5 Tradisi Pernikahan Kerajaan yang Dilanggar Pangeran William & Kate Middleton
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam potret tersebut, terlihat pasangan yang jarang memperlihatkan kemesraan di depan publik itu terlihat sangat romantis. Mereka juga kompak mengenakan pakaian bernuansa biru sambil berpelukan.
Pangeran William dan Kate Middleton sendiri mengikat janji suci pernikahan pada 29 April 2011 di Westminster Abbey, London, Inggris. Royal Wedding itu dihadiri oleh sejumlah pesohor dan disaksikan oleh jutaan pasang mata di seluruh dunia.
Saat Royal Wedding tersebut, Pangeran William dan Kate Middleton dikabarkan melanggar tradisi pernikahan kerajaan. Bukan hanya satu, namun ada sejumlah tradisi yang dilanggar oleh pasangan Cambridge tersebut.
Lalu, tradisi kerajaan apa saja yang dilanggar oleh Pangeran William dan Kate Middleton di pernikahannya? Simak informasinya, seperti dikutip dari Hello Magazine berikut ini.
ADVERTISEMENT
1. Kate Middleton tidak menyanggul rambutnya
Saat melangsungkan Royal Wedding, Kate Middleton tampak anggun dalam balutan busana pengantin rancangan Sarah Burton. Ia membiarkan rambut panjangnya tergerai dan ditata dengan gaya loose curls.
Namun ternyata, gaya rambut Kate itu tidak sesuai dengan saran yang diberikan olah pihak kerajaan. Menurut sebuah film dokumenter tentang pernikahan The Duke and Duchess of Cambridge bertajuk William & Kate: The Journey, seorang wartawan kerajaan bernama Ashley Pearson mengungkapkan bahwa Kate membuat keputusan sendiri dan mengabaikan saran dari pihak kerajaan mengenai tatanan rambutnya. Sementara itu gaya rambut yang disarankan oleh kerajaan adalah updo atau gaya rambut dengan membuat sanggul kecil di kepala.
“Sumber dari kerajaan memberi tahu saya bahwa pihak kerajaan mengatakan dengan tegas jika mereka lebih suka apabila Kate menyanggul rambutnya untuk sebuah acara spesial. Namun, Kate telah memutuskan untuk menggerai rambut dan ditata dengan gaya bergelombang, itu adalah gaya favoritnya dan sebenarnya gaya favorit William juga. Mereka (kerajaan) akhirnya bisa berkompromi dengan tampilan Kate,” tutur Ashley Pearson.
ADVERTISEMENT
2. Pippa Middleton dipilih jadi maid of honour
Selanjutnya Kate Middleton juga melanggar tradisi kerajaan saat memilih saudara perempuannya, Pippa Middleton, sebagai maid of honour. Untuk diketahui, maid of honour biasanya berjumlah satu orang dan merupakan orang kepercayaan pengantin (bisa sahabat atau saudara perempuan) yang belum menikah. Selain membantu persiapan pernikahan, maid of honour juga berperan dalam memimpin para bridesmaid dan mengorganisir tugas-tugas mereka.
3. Pangeran William memilih Pangeran Harry sebagai best man
Sama seperti Kate Middleton, Pangeran William juga kabarnya melanggar tradisi kerajaan saat memilih Pangeran Harry sebagai best man (pendamping pria). Menurut pakar kerajaan, memilih best men di Royal Wedding bukanlah sebuah tradisi kerajaan. Alih-alih best man, sosok orang yang menenami pengantin pria di hari pernikahan biasanya disebut sebagai ‘supporter’.
ADVERTISEMENT
4. Pangeran William dan Kate Middleton berciuman dua kali
Sesuai tradisi Kerajaan Inggris, pengantin kerajaan biasanya akan menuju balkon Buckingham Palace untuk menyapa masyarakat serta saling memberikan ciuman pertama mereka sebagai sepasang suami istri.
Biasanya tradisi kerajaan hanya mensyaratkan satu kali ciuman, namun Pangeran William dan Kate Middleton melakukannya hingga dua kali. Hal ini dilakukan karena pada saat itu masyarakat sangat antusias dan meminta agar Duke of Cambridge kembali mencium istrinya sekali lagi. Karena antusias, Pangeran William pun mendobrak tradisi itu dengan mencium Kate Middleton sebanyak dua kali.
5. Pangeran William dan Kate Middleton menunda bulan madu pernikahan
Sudah menjadi tradisi bahwa pasangan pengantin akan segera pergi berbulan madu di hari pernikahan mereka. Namun, Pangeran William dan Kate Middleton justru tidak melakukan tradisi tersebut, mereka malah memilih untuk bermalam di Istana Buckingham karena alasan kelelahan. 10 hari kemudian, Pangeran William dan Kate Middleton pergi berbulan madu ke sebuah pulau pribadi di Seychelles, Afrika.
ADVERTISEMENT