Cara Dukung Kesehatan Mental Kerabat yang Didiagnosis Penyakit Ganas

14 November 2022 13:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mendukung orang tersayang yang mengidap gangguan mental. Foto: Tirachard Kumtanom/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mendukung orang tersayang yang mengidap gangguan mental. Foto: Tirachard Kumtanom/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah kamu memiliki kerabat atau keluarga yang terdiagnosis penyakit ganas seperti kanker? Ini tentu bukan hal yang mudah, bahkan sebagian orang bingung untuk bereaksi saat mengetahui kabar ini.
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu bertanya-tanya apa yang harus dilakukan, cara apa yang bisa menguatkan keluarga tersayang, atau bagaimana cara menghibur kerabat yang terdiagnosis memiliki penyakit mematikan.
Sebab berdasarkan Anxiety and Depression Association of America (ADA) sebanyak 40 persen pasien penyakit kanker melaporkan mengalami tekanan mental. Beberapa di antaranya alami kecemasan berlebih, panic attack, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Lalu data dari National Library of Medicine, literatur medis menunjukkan bahwa kejadian depresi berat pada pasien yang sakit parah berkisar antara 25 persen hingga 77 persen.
Nah, untuk itu sangat penting memberikan dukungan kepada kerabat yang terdiagnosis menderita penyakit ganas agar kesehatan mentalnya terjaga.
Erin Mutiara seorang psikolog & Direktur Grome (Grow With Fame Consultant) memaparkan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mendukung kerabat saat didiagnosis penyakit mematikan. Simak selengkapnya di sini.
ADVERTISEMENT

1. Memberikan semangat

Ilustrasi memberikan semangat kepada kerabat. Foto: Shutterstock
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mendukung kerabat yang didiagnosis penyakit ganas adalah dengan memberikan semangat. Sebab, momen ini menjadi hal yang berat untuk mereka.
Bahkan tidak jarang mereka langsung menyerah dengan keadaan dan tidak mau menjalani pengobatan. Oleh sebab itu, sebagai kerabat kita harus bisa memberikan semangat kepada mereka untuk bisa bertahan melawan penyakit yang diderita. Rasa semangat bisa membantu pasien agar bisa cepat pulih.
“Kalau semangatnya sudah patah, jadi tidak lagi punya harapan. Nantinya akan selalu menolak keadaan yang dialami sehingga jadi pasrah dan susah untuk menjaga tubuh yang sedang dalam kondisi terancam. Padahal tubuh perlu dibentengi dengan semangat,” kata Erin saat bincang-bincang bersama kumparanWOMAN dalam program Ladies Talk.
ADVERTISEMENT

2. Berusaha menjadi pendengar yang baik

Selain memberikan semangat, Erin juga menyarankan untuk berusaha menjadi pendengar yang baik. Pasalnya, mereka yang terdiagnosis penyakit ganas akan mengalami masa-masa sulit hingga malu dengan kondisi yang dialami.
Di momen ini, mereka membutuhkan sosok keluarga atau sahabat yang bisa mendengarkan dan mengerti kondisinya.
“Memiliki penyakit mematikan tentu bukan hal yang mudah. Karena ini bukan hanya memengaruhi kesehatan tubuh atau jasmani, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan mental. Mereka harus memberanikan diri untuk reaching out because you need other people untuk bisa melewati ini,” pungkas Erin.

3. Melakukan hal-hal menyenangkan bersama

Ilustrasi mendukung teman yang terdiagnosis penyakit mematikan. Foto: Shutter Stock
Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah dengan melakukan hal-hal yang bisa membuat kerabat bahagia. Sebab ketika bahagia, proses pemulihan juga akan berlangsung lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Jangan sampai melakukan hal yang justru menambah beban pikiran karena itu bisa memberikan efek yang fatal bagi kesehatan pasien.
“Pikiran sangat berpengaruh terhadap proses pemulihan, entah itu happy atau nggak. Perannya besar banget sih. badan kita saling terkoneksi. Jika pikiran happy juga akan mempengaruhi hormon ke daya tahan tubuh. Jadi kalau kita gak jaga, apalagi kondisi kita lemah secara fisik, ya tentu aja semuanya jadi berantakan,,” jelas Erin.

4. Tidak mendiskriminasi

Mengutip Prevention, cara lain yang bisa dilakukan ketika menghadapi kerabat yang terdiagnosis penyakit ganas adalah dengan menghadapinya seperti biasa. Coba berusaha untuk bersikap mereka dalam keadaan seperti sebelum terdiagnosis penyakit mematikan.
Misalnya biarkan mereka melakukan aktivitas yang mereka sukai, hal itu bisa membuat mereka tetap bersemangat untuk menjalani keseharian tanpa meratapi kondisi yang tengah dialami.
ADVERTISEMENT

5. Menghargai keputusan mereka

Ilustrasi mendukung teman yang terdiagnosis penyakit mematikan. Foto: Shutter Stock
Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah dengan menghargai keputusan pasien. Terdiagnosis penyakit ganas tentu bukan hal yang mudah. Mungkin saja beberapa pihak keluarga ingin membagikan kabar ini ke orang lain agar bisa ikut mendoakan yang terbaik.
Namun, kamu perlu mendapatkan persetujuan apakah pasien berkenan kondisinya dibagikan ke orang lain atau tidak. Oleh sebab itu, sebagai kerabat kita perlu menghargai segala keputusan pasien.

6. Hindari berasumsi soal keadaan mereka

Kemudian usahakan untuk tidak berasumsi terkait kondisi kesehatan pasien. Hanya ahli kesehatan yang berhak berkomentar atau menyarankan pengobatan pada pasien. Sebagai kerabat, kita hanya perlu memberikan dukungan berupa semangat dan juga bersedia menjadi pendengar yang baik.