Dior Haute Couture 2025: Perpaduan Warisan Mode dan Kekuatan Romantis

14 Maret 2025 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Adrien Dirand
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Adrien Dirand
Bayangkan sebuah negeri dongeng, setiap orang mengenakan pakaian terindahnya. Korset yang terlihat rangkanya, konstruksi rok kurungan ayam, krinolin yang terbelah setengah, dan rambut punk mohican yang menjulang. Sulit untuk menafsirkan dari mana datangnya, namun itulah yang ingin disampaikan Maria Grazia Chiuri.
Memori sartorial yang menggabungkan arsip karya-karya Christian Dior dan Yves Saint Laurent berpadu warisan mode Prancis dari abad-abad yang lalu. Koleksi haute couture Dior musim semi/panas 2025 ini tentang kekuatan romantis.
Berikut beberapa catatan dari peragaan adibusana Dior 2025:

Dunia Fantasi

Koleksi Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Dior
Dibuka dengan sembilan koleksi hitamnya, Maria Grazia Chiuri seperti bermain-main dengan rentang waktu. Jubah era 1800 yang berpadu dengan rok mini, bunga-bunga sifon transparan 1900an, krinolin yang sebatas panggul dengan benang-benang yang menjala. Hitam menjadi putih, lalu emas, di mana korset terlihat rangkanya, rok kurungan ayam terekspos konstruksinya, semuanya dibalut dengan organza dan bunga-bunga.
Koleksi Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Dior
Imajinasi ini terus berlanjut, dari gadis kecil dengan gaun tidur katunnya yang tersulap kaku, kerah leher yang menyerupai baju raja dan ratu keemasan, semuanya mengalir dengan lancar, dari satu fantasi ke fantasi lainnya. Dapat dikatakan, 68 koleksi ini merupakan salah satu karya Maria Grazia Chiuri yang terbaik, baik dari segi desain maupun kepiawaian tekniknya.

Siluet Warisan Rumah Mode

Koleksi Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Dior
Paling tidak dua siluet warisan rumah mode Dior menginspirasi sang direktur kreatif kali ini. Siluet Cigale, diciptakan oleh Christian Dior untuk koleksi haute couture musim gugur/dingin 1952/1953. Sesuai namanya yang berarti jangkrik, siluet ini berstruktur kaku, sangat ketat di pinggang dan dibentuk hampir di beberapa titik di sekitar pinggul.
Koleksi Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Dior
Siluet lain adalah Trapèze, diciptakan oleh Yves Saint Laurent pada 1958 yang menjadi desainer sepeninggal Monsieur Dior. Berbeda dengan Cigale, siluet ini membebaskan pinggang, membentuk gaun-gaun yang dikenal sebagai sebutan babydoll.

Punk yang Puitis

Koleksi Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Dior
Konsisten dengan semangat feminitas, tema apapun yang dipilih Maria Grazia Chiuri, karyanya selalu menampilkan kekuatan perempuan. Tak terkecuali koleksi yang penuh fantasi ini. Keromantisan yang mengambil latar di negeri dongeng tak urung mendapat kejutan dengan hadirnya aura punk yang puitis.
Koleksi Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Dior
Rambut-rambut yang menjulang tinggi ala punk mohican, sepatu bertali di bawah lutut atau pump shoes yang berpadu stoking jala memercikkan kesan gagah. Sekali lagi, kontradiksi kekuatan yang lembut.

Instalasi Karya Seniman Perempuan

Koleksi Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Rithika Merchant
Dalam peragaan kali ini, Maria Grazia Chiuri menugaskan seniman perempuan Rithika Merchant untuk membuat karya seni imersif yang terdiri dari sembilan lukisan. Ia mengumpulkan cerita leluhur ibunya dari Kerala, menekankan analogi benih yang tertanam di masa lalu menjadi kembang di masa kini.
Sembilan lukisan itupun lalu bercerita tentang pengalaman di masa lalu, ide perempuan saling mengangkat satu sama lain, dan masa depan keperempuanan.
Koleksi Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Rithika Merchant
Karya-karya cat airnya lalu diterjemahkan ke dalam panel tekstil berskala besar oleh Karishma Swali, bengkel seni Chanakya, dan Sekolah Kerajinan Chanakya. Selama lima hari setelah peragaan, publik dapat menikmati lanskap visual yang menyatukan kisah-kisah perempuan lintas generasi ini di Museum Rodin, Paris.

Tabur Bintang

Pamela Anderson di gelaran Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Getty
Semangat feminitas sang desainer juga mendapat dukungan dari berbagai perempuan ternama. Hadir di peragaan ini aktor dan aktivis Pamela Anderson yang tampil dengan anggunnya tanpa rias wajah.
Pamela Anderson di gelaran Dior Haute Couture Musim Semi/Panas 2025. Foto: Getty
Sederet nama lain di bangku terdepan memberi dukungan antara lain Jisoo Blackpink, Venus Williams, Carla Bruni, dan aktris kebanggaan Prancis Camille Cotin.

Penulis: Rifina Marie