Catat! Ini Pentingnya Deteksi Kanker Payudara HER2-Positif Sejak Dini

24 Februari 2021 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Dibanding dengan jenis kanker yang lain, kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki kasus terbanyak di Indonesia. Hal itu terbukti dari data yang dirilis Global Cancer Observatory 2020 dari WHO, yang menunjukkan bahwa kasus kanker payudara yang terjadi di Indonesia yakni 65.858 kasus atau setara dengan 16,6% dari total 396.914 kasus kanker.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyatakan besaran angka kanker untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Di mana, 1 dari 5 pasien kanker payudara di Indonesia memiliki jenis HER2-positif (Human Epidermal Growth Factor Receptor).
Sebagai upaya untuk mengurangi angka tersebut sekaligus dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada 4 Februari lalu, komunitas penyintas kanker payudara yang tergabung dalam Cancer Information & Support Center (CISC) mengadakan webinar untuk berbagai pengalaman dan informasi terkait penanganan kanker payudara HER2-positif stadium dini.
Bagi Anda yang masih awam, HER2-positif merupakan jenis kanker payudara di mana hasil pemeriksaan menunjukkan adanya peningkatan protein human epidermal growth factor receptor 2 atau HER2. HER2-positif juga menjadi salah satu jenis kanker payudara yang agresif, dan lebih sering ditemukan pada usia muda dibanding tipe-tipe lainnya.
ADVERTISEMENT

Pentingnya deteksi dini kanker payudara HER2-positif

Meski kanker payudara HER2-positif ini dinyatakan lebih agresif dan berbahaya jika dibandingkan jenis kanker payudara lain, namun bukan berarti tidak ada terapi atau pengobatan untuk mengatasinya.
Dr. Rita Rogayah Sp.P. (K). M.A.R.S, selaku Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, menyebut bahwa penanganan kanker payudara HER2-positif yang dilakukan secara komprehensif sejak stadium dini memiliki peluang kesembuhan yang lebih tinggi bagi pasien.
“Yang terpenting bagaimana kita bisa menemukan sedini mungkin diagnosisnya supaya bisa ditindaklanjuti lebih cepat. Dari hal tersebut diharapkan angka penderita kanker payudara akan menurun dan umur harapan hidup pasien dapat meningkat,” kata dr. Rita, dalam webinar bertajuk ‘Akses Penanganan Kanker Payudara HER2+ Stadium Dini: Tantangan dan Harapan’, pada Jumat (19/2) lalu.
Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutter Stock
Sependapat dengan dr. Rita, Spesialis Bedah Onkologi, dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B(K)Onk., M.Epid., MARS, juga mengatakan bahwa penanganan kanker payudara HER2-positif yang optimal pada stadium dini bisa menurunkan risiko kekambuhan.
ADVERTISEMENT
“HER2-positif merupakan faktor agresivitas sel kanker payudara yang diasosiasikan dengan tingkat kesintasan yang rendah. Namun, studi menunjukkan, penanganan kanker payudara HER2-positif yang optimal pada stadium dini bisa menurunkan risiko kekambuhan atau kematian dibandingkan jika mendapat kemoterapi saja,” kata dr. Sonar.
Dr. Sonar menjelaskan bahwa tujuan dari pengobatan kanker payudara pada stadium dini tidak hanya untuk mengontrol penyakit saja, tetapi juga untuk kuratif atau mencapai kesembuhan, sehingga pasien dapat kembali menjalani kehidupannya secara produktif.
Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutterstock
Saat ini, salah satu terapi yang terbukti efektif pada kanker payudara HER2-positif stadium dini adalah pemberian terapi target dengan trastuzumab dan kemoterapi. Cara ini menurutnya menjadi standar pengobatan yang terbukti efektif dapat meningkatkan angka kesintasan dan menurunkan risiko kekambuhan pasien.
ADVERTISEMENT
“Apabila dilakukan, angka kekambuhan dapat berkurang dibandingkan pemberian kemoterapi saja. Dengan pengobatan yang optimal pada stadium dini, hal ini berpotensi untuk meringankan beban bagi pasien atau keluarga pasien, dan sistem kesehatan,” terang dr. Sonar.
Terakhir, dr. Sonar juga mengingatkan perempuan untuk melakukan tindakan preventif dengan menjaga gaya hidup sebagai cara paling efektif dalam menangani kanker payudara HER2-positif.
“Pencegahan tersebut bisa dilakukan dengan cara memperhatikan gaya hidup dan lingkungan. Itu sebenarnya paling mudah dan efektif. Baru selanjutnya pencegahan sekunder dilakukan dengan deteksi dini,” tutup dr. Sonar.