Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Andrea Gunawan Bicara Pentingnya Edukasi Seks pada Generasi Muda
28 September 2022 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menit![Andrea Gunawan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1581429584/lqcnvyrjtfmwarakkfey.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa upaya pun perlu dilakukan untuk membantu mencegah penyebaran HIV/AIDS dan penyakit infeksi seksual menular. Salah satunya, yakni dengan memberikan edukasi seks kepada generasi muda.
Meski menyadari bahwa seks masih merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan, Sexual Health Activist, Andrea Gunawan mengungkapkan bahwa edukasi seks penting diberikan kepada generasi muda.
“Sebaiknya, kita mengedukasi dan penting untuk membicarakan sehingga orang-orang semakin mengerti,” ungkap Andrea saat ditemui di pembukaan acara VIVO: Art Exhibition “Hotel for Play SenseSational Experience, Senin (26/9). VIVO merupakan salah satu produsen alat kontrasepsi dan pelengkapnya di bawah PT. Danpac Pharma.
Menurut Andrea, edukasi seks bisa diajarkan kepada anak-anak, sejak mereka bayi, yaitu usia 0-6 tahun. Edukasi seks dapat dilanjut saat mereka mengalami masa pubertas.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengungkapkan bahwa dalam mengedukasi soal seks, orang tua sebaiknya tidak mengganti nama organ kelamin dengan sebutan lain. Ia menyarankan bahwa organ kelamin tapi tetap menyebutkan penis dan vagina.
“Sering terjadi, ketika namanya [alat kelamin] diganti, saat terjadi pelecehan seksual, misalnya, dan anak mau melapor ke orang tua. Orang tua tidak menangkap maksudnya dan keburu telat [penangannya],” ujar Andrea.
Mengajarkan consent dan boundaries
Selain itu, Andrea juga menekankan pentingnya mengajarkan tentang consent atau persetujuan yang telah diberikan pada seseorang untuk berbuat sesuatu, dan boundaries atau batasan antara diri sendiri dan orang lain.
“Membicarakan edukasi seksual ini untuk anak muda penting juga untuk ngomongin soal consent dan boundaries, jadi bukan cuma pengenalan alat-alat tubuh saja,” ujar Andrea.
ADVERTISEMENT
Influencer yang lebih dikenal dengan pemilik akun @catwomanizer di media sosial ini menjelaskan bahwa consent bisa diajarkan pada anak sejak usia dini. Misalnya, mengedukasi anak untuk berkata “tidak” bila ia memang tidak mau berpelukan atau mencium orang lain. Hal ini perlu diajarkan supaya anak lebih mengerti bahwa mereka mempunyai pilihan untuk berkata tidak.
Lebih lanjut, Andrea mengungkapkan, “Nanti ketika [anak sudah] dewasa [tetapi] belum siap melakukan hubungan seksual, dia berani untuk mengatakan tidak tanpa merasa bersalah.”
Sementara itu, boundaries mengajarkan anak-anak untuk memahami bagian tubuh apa saja yang boleh dipegang oleh siapa saja. Hal ini penting dibicarakan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual .