Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dari Tobrut hingga Pulen: Ini 3 Dampak Buruk Body Shaming Tubuh Perempuan
21 November 2024 11:29 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ladies, jika kamu aktif bermain media sosial beberapa waktu belakangan, kamu mungkin sudah pernah menjumpai kata-kata seperti ‘tobrut’, ‘aura magrib’, hingga yang terbaru, ‘pulen’. Jika dibaca tanpa konteks, mungkin kata-kata ini terdengar biasa saja. Namun, kata-kata ini sering kali digunakan untuk mendeskripsikan tubuh perempuan.
ADVERTISEMENT
Beberapa pekan lalu, musisi Bernadya Ribka pernah menjadi bulan-bulanan komentar ‘tobrut’ oleh netizen . Kata ini merupakan sebuah singkatan dari ‘toket brutal’ yang digunakan untuk mendeskripsikan ukuran payudara perempuan. Akibatnya, Bernadya buka suara dan menyebut komentar tersebut keterlaluan.
Selain itu, penyanyi Naura Ayu dan selebriti Fuji An juga pernah diejek dengan sebutan ‘aura magrib’. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan warna kulit yang sawo matang dan gelap. Sama seperti Bernadya, Naura Ayu pun merespons ucapan yang menyinggung tersebut.
Lalu, baru-baru ini, muncul lagi istilah baru untuk mendeskripsikan tubuh perempuan: Pulen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ini bermakna ‘empuk dan enak’, biasa digunakan untuk mendeskripsikan tekstur makanan seperti nasi atau ketela. Namun, di media sosial, kata ini justru digunakan untuk mendeskripsikan bentuk badan perempuan. Penyanyi Bernadya, lagi-lagi, menjadi korban ucapan ini.
ADVERTISEMENT
Ladies, ucapan-ucapan seperti tobrut, aura magrib, dan pulen ini merupakan bentuk dari body shaming. Menurut Cambridge Dictionary, body shaming merupakan tindakan yang mengejek atau memberikan stigma pada seseorang dengan cara mengomentari bentuk, ukuran, dan penampilan tubuh orang tersebut.
Dampak negatif body shaming tubuh perempuan
Meskipun bisa saja dianggap sepele, body shaming atau mengomentari tubuh perempuan bisa membawa dampak buruk pada mereka yang dikomentari. Berikut adalah sejumlah dampak negatif body shaming yang telah dirangkum kumparanWOMAN.
1. Bisa picu gangguan makan
Dilansir VeryWell Mind, salah satu dampak negatif yang bisa muncul akibat body shaming adalah memicu gangguan makan atau eating disorder. Ketika seseorang berkomentar soal bentuk tubuh orang lain, komentar tersebut bisa membuat korban kehilangan kepercayaan diri dan mencoba untuk mengubah bentuk tubuhnya. Salah satu yang dilakukan adalah mengubah pola makannya secara ekstrem.
ADVERTISEMENT
Menurut Help Guide, pandangan buruk terhadap tubuh sendiri merupakan salah satu faktor penyebab gangguan makan, seperti anoreksia, bulimia, hingga binge eating. Perubahan pola makan yang ekstrem tersebut bisa saja melibatkan diet yang terlalu ketat, olahraga yang terlalu berat, hingga meminum obat yang mengandung laxatives.
Pada akhirnya, gangguan makan dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi, berujung pada kondisi kesehatan fisik yang menurun.
2. Dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental
Tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, body shaming juga bisa berujung pada gangguan kesehatan mental. Kecemasan dan depresi adalah salah satunya, mengutip Help Guide.
Komentar negatif soal tubuh dan penampilan dapat memicu atau memperburuk gejala kecemasan dan depresi pada seseorang. Ketika menerima ejekan atau komentar soal tubuh, seseorang mungkin akan merasa malu dan menghindari orang lain. Pada akhirnya, ini bisa membuat orang tersebut merasa terisolasi dan kesepian.
ADVERTISEMENT
3. Menurunkan kepercayaan diri
Ketika seseorang dipermalukan akibat tubuh atau penampilannya, ia mungkin akan merasa rendah diri dan tidak berharga. Akibat dianggap ‘kurang’ oleh orang lain, seseorang mungkin akan mulai merasa tak puas dengan tubuhnya sendiri. Kepercayaan diri seseorang sangat mungkin turun, bahkan hancur, akibat komentar negatif soal tubuh.
“Mendengar komentar terlalu kritis soal penampilan bisa membuatmu merasa dipermalukan, meningkatkan rasa rendah diri, dan menghancurkan kepercayaan diri. Hasilnya, kamu mungkin akan mulai mengkritik diri sendiri secara negatif sembari menginternalisasi perasaan tidak berharga. Ini bisa berujung pada rasa kesepian yang ekstrem, depresi, kecemasan, dan citra tubuh yang buruk,” jelas VeryWell Mind.