Kanker Serviks Bisa Terjadi karena Miom dan Kista, Mitos atau Fakta?

20 Mei 2022 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Emily frost/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Emily frost/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selain kanker payudara, kanker serviks menjadi penyakit yang banyak terjadi pada perempuan. Berdasarkan data dari GLOBOCAN pada tahun 2018 terdapat sebanyak 32.469 kasus (17.2 persen) kasus kanker serviks pada perempuan di Indonesia dengan angka kematian berkisar 18.279 (8.8 persen).
ADVERTISEMENT
Sayangnya, ada beragam mitos yang masih beredar terkait kanker serviks. Salah satu mitos yang masih sering dibicarakan, yakni anggapan bahwa kanker serviks disebabkan oleh kista atau miom.
Terkait hal ini, Prof. Dr. dr. Andrijono, SP.OG(K)-Onk, Konsultan Onkologi Ginekologi dan Ketua Dewan Penasihat Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia menjelaskan bahwa kanker serviks, kista, dan miom merupakan kondisi yang berbeda meski sama-sama terjadi pada organ reproduksi perempuan.
Andrijono juga mengatakan bahwa hingga saat ini, masih belum diketahui secara pasti apa penyebab kista atau miom. Sementara itu, kanker serviks sudah jelas disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV).
"Tidak ada hubungan kista atau miom dengan kanker serviks. Kista atau miom hingga saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti. Sementara kanker serviks karena virus HPV. Jadi tidak ada hubungannya antara tiga kondisi tersebut," kata Andrijono saat virtual media briefing, Kamis (19/5).
Ilustrasi sistem reproduksi perempuan. Foto: Iryna Inshyna/Shutterstock
Andrijono juga mengatakan bahwa ketiga kondisi ini terjadi di bagian yang berbeda sehingga tidak saling berkaitan. Kanker serviks terjadi di mulut rahim (serviks), kista di indung telur, sedangkan miom tumbuh di sekitar rahim.
ADVERTISEMENT
"Jadi penyebab kanker serviks, kista dan miom itu berbeda. Kista dan miom itu tumor jinak, namun kista ada yang jinak ada yang ganas," tutur Andrijono.
Ia juga kembali menegaskan bahwa kanker serviks bukan disebabkan karena keturunan atau genetik. Semua orang yang terpapar virus HPV bisa menderita kanker serviks meskipun tidak memiliki riwayat keluarga.
"Kanker Serviks itu bukan genetik. Karena serviks itu sudah jelas karena adanya virus HPV. Kanker yang mungkin terjadi secara genetik itu kanker ovarium, endometrium, dan breast cancer (kanker payudara). Selama virusnya (HPV) ada, itu menjadi penyebab kanker serviks," ujarnya.