Bulan Kesadaran Kanker Payudara 2024: No One Should Face Breast Cancer Alone

25 Oktober 2024 20:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bulan Kesadaran Kanker Payudara 2024.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bulan Kesadaran Kanker Payudara 2024. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Oktober diperingati sebagai Breast Cancer Awareness Month alias Bulan Kesadaran Kanker Payudara setiap tahunnya. Sepanjang bulan ini, berbagai organisasi kesehatan di dunia bersatu untuk menggalakkan kampanye dan kegiatan demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko kanker payudara.
ADVERTISEMENT
Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum terjadi pada perempuan secara global, bahkan mewakili sekitar seperempat dari semua kasus kanker yang terjadi pada perempuan setiap tahunnya. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari enam perempuan di dunia meninggal setiap harinya akibat kanker payudara. Hal ini menunjukkan bahwa kanker payudara merupakan penyebab utama kematian perempuan akibat kanker secara global.
Pengobatan kanker payudara hingga saat ini masih terus dikembangkan oleh berbagai lembaga kesehatan agar dapat meminimalkan risiko pada pasien. Namun selain pertolongan medis, para penyintas kanker juga perlu mendapatkan dukungan positif dan tetap diberdayakan oleh lingkungan sekitar meski sedang mengidap penyakit parah.

Tema bulan kesadaran kanker payudara 2024

Breast Cancer Awareness Month Foto: Shutterstock
Bulan Kesadaran Kanker Payudara tahun ini mengambil tema besar bertajuk “No One Should Face Breast Cancer Alone” alias “Tidak Seorang pun Boleh Menghadapi Kanker Payudara Sendirian.”
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman WHO, kampanye ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar senantiasa berkontribusi untuk memberdayakan dan terus memberikan dukungan kepada para penyintas kanker payudara. WHO juga berharap agar kita tidak berhenti untuk terus berbicara soal kanker payudara, mulai dari ajakan deteksi dini, hingga mengenali berbagai risiko kanker payudara.
WHO menyoroti pentingnya deteksi dini, diagnosis tepat waktu, perawatan komprehensif, dan kebutuhan untuk memberikan dukungan bagi penyintas kanker payudara. Ada empat tujuan utama yang diharapkan WHO dapat terwujud dari tema besar kali ini.
Pertama, meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan perilaku lewat advokasi dan pemberian skrining kanker payudara terutama di lingkungan dengan keterbatasan sumber daya. Kedua, memfasilitasi berbagai pengetahuan dengan menyediakan platform untuk penyebaran informasi.
ADVERTISEMENT
Ketiga, mendukung Global Breast Cancer Initiative (GBCI) dengan mendorong berbagai negara untuk fokus pada deteksi dini, diagnosis tepat waktu, dan perawatan kanker payudara yang komprehensif. Keempat, memberikan dukungan dan mengatasi kesenjangan, termasuk dukungan medis, emosional, psikologis, dan sosial.

Data kanker payudara di dunia

Ilustrasi perempuan muda terkena kanker payudara Foto: Shutterstock
Kanker payudara menyebabkan 670 ribu kematian secara global pada tahun 2022 dari total 2,3 juta kasus. Dari jumlah itu, setengahnya terjadi pada perempuan tanpa faktor risiko selain jenis kelamin dan usia. Bahkan menurut catatan WHO, kanker payudara merupakan jenis kanker paling umum pada perempuan di 157 negara pada 2022.
Di Indonesia, kanker payudara juga masih menjadi momok menakutkan. Menurut data Globocan tahun 2020, terdapat 68.858 kasus kanker payudara dengan kematian mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu menurut jurnal yang terbit di ScienceDirect berjudul “The Breast” pada tahun 2022, lebih dari 40 per 100 ribu perempuan di Asia dan Afrika, hingga lebih dari 80 per 100 ribu perempuan di Australia, Amerika, dan Eropa mengidap kanker payudara.
Kanker payudara terjadi di setiap negara di dunia pada perempuan di segala usia setelah pubertas dengan angka kasus yang terus meningkat setiap tahunnya. Sekitar 99 persen kanker payudara terjadi pada perempuan dan 0,5–1 persennya bisa terjadi pada laki-laki.
Pada tahun 2040, beban akibat kanker payudara diprediksi akan meningkat menjadi lebih dari 3 juta kasus baru dan 1 juta kematian setiap tahun karena populasi dan penuaan.