5 Penyebab Perempuan Lebih Bergairah untuk Bercinta Jelang Menstruasi

2 Juni 2022 10:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi Perempuan Lebih Bergairah untuk Bercinta Jelang Menstruasi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Perempuan Lebih Bergairah untuk Bercinta Jelang Menstruasi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap perempuan mengalami banyak perubahan pada tubuh saat menstruasi. Selain terjadi pendarahan, perempuan juga merasakan sakit perut, kram, nyeri pinggang saat menstruasi, dan perubahan suasana hati atau mood.
ADVERTISEMENT
Tidak cuma itu, perempuan juga kerap kali merasa lebih bergairah untuk bercinta menjelang menstruasi. Mengutip Healthline, perempuan merasa terangsang secara seksual pada hari-hari menjelang menstruasi adalah hal normal–entah hal ini terjadi setiap bulan atau sesekali.
Faktanya, ada beberapa penyebab perempuan lebih bergairah untuk bercinta jelang menstruasi. Simak penjelasan lengkapnya seperti kumparanWOMAN rangkum dari Healthline.

1. Perut kembung sebelum menstruasi

Ilustrasi perut kembung. Foto: TORWAISTUDIO/Shutterstock
Perempuan pada umumnya mengalami perut kembung menjelang menstruasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan kadar estrogen dan progesteron dapat menyebabkan retensi air sehingga membuat perut terasa kembung. Hal ini bisa membuat tidak nyaman dan memberi tekanan pada area G spot jika terletak di daerah panggul. Tekanan ini bisa membuat G spot terasa ekstra sensitif.
ADVERTISEMENT

2. Pengaruh hormon

Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
Faktanya, sejumlah penelitian menemukan peningkatan hasrat seksual menjelang waktu ovulasi–ini sekitar dua minggu sebelum menstruasi dimulai. Hormon dianggap memainkan peranan penting dalam hal ini. Tingkat estrogen dan testosteron meningkat selama ovulasi, sehingga berpotensi memicu peningkatan gairah seksual.

3. Ada pengurangan risiko kehamilan sebelum menstruasi

Ilustrasi pasangan bermesraan. Foto: Shutterstock
Peluang tertinggi untuk bisa hamil berasal dari melakukan hubungan seks satu hingga dua hari sebelum ovulasi. Sementara itu, melakukan hubungan seks selama masa periode menstruasi tidak akan menghasilkan pembuahan dan sedikit mengurangi risiko kehamilan.
Anggapan ini kerap mendorong perempuan untuk merasa lebih terangsang dan santai ketika bercinta. Inilah yang membuat perempuan lebih bergairah untuk bercinta jelang menstruasi. Meski demikian, Ladies perlu mengingat bahwa kemungkinan kehamilan tetap ada dengan tingkat keberhasilan yang memang sangat rendah.
ADVERTISEMENT

4. Anggapan kalau bercinta akan meredakan sindrom PMS

Ilustrasi sakit, nyeri atau kram perut menstruasi. Foto: bluedog studio/Shutterstock
Saat perempuan sedang menstruasi pasti merasakan sindrom pramenstruasi (PMS) yang dimulai antara lima hingga 11 hari sebelum terjadinya menstruasi. Gejalanya mulai dari kram dan kelelahan, hingga mengidam makanan, dan jerawat.
Hal ini membuat sebagian perempuan menganggap hubungan seks dapat meredakan gejala nyeri fisik karena bisa melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati. Pemikiran yang selalu tertanam inilah membuat banyak perempuan merasa lebih bergairah ketika menjelang atau sedang menstruasi.

5 .Keputihan sebelum menstruasi memicu sensitivitas

Ilustrasi Keputihan pada vagina. Foto: Shutterstock
Keputihan sebelum menstruasi dapat meningkatkan sensitivitas pada perempuan. Hal inilah yang membuat perempuan lebih bergairah untuk bercinta jelang menstruasi. Jangan khawatir bila kamu mengalami keputihan selama masa siklus menstruasi sedang berjalan, karena hal ini wajar dan normal.
ADVERTISEMENT
Sebelum menstruasi datang, keputihan akan dengan sendirinya keluar dari dalam vagina. Di lain waktu, bisa terjadi peningkatan jumlah cairan keputihan yang akhirnya memungkinkan area genital terasa lebih sensitif. Bagi sebagian orang, itu dapat menyebabkan perasaan terangsang.
Penulis: Nadya Zahira