di panggung pekan mode Emerging Talents Milan Fashion Show yang berlangsung di Palazzo Visconti, Milan, Italia pada Rabu, (21/9). JYK Label memamerkan total 10 koleksi Spring/Summer 2023 yang mengusung konsep ‘Egalitarian’.
Ingin mengetahui fakta-fakta lebih lanjut terkait koleksi JYK Label dan Batik Durian Lubuklinggau? Yuk, ketahui selengkapnya di artikel berikut ini.
1. Tema koleksi yang berbeda dengan tahun lalu
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini JYK Label mengawinkan olah digital dengan warisan tradisional batik lewat cara mendesain ulang. JYK Label berkolaborasi dengan artisan batik dalam menciptakan batik motif baru yang tampil lebih kontemporer dan diyakini dapat diterima oleh pasar internasional.
Motif batik ini dibuat lewat gambar yang diolah dari foto durian langsung di kebun durian di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. JYK Label pun lebih mengeksplorasi mengenai bunga durian yang indah, tapi belum banyak diketahui publik.
ADVERTISEMENT
2. Angkat tema Egalitarian dari era 1970-an
Koleksi Spring/Summer 2023 ini diberi tajuk ‘Egalitarian’. Nama ini diambil dari era 1970-an, di mana melambangkan tahun kebebasan dan kesetaraan. Di samping itu, tahun 1970-an juga menjadi salah satu dekade paling modis sepanjang masa.
Koleksi kali ini mengusung konsep equality atau kesetaraan, keyakinan akan persamaan hak, dan kesempatan yang sama.
“Koleksi ‘Egalitarian’ kemudian juga menjadi kebutuhan akan rasa damai sehingga kita semua, manusia, bisa dapat hidup berdampingan menciptakan ruang yang lebih baik. Kita semua diciptakan untuk hidup bebas, dan menggunakan kebebasan kita tersebut untuk membantu orang lain dengan rasa kasih bukan memanipulasinya untuk malah mendukung kebebasan tersebut,” ujar desainer Jenny Yohana Kansil saat konferensi pers virtual, Rabu (21/9).
ADVERTISEMENT
3. Pamerkan 10 koleksi busana
Koleksi 10 busana ini terdiri dari rentang desain yang luas, mulai dari rok mini hingga rok midi. Jenny memadukan kain batik tradisional dengan desain yang sporty dan colorful.
Koleksi ini terdiri dari berbagai macam potongan busana, mulai dari siluet A-line, modern crop top, hingga high waist. Selain itu, koleksi ini juga didominasi oleh motif floral yang menambah elegansi koleksi.
“Gaya 1970-an juga mendeklarasikan diri bahwa ‘tak ada aturan dalam dunia mode’ yang selaras dengan DNA brand JYK yang berani mendobrak batas dan penuh imaji,” kata Jenny.
4. Dibuat menggunakan bahan organik dan kain sisa
Tak hanya itu, semangat akan sustainable fashion juga masih diusung oleh JYK Label. Koleksi Egalitarian ini dibuat menggunakan bahan organik dan kain batik sisa yang digunakan sebagai hiasan, aplikasi, serta dirajut dengan teknik embroidery.
5. Kolaborasi kedua JYK Label dengan Batik Durian Lubuklinggau
Ini merupakan kolaborasi kedua JYK Label dengan Batik Durian Lubuklinggau yang digagas Yetti Oktarina Prana, Ketua Dekranasda Lubuklinggau. Acara ini sudah sukses digelar di Palazzo Visconti, di Modrone via Cino del Duca 8, Milan Italia pada Rabu, (21/9) pukul 18.00 waktu Milan, atau 23.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi ini juga turut didukung oleh Bank Sumsel Babel, Istituto Di Moda Burgo Milan, dan Istituto Di Moda Burgo Indonesia.