5 Penyebab Keluar Flek Coklat Berhari-hari yang Perlu Diwaspadai

18 Oktober 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Keluar Flek Coklat Berhari Hari. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Keluar Flek Coklat Berhari Hari. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagian perempuan kerap mengalami kondisi di mana keluar flek coklat berhari hari, baik saat menstruasi dimulai maupun hampir selesai. Namun, menstruasi bukanlah satu-satunya penyebab munculnya flek coklat tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurut laman Very Well Health, flek coklat yang berkaitan dengan menstruasi biasanya hanya berlangsung selama 2 hari. Perubahan warna ini terjadi karena aliran darah yang melambat, sehingga gampang teroksidasi.
Ketika menstruasi sedang deras-derasnya, mungkin darah di akhir masa haid akan berubah menjadi hitam. Tapi baik flek hitam maupun coklat, semuanya termasuk normal dan tak perlu dikhawatirkan. Lantas, apa saja penyebab flek coklat yang perlu diwaspadai?

Keluar Flek Coklat Berhari Hari

Ilustrasi Keluar Flek Coklat Berhari Hari. Foto: WindNight/shutterstock
Merujuk pada laman Cleveland Clinic dan Healthline, ada beberapa kondisi yang menyebabkan flek coklat keluar berhari-hari selain menstruasi, di antaranya:

1. Vaginosis Bakterialis

Vaginosis bakterialis (BV) disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri di vagina. Hal ini ditandai dengan keluarnya cairan berwarna keabu-abuan atau kecoklatan bagi sebagian perempuan.
ADVERTISEMENT
Ciri utama lainnya yaitu cairan selalu disertai bau amis. Jika kamu menduga sedang menderita BV, sebaiknya segera konsultasi ke dokter kandungan dan ginekolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim, biasanya di tuba falopi atau serviks. Salah satu tanda terjadinya masalah ini yaitu keluarnya flek coklat selama berhari-hari.
Selain itu, kondisi ini juga disertai gejala nyeri di perut, panggul, hingga terkadang bahu. Jika kamu merasa tengah mengalami kehamilan ektopik, segera hubungi dokter sebab kehamilan ini harus dihentikan melalui pengobatan atau operasi.

3. Trikomoniasis

Trikomoniasis termasuk penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit di area vagina atau uretra. Parasit ini menimbulkan iritasi yang memicu munculnya bercak darah berwarna kecoklatan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, infeksi ini juga biasanya membuat vagina atau uretra mengeluarkan cairan berwarna putih, kuning, atau kehijauan yang encer atau berbusa. Parahnya lagi, cairan itu memiliki bau menyengat yang tidak sedap.

4. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Ilustrasi Mengalami Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Foto: sitthiphong/Shutterstock
PCOS adalah kelainan hormonal yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur. Karena siklus menstruasinya tidak tentu dan terkadang lama, akhirnya darah haid sering kali berwarna coklat.
Gejala lain yang juga disebabkan PCOS adalah jerawat, peningkatan produksi rambut wajah atau tubuh (hirsutism), bercak-bercak gelap di area lipatan leher, ketiak, selangkangan, atau payudara (akantosis nigrikans), dan lain-lain.

5. Lochia

Lochia adalah keputihan sekaligus pendarahan yang terjadi pasca persalinan atau keguguran. Durasinya biasanya berlangsung hingga 6 minggu.
Awalnya, yang keluar adalah darah berwarna merah dan deras. Setelah beberapa hari, pendarahan itu akan melambat dan mulai berwarna coklat.
ADVERTISEMENT
Setelah sekitar 10 hari, warnanya akan berubah lagi menjadi lebih kuning atau krem sampai akhirnya menghilang sepenuhnya. Jika darah atau keputihan yang keluar berbau menyengat disertai sakit perut dan demam, jangan tunda untuk menemui dokter ya, Ladies.