Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pengalaman perempuan saat pertama kali mengalami menstruasi kerap dipenuhi oleh rasa takut dan kikuk. Menstruasi masih dianggap sebagai suatu hal yang tabu sehingga tak jarang perempuan merasa malu ketika harus membicarakannya di depan umum. Tak ayal edukasi menstruasi sebagai siklus biologis yang wajar terjadi belum menjadi hal yang lumrah.
ADVERTISEMENT
Stigma yang melingkupi perempuan saat sedang dalam siklus menstruasi pun begitu kuat menancap. Hal ini menyebabkan banyak perempuan di beberapa negara di dunia tidak pernah mengenal pembalut dan tidak tahu bagaimana mengatasi darah menstruasi yang tidak dapat dihindari. Beberapa dari perempuan mengaku tidak mengerti apa dan dari mana proses menstruasi terjadi. Bahkan ada yang menganggap bahwa menstruasi adalah suatu penyakit yang menimpa perempuan dan sesuatu yang buruk.
Guna mengikis stigma tentang menstruasi, sebuah perusahaan social enterprise, Be Girl dari Washington DC, Amerika Serikat membuat gebrakan di runway fashion. Pada Mozambique Fashion Week, Desember lalu, Be Girl menampilkan celana khusus menstruasi di atas runway sebagai simbol pelawanan terhadap stigma terhadap menstruasi.
ADVERTISEMENT
Dalam ajang fashion tersebut Be Girl juga membuat casting terbuka untuk perempuan yang ingin ikut tampil di runway. Menurut laporan Glamour, terdapat 350 pelamar yang mendaftar. Kemudian hanya delapan orang terpilih dan ikut bergabung dengan para model profesional untuk melenggang di runway fashion tersebut.
"Menampilkan produk menstruasi di runway fashion adalah bentuk sikap untuk melawan stigma. Ini akan menjadi hal yang dinormalisasi dan menjadi hal yang indah," ujar Audrey Anderson, Chief Operating Officer Be Girl seperti dikutip dari Now This News.
Be Girl sendiri merupakan perusahaan yang mendistribusikan produk menstruasi berkelanjutan kepada anak perempuan secara global. Lebih dari 250 juta anak perempuan secara global tidak memiliki akses ke sumber daya kesehatan menstruasi . Hal tersebut diperkuat karena adanya stigma negatif yang melingkupi perempuan yang sedang menstruasi. Perusahaan yang berdiri sejak 2014 ini mendistribusikan pakaian dalam, pembalut, menstrual cup ke 30 negara dan bermitra dengan organisasi di seluruh dunia untuk menyediakan produk gratis untuk anak perempuan yang tinggal di daerah dengan penghasilan rendah dan pedesaan.
ADVERTISEMENT
Diketahui produk celana dalam ini terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, yakni bahan microfiber yang tahan penggunaan selama dua tahun. Selain itu proses produksinya juga menghemat penggunaan air dengan mengurangi hingga 200 galon air.
Jalan yang dipilih Be Girl untuk mengikis stigma menstruasi melalui runway fashion setidaknya menunjukkan satu hal. Meskipun selama beberapa dekade runway fashion telah dianggap sebagai puncak kemewahan, runway bisa lebih dari sekadar hal tersebut. Runway memiliki kekuatan untuk memberi pengaruh dan merupakan medium yang dapat menyampaikan pesan secara global.