Cara Kerja dan Aturan Penggunaan Kontrasepsi Darurat yang Aman untuk Perempuan

5 November 2025 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Cara Kerja dan Aturan Penggunaan Kontrasepsi Darurat yang Aman untuk Perempuan
Pil kontrasepsi darurat adalah obat yang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual tanpa pengaman. Aturan penggunaannya pun perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan efek samping.
kumparanWOMAN
Ilustrasi Pil Kontrasepsi Darurat atau Morning-After Pill. Foto: MikhalchukStudio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pil Kontrasepsi Darurat atau Morning-After Pill. Foto: MikhalchukStudio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, kamu pernah dengar tentang morning-after pill atau kontrasepsi darurat? Pil ini digunakan untuk menunda atau mencegah kehamilan setelah berhubungan intim tanpa pengaman. Banyak yang menganggapnya sebagai solusi cepat, tapi sebenarnya ada aturan dan cara pakai yang perlu diperhatikan biar tetap aman dan efektif untuk tubuh perempuan. Yuk, pahami cara kerjanya lebih lanjut!
ADVERTISEMENT

Apa itu pil kontrasepsi darurat?

Ilustrasi Morning-After Pill. Foto: Kostikova Natalia/Shutterstock
Pil kontrasepsi darurat atau morning-after pill adalah obat yang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi atau jika metode kontrasepsi utama gagal. Obat ini tidak sama dengan pil aborsi. Kontrasepsi darurat tidak menggugurkan kehamilan yang sudah terjadi, tetapi mencegah pembuahan atau penempelan sel telur yang telah dibuahi di dinding rahim.
Obat ini mengandung hormon seperti levonorgestrel atau ulipristal, yang bekerja menunda atau mencegah pelepasan sel telur dari ovarium, mengubah lendir serviks agar sperma lebih sulit mencapai sel telur, dan mengubah lapisan rahim sehingga tidak mendukung terjadinya penempelan sel telur yang telah dibuahi.
Di Indonesia, umumnya kontrasepsi darurat tersedia dalam dosis levonorgestrel 0,75 mg (dua tablet diminum selang waktu 12 jam) atau 1,5 mg (diminum sekaligus satu kali). Jenis ulipristal acetate juga ada, tapi ketersediaannya masih terbatas dan biasanya memerlukan resep dokter.
ADVERTISEMENT

Cara penggunaan yang efektif

Ilustrasi Morning-After Pill. Foto: Gustavo Frazao/Shutterstock
Kontrasepsi darurat sebaiknya diminum sesegera mungkin setelah berhubungan seks tanpa pengaman. Waktu adalah faktor kunci dalam menentukan efektivitasnya.
Menurut Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Andrew Yurius Christian, efektivitas pil ini paling tinggi bila dikonsumsi dalam 12 jam pertama setelah hubungan seksual dan akan menurun seiring waktu. Untuk jenis levonorgestrel, batas maksimal penggunaannya adalah 72 jam setelah berhubungan, sedangkan jenis ulipristal acetate dapat diminum hingga 120 jam atau lima hari setelahnya.
Tingkat keberhasilan kontrasepsi darurat dalam mencegah kehamilan berkisar hingga 80 persen, tergantung pada waktu konsumsi dan kondisi hormonal tubuh perempuan. Setelah minum pil, haid biasanya datang seperti biasa, meskipun terkadang bisa lebih cepat atau lebih lambat dari jadwal normal.
ADVERTISEMENT
Jika menstruasi tertunda lebih dari tiga minggu setelah mengonsumsi pil, disarankan untuk melakukan tes kehamilan guna memastikan hasilnya. Hal ini penting agar kamu tahu apakah pil bekerja dengan baik atau ada kondisi lain yang perlu diperhatikan.

Kontrasepsi darurat tidak boleh dikonsumsi rutin

Ilustrasi Morning-After Pill. Foto: areeya_ann/Shutterstock
Namanya juga kontrasepsi “darurat”, artinya pil ini hanya digunakan dalam kondisi terpaksa, bukan untuk pemakaian harian. Penggunaan kontrasepsi darurat secara berulang atau terlalu sering dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, pusing, nyeri payudara, atau siklus haid yang tidak teratur.
“Secara rutin nggak disarankan karena akan ganggu siklus haid dan ganggu keseimbangan hormonnya,” jelas dr. Andrew.
Kalau kamu ingin mencegah kehamilan secara lebih aman serta stabil, sebaiknya beralih ke metode kontrasepsi jangka panjang seperti suntik KB, pil KB harian, IUD (spiral), atau implan KB. Jenis-jenis kontrasepsi tersebut lebih efektif untuk penggunaan jangka panjang dan tidak menyebabkan fluktuasi hormon yang ekstrem seperti kontrasepsi darurat.
ADVERTISEMENT

Cara mendapatkan kontrasepsi darurat

Ilustrasi Morning-After Pill. Foto: K.L-Pharma/Shutterstock
Kontrasepsi darurat dapat dibeli di apotek, klinik, atau fasilitas kesehatan tertentu. Jenis pil yang mengandung levonorgestrel biasanya bisa dibeli tanpa resep dokter, sedangkan yang mengandung ulipristal acetate memerlukan resep. Meskipun bisa didapatkan secara bebas, dr. Andrew menyarankan penggunaan kontrasepsi darurat sebaiknya tetap dikonsultasikan dengan dokter atau apoteker agar dosis dan waktu penggunaannya tepat, serta untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan. Konsultasi juga membantu memastikan tidak ada interaksi dengan obat lain yang sedang dikonsumsi.
Penulis: Zulfa Salman