6 Fakta Bulan Kesadaran Kanker Payudara yang Diperingati Setiap Oktober

26 Oktober 2021 14:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi fakta Bulan Kesadaran Kanker Payudara. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fakta Bulan Kesadaran Kanker Payudara. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, tahukah kamu bahwa kanker payudara menjadi penyakit yang banyak menyerang perempuan? Faktanya, sepanjang 2020, data dari World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat 7,8 juta perempuan didiagnosis menderita kanker payudara dalam lima tahun terakhir. Angka ini menunjukkan bahwa kanker payudara merupakan kanker paling banyak diderita perempuan di dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara yang jatuh setiap bulan Oktober, kumparanWOMAN juga berbincang langsung dengan breast cancer survivor dari Lovepink, Fransiska Yani, dan Fellow Bedah Onkologi di RSUPN Cipto Mangunkusumo, dr. Sinta Chaira Maulanisa, SpB.
Dalam program Ladies Talk kumparanWOMAN yang bertajuk Dokter & Survivor Bicara Kanker Payudara Serta Pentingnya Deteksi Dini pada Jumat (22/10) itu, Sinta menekankan tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara.
“Kanker payudara tidak bisa dicegah tetapi harus dideteksi sejak dini. Oleh sebab itu penting sekali melakukan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) dan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Karena deteksi dini berkaitan dengan angka kemungkinan selamat pasien kanker payudara,” ujarnya.
Sebagai bentuk kesadaran terhadap kanker payudara, mengetahui beberapa fakta mengenai Bulan Kesadaran Kanker Payudara menjadi hal penting. Lantas, apa saja fakta-fakta tersebut? Berikut penjabarannya seperti kumparanWOMAN rangkum dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT

1. Sejarah Bulan Kesadaran Kanker Payudara

Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutterstock/Aslysun
Bulan Kesadaran Kanker Payudara mulai diperingati pada tahun 1985 sebagai bentuk kerja sama antara American Cancer Society dan divisi farmasi Imperial Chemical Industries. Mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Betty Ford memprakarsai gerakan ini karena dia sendiri adalah penyintas kanker payudara. Dia didiagnosis ketika suaminya, Gerald Ford menjadi Presiden AS ke-38 yang menjabat dari 1974-1977. Melalui kampanye Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Betty Ford membawa lebih banyak dukungan kepada pasien kanker payudara.

2. Angka perempuan Indonesia yang menderita kanker payudara

Data WHO menyebutkan bahwa 65.858 perempuan Indonesia terdiagnosis kanker payudara pada tahun 2020. Sementara itu, kematian perempuan di Indonesia akibat kanker payudara mencapai 22.430.
Berdasarkan analisis data di RS Sardjito (2017), 70,9 persen pasien kanker payudara berada pada stadium lanjut. Angka kesintasan 5-tahun kanker payudara dari analisis yang sama adalah 51,07 persen. Dari data yang sama, risiko kematian pasien kanker payudara kelompok stadium dini 84 persen lebih kecil dibandingkan kelompok stadium lanjut.
ADVERTISEMENT

3. Kampanye #NoBraDay

Mengutip The Sun, kampanye #NoBraDay dilakukan setiap tanggal 13 Oktober. Di tanggal ini, perempuan biasanya berbagi foto mereka tanpa bra di seluruh platform media sosial. Pada tahun 2017, lebih dari 82.000 perempuan mengunggah gambar diri di Twitter dan Instagram.
Beberapa penyintas kanker payudara juga mengambil kesempatan untuk memposting foto mastektomi atau operasi pengangkatan payudara mereka dengan tujuan menggalang dana yang nantinya akan diberikan ke yayasan pemberdayaan pasien kanker payudara.

4. Kanker payudara dan pita merah muda

Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutter Stock
Dikutip dari situs resmi Yayasan Kanker Payudara Susan G Komen, pita merah muda identik dengan kanker payudara. Pada tahun 1991, pita merah muda dibagikan kepada semua penyintas kanker payudara dan peserta Komen New York City Race for the Cure. Atau tepatnya, sejak Yayasan Kanker Payudara Susan G. Komen secara resmi melakukan inisiatif membagi pita dengan warna tersebut kepada para survivor kanker payudara.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, kampanye nasional pertama yang menggunakan pita merah muda dilakukan oleh brand kosmetik asal AS, Estée Lauder pada 1992. Mereka membagikan 1,5 juta pita merah muda dan mencetuskan pita merah muda sebagai lambang dari Bulan Kesadaran Kanker Payudara.

5. Pria bisa menderita kanker payudara

Sinta menegaskan bahwa perempuan sangat berisiko terkena kanker payudara. Namun, belum tentu pria tidak berisiko terkena kanker payudara. “Perbandingannya 1:100. Jadi ada saja pria yang menderita kanker payudara, tetapi satu tahun sekali.”
Pada tahun 2017, American Cancer Society memperkirakan 2.470 kasus baru kanker payudara invasif didiagnosis pada pria di AS.

6. Kemungkinan pasien kanker payudara selamat

Dikutip dari laman Healthline, tingkat kemungkinan pasien kanker payudara selamat sangat bervariasi dan dipengaruhi banyak faktor. Dua faktor terpenting adalah jenis kanker yang diderita dan stadium kanker saat menerima diagnosis. Faktor lain yang mungkin berperan termasuk usia, jenis kelamin, dan ras.
ADVERTISEMENT
Menurut sumber tepercaya, penelitian asuransi pensiun ACSTrust pada tahun 1975, tingkat kelangsungan hidup selama lima tahun untuk pasien kanker payudara perempuan adalah 75,2 persen.
Namun, untuk perempuan yang didiagnosis pada antara 2008 dan 2014, tingkat kelangsungan hidup selama lima tahun untuk pasien kanker payudara perempuan adalah 90,6 persen. Kabar baiknya adalah tingkat kelangsungan hidup penderita kanker payudara terus meningkat setiap tahunnya.
Penulis: Adonia Bernike Anaya