Camani Home, Wewangian Khas Indonesia yang Dikemas dalam Diffuser

21 September 2019 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Camani terdiri dari diffuser dan room spray. Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Camani terdiri dari diffuser dan room spray. Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk membangkitkan rasa nyaman dan membuat diri lebih rileks, beberapa orang memilih untuk menyalakan aromaterapi yang hadir dalam berbagai wewangian. Memang sejak lama, aromaterapi kerap digunakan untuk mengharumkan ruangan sekaligus membuat kita merasa lebih rileks saat menghirupnya. Aromaterapi juga berguna sebagai dekorasi ruangan agar lebih indah.
ADVERTISEMENT
Rupanya, inilah yang membuat tiga orang perempuan asal Indonesia; Akina Sesari, Rachel Liong, dan Arficita terinspirasi untuk membuat brand pengharum ruangan lokal yang diberi nama Camani Home. Hadir sejak 2015 lalu, Camani Home berdiri atas dasar kecintaan ketiga perempuan tersebut kepada wewangian ruangan saat mereka berkuliah di Belanda pada 2012 silam.
Camani memiliki lima aroma khas tanaman tradisional Indonesia. Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
Ketika itu, cukup banyak toko-toko di Belanda yang menjual berbagai macam pengharum ruangan dalam bentuk diffuser (pewangi ruangan dengan stik panjang untuk menyebarkan aromanya). Sedangkan di Indonesia, produk seperti ini masih sangat terbatas. Inilah yang membuat Akina memutuskan untuk menjalankan bisnis pewangi ruangan bersama kedua temannya setelah ia kembali ke Indonesia.
"Dulu saat kuliah di Belanda, setiap ingin balik ke Indonesia pasti selalu dititipkan pewangi ruangan oleh orang tua. Dari situ saya kepikiran untuk membuat bisnis pewangi ruangan berbentuk diffuser karena di Indonesia waktu itu masih belum banyak yang jual," tutur Akina dalam acara Camaniversary di Akar Restaurant Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (17/9).
Akina Sesari (kiri) dan Arficita (kanan), pendiri Camani Home. Foto: dok. Camani Home
Akhirnya setelah kembali ke Indonesia, Akina dan kedua temannya mulai memantapkan konsep bisnis. Setidaknya, dibutuhkan waktu sekitar satu tahun lebih untuk memproduksi wewangian ini. Mulai dari memformulasikan wewangian, produksi, hingga proses desain kemasan yang bernafas modern. Camani Home juga bekerja sama dengan beberapa seniman lokal dalam memproduksi diffuser-nya.
ADVERTISEMENT
Kini, Camani Home yang baru saya merayakan ulang tahunnya ke-4 memilki lima jenis wewangian tradisional khas Indonesia. Ada aroma green tea yang diberi nama Pasir Jambu, yang terinspirasi dari sebuah desa penghasil teh hijau di Jawa Barat.
Ada pula Alia Jae yang merupakan campuran dari aroma citrus dan jahe, Mahapengiri dengan wangi lemongrass (serai) yang menjadi favorit, serta Akar Wangi yang beraroma rumput akar wangi. Terakhir, ada Gelam (diambil dari Pulau Gelam yang merupakan pulau penghasil minyak kayu putih terbesar di Indonesia) yang wanginya mirip seperti minyak telon.
Camani Home memiliki produk andalan diffuser. Foto: dok. Camani Home
"Sebenarnya, wewangian ini semua dekat dengan kehidupan kita sehari-hari dan khas Indonesia. Jadi kami membuat semua wewangian ini dari tanaman Indonesia," lanjut Akina lagi.
ADVERTISEMENT
Selain diffuser, ada pula pewangi ruangan berbentuk spray. Salah satu wangi favoritnya adalah wangi bunga sedap malam bernama Semalam, wangi linen yang diberi nama Rami, serta aroma daun segar bernama Parna. Uniknya, spray ini tak hanya untuk ruangan saja, Anda pun bisa menyemprotkannya pada sarung bantal, gorden, selimut atau kain lainnya.
Camani Home, brand pewangi ruangan lokal. Foto: dok. Camani Home
Selama empat tahun eksis sebagai salah satu produk lokal berkualitas, Camani Home dikenal dari mulut ke mulut. Hingga akhirnya, kini seluruh koleksi Camani bisa ditemui di berbagai tempat seperti Sogo Kota Kasablanka, Glow Plaza Indonesia, dan situs resmi Camani.
Tertarik mencoba wewangian tradisional khas Indonesia dari Camani Home? Anda bisa mendapatkannya mulai dari harga Rp 198 ribu hingga Rp 318 ribu.
ADVERTISEMENT