news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ini Perbedaan Hari Ibu 22 Desember & Mother's Day Minggu Kedua Mei

9 Mei 2022 19:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perayaan Hari Ibu. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perayaan Hari Ibu. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ladies tentu ingat bahwa setiap tanggal 22 Desember, masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu. Momen ini juga sudah ditetapkan sebagai perayaan nasional. Sementara itu, pada minggu kedua bulan Mei, banyak pula yang memperingati Mother's Day atau Hari Ibu Internasional.
ADVERTISEMENT
Kedua peringatan itu sekilas tampak serupa. Namun, Mother's Day sebenarnya merupakan perayaan atas jasa-jasa yang dilakukan para perempuan, khususnya para ibu yang memiliki peran penting dalam kehidupan.
Mother's Day biasa diperingati dengan memberikan hadiah, mengajak makan di luar atau membebastugaskan ibu dari pekerjaan yang biasa dilakukan, seperti memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah, dan mengurus anak.
Lantas, apa saja perbedaan antara Hari Ibu dan Mother’s Day? Berikut beberapa perbedaannya seperti kumparanWOMAN rangkum dari berbagai sumber.

Hari Ibu yang diperingati 22 Desember

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, perayaan Hari Ibu di Indonesia pertama kali dicetuskan oleh Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Pada tahun 1938, PPII menggelar Kongres Perempuan III di Bandung dan menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu karena sejalan dengan fungsi utama perempuan sebagai Ibu Bangsa yang berkewajiban untuk mendidik generasi baru.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun lantas diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959. Kemudian pada tahun 1946, PPII berubah nama menjadi Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) hingga saat ini.
Ilustrasi perayaan hari ibu. Foto: Chaay_Tee/Shutterstock
Hari Ibu pada 22 Desember menjadi tonggak sejarah bagi kesatuan perempuan di Tanah Air. Bukan hanya untuk mengapresiasi peran dan jasa para ibu, Hari Ibu juga sebagai penghargaan semua jasa perempuan secara menyeluruh, sebagai istri, ibu, warga negara, dan juga umat manusia.
Hari Ibu memiliki lambang setangkai bunga melati dan kuntumnya yang berarti:
1. Kasih sayang kodrati antara ibu dan anak;
2. Kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak;
3. Kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
Di bawah lambang Hari Ibu juga terdapat semboyan Merdeka Melaksanakan Dharma yang berarti bahwa perempuan perlu mewujudkan tercapainya persamaan kedudukan, hak, kewajiban dan kesempatan dengan kaum laki-laki. Hal ini sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan para perempuan, seperti dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, bernegara demi keutuhan dan kedamaian bangsa Indonesia.

Mother's Day pada minggu kedua Mei

Mother's Day diperingati setiap minggu kedua Mei dan pertama kali dirayakan oleh masyarakat Amerika Serikat (AS). Sama seperti di Indonesia, Kongres AS belum menetapkan Mother's Day sebagai hari libur resmi.
Ndtv melansir bahwa Mother's Day telah berlangsung sejak tahun 1908. Hal ini bermula ketika seorang aktivis perempuan Amerika bernama Anna Jarvis ingin menyisihkan satu hari untuk menghormati pekerjaan dan pengorbanan yang dilakukan oleh para ibu pasca kematian ibunya.
Ilustrasi kebersamaan ibu dan anak saat Mother's Day. Foto: Shutter Stock
Perayaan ini tumbuh menjadi gerakan yang rutin dilakukan Anna dan teman-temannya untuk menulis surat kepada tokoh-tokoh terkemuka di AS. Surat tersebut berisi tuntutan agar hari itu dinyatakan sebagai hari libur nasional.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, pada tahun 1914, Presiden AS saat itu, Woodrow Wilson mendeklarasikan hari Minggu kedua di bulan Mei diperingati sebagai Mother's Day. Perayaan dengan cepat menyebar ke luar batas negara dan ke negara lain. Namun, setiap negara memiliki perbedaan tanggal perayaan Mother's Day.
Mother's Day juga menjadi tanggal peluncuran tujuan politik atau feminis. Pada 1968, Coretta Scott King, istri Martin Luther King, Jr., menggunakan Hari Ibu untuk menjadi tuan rumah pawai untuk mendukung perempuan dan anak-anak yang kurang mampu.
Mother's Day dianggap sebagai momen untuk memperkuat hubungan anak dengan ibu. Di AS, banyak yang merayakan Mother's Day dengan memberikan hadiah kepada ibunya dan ada juga yang berusaha untuk melakukan sesuatu yang istimewa dengan ibunya.
ADVERTISEMENT
Mother's Day dirayakan di seluruh dunia, namun memiliki tradisi yang bervariasi. Di Thailand, misalnya, Mother’s Day selalu dirayakan pada bulan Agustus pada hari ulang tahun ratu Sirikit. Sementara di Ethiopia dirayakan setiap musim gugur dengan kumpul keluarga, bernyanyi, dan makan pesta besar sebagai bagian dari Antrosht (perayaan untuk menghormati ibu).