news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Penyebab Kanker Payudara pada Remaja Perempuan yang Wajib Diketahui

12 Februari 2020 17:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kanker payudara pada remaja.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker payudara pada remaja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dari seluruh jenis penyakit kanker, kanker payudara saat ini menjadi penyakit yang paling tinggi menyebabkan kematian pada perempuan. Jumlahnya pun semakin bertambah dan tak hanya menyasar perempuan berusia lanjut. Pada beberapa tahun terakhir, pasien kanker payudara mulai menyerang kalangan perempuan muda, bahkan remaja.
ADVERTISEMENT
“Saat ini sudah terjadi pergeseran. Zaman dulu kanker payudara itu sering ditemukan pada perempuan yang berusia 50 atau 60 tahun, atau pada usia-usia setelah menopause. Nah, sekarang ini kanker payudara banyak kita temukan pada perempuan yang berusia di bawah 50 bahkan 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya hidup,” ungkap dr. Yadi Permana Sp.B(K) Onk, Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Onkologi dari Rumah Sakit Pondok Indah pada kumparanWOMAN beberapa waktu lalu.
Ilustrasi perempuan memeriksa kanker payudara. Foto: Foto: Shutterstock.
Sayangnya, mendeteksi kanker payudara pada remaja bukanlah hal yang mudah. Hal ini karena payudara masih berkembang saat usia remaja.
Namun ada beberapa ciri-ciri yang dapat diwaspadai pada payudara. Misalnya seperti terdapat benjolan pada bagian dalam payudara yang sakit jika ditekan, benjolan pada bagian dalam payudara yang menempel dan tidak bergerak, keluarnya cairan dari puting payudara, hingga terjadi hal yang tidak biasa pada kulit payudara, seperti ruam, kulit payudara tertarik dan bersisik, baik pada area sekitar payudara atau pada puting.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana kanker payudara kini dapat menyerang remaja perempuan? Dilansir berbagai sumber, berikut beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu kanker payudara pada remaja perempuan.

1. Fibroadenoma

Fibroadenoma merupakan tumor payudara jinak yang biasanya muncul di kalangan perempuan berusia 20-an dan 30-an. Meskipun tidak berbahaya dan benjolan tidak dapat berubah menjadi kanker, fibroadenoma bisa sedikit meningkatkan risiko kanker payudara pada remaja.

2. Cystosarcoma phyllodes

Phyllodes adalah tumor jinak yang dapat tumbuh dengan cepat. Tumor ini sangat jarang terjadi pada perempuan tetapi dalam 10 persen kasus, mereka dapat menyebar ke area lain pada tubuh.

3. Faktor Genetik

Jika salah satu keluarga Anda pernah mengalami riwayat penyakit ini, maka kemungkinan besar Anda pun dapat terkena karena ini bisa menjadi salah satu mutasi gen yang diwariskan.
ADVERTISEMENT
“Faktor ini bisa terjadi jika keturunannya adalah first degree relative, seperti ibu, nenek, dan tante. Meski begitu bukan berarti keturunan penderita kanker payudara sudah pasti juga akan kena kanker payudara. Hal ini perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kita harus melihat kapan tepatnya anggota keluarga ini terkena kanker payudara,” jelas dr. Yadi Permana Sp.B(K) Onk.
Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutterstock

4. Kepadatan payudara

Melansir Mayo Clinic, perempuan dengan payudara padat dianggap memiliki risiko kanker payudara lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena jaringan payudara yang padat membuat pemeriksaan kanker payudara dengan mammogram jadi lebih sulit dibaca oleh dokter. Sebab dalam pemeriksaan mammogram, kanker payudara dan kepadatan payudara sama-sama muncul dalam warna putih.

5. Asupan makanan instan

Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji atau instan tak baik bagi tubuh. Tingginya kandungan bahan pengawet yang ada dalam makanan instan dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker payudara pada remaja.
ADVERTISEMENT