Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia Jatuh pada 28 Mei, Kenapa Perlu Dirayakan?

29 Mei 2024 15:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menstruasi. Foto: Nastyaofly/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menstruasi. Foto: Nastyaofly/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa pada 28 Mei setiap tahunnya, dunia memperingati Hari Kebersihan Menstruasi? World Menstrual Hygiene Day pertama kali dirayakan 10 tahun lalu, tepatnya pada 2014, setelah diinisiasi oleh organisasi nirlaba asal Jerman yaitu WASH United pada 2013.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Only My Health, pemilihan tanggal Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia punya makna tersendiri. Mei, yang merupakan bulan kelima dalam satu tahun, dipilih sebagai bulan untuk perayaan ini karena merepresentasikan rata-rata hari menstruasi, yakni lima hari. Sementara itu, tanggal 28 dipilih untuk merepresentasikan rentang rata-rata siklus menstruasi secara keseluruhan, yaitu 28 hari.
Menstruasi merupakan peristiwa alamiah yang terjadi pada tubuh perempuan. Namun, nyatanya, masih banyak kesalahpahaman dan kurangnya edukasi soal menstruasi. Dilansir laman resmi Menstrual Hygiene Day, saat ini, menstruasi masih menjadi topik yang tabu untuk dibicarakan oleh banyak orang. Ini menciptakan banyak stigma terkait menstruasi yang bisa berbahaya bagi perempuan.
Ilustrasi sakit perut menstruasi. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
Nah, sebenarnya, apa alasan Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia sangat penting untuk dirayakan? Intip penjelasan yang telah kumparanWOMAN rangkum berikut ini, Ladies.
ADVERTISEMENT

1. Memberantas stigma dan tabu soal menstruasi

Kurangnya pemahaman soal menstruasi sering kali berujung pada lahirnya stigma dan tabu. Contohnya, stigma bahwa darah menstruasi adalah darah kotor membuat banyak perempuan dikucilkan saat menstruasi. “Darah kotor” tersebut membuat mereka dianggap tak suci. Alhasil, para perempuan itu tidak bisa beraktivitas dengan bebas.
“Kebersihan dan kesehatan menstruasi yang buruk bisa merusak hak-hak asasi perempuan, anak perempuan, dan mereka yang mengalami menstruasi. Ini memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi,” ungkap UNFPA dalam laman resminya.
“Sumber daya yang tak memadai untuk mengelola menstruasi, ditambah dengan pola-pola pengucilan dan penghinaan, dapat merendahkan martabat kemanusiaan. Ketidaksetaraan gender, kemiskinan ekstrem, krisis kemanusiaan, dan tradisi berbahaya bisa memperburuk stigma dan perampasan,” tambah badan PBB untuk kesehatan reproduksi itu.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi produk menstruasi, pembalut dan tampon. Foto: Shutterstock

2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan menstruasi

Ladies, kamu mungkin adalah salah satu perempuan yang punya privilese berupa kemudahan untuk mengelola kebersihan menstruasi. Akses terhadap air bersih hingga produk-produk menstruasi mungkin sangat mudah bagimu. Namun, tahukah kamu bahwa masih banyak perempuan di luar sana yang tidak memiliki keistimewaan itu?
Dikutip dari World Bank, perempuan, terutama dari negara-negara dengan pendapatan rendah, kerap kali kesulitan untuk mempertahankan kesehatan dan kebersihan menstruasi.
UNICEF melakukan survei di 51 negara terkait kebersihan dan kesehatan menstruasi perempuan. Hasilnya, 10 persen perempuan di lima negara tidak memiliki akses terhadap kebutuhan dasar terkait menstruasi, seperti produk menstruasi memadai. Para perempuan itu tidak memakai pembalut, tampon, atau menstrual cup; mereka hanya memakai tisu toilet, celana dalam biasa, atau bahkan tidak memakai apa-apa.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut diperburuk dengan rendahnya akses terhadap air bersih hingga ruang privasi untuk mereka mengelola menstruasi. Hasilnya, banyak perempuan yang berisiko mengalami masalah kesehatan reproduksi dan tidak bisa beraktivitas normal.
Ilustrasi perempuan menstruasi. Foto: Shutterstock
Inilah mengapa, Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia menjadi sangat penting untuk dirayakan. Perayaan ini bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola kebersihan menstruasi. Peringatan ini turut menyajikan fakta bahwa masih banyak perempuan yang memerlukan bantuan untuk mencapai kebersihan menstruasi memadai.

3. Memberdayakan perempuan

Dengan adanya World Menstrual Hygiene Day, semakin banyak perempuan yang diberdayakan lewat edukasi soal menstruasi. Dikutip dari Only My Health, edukasi yang baik terkait kebersihan menstruasi bisa mendukung mereka untuk mengelola menstruasi dengan lebih baik.
Edukasi memadai bisa membantu mengurangi stigma dan tabu soal menstruasi yang masih merajalela. Pada akhirnya, kebersihan menstruasi yang memadai akan mendorong kualitas hidup perempuan menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT

4. Advokasi kebijakan

Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia juga berfungsi sebagai alat advokasi kebijakan terkait menstruasi kepada pihak berwenang. Para pemangku kebijakan didesak untuk memprioritaskan kesehatan menstruasi, seperti kemudahan akses terhadap produk menstruasi, fasilitas sanitasi, hingga pendidikan terkait menstruasi yang komprehensif.