Kisah Pangeran Harry saat Bertugas Militer di Afghanistan

21 Agustus 2021 12:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran Harry bertugas di Afghanistan. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Harry bertugas di Afghanistan. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, Pangeran Harry ikut buka suara soal situasi di Afghanistan yang jatuh ke tangan pasukan Taliban. Pernyataan itu dibuat, karena Pangeran Harry pernah dua kali ditugaskan ke Afghanistan dalam sepuluh tahun kariernya di militer Inggris.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Pangeran Harry itu disampaikan melalui akun Twitter Invictus Games Foundation @weareinvictus, atau sebuah yayasan yang menaungi kompetisi olahraga yang melibatkan veteran perang dan mantan tentara yang terluka akibat tugasnya.
Dalam pernyataan itu, Pangeran Harry menyerukan kepada masyarakat internasional, khususnya para veteran tentara yang pernah bertugas di Afghanistan atau anggota keluarganya, untuk saling mendukung dan mengulurkan tangan di momen sulit ini.
“Kami mendorong semua orang di seluruh jaringan Invictus (dan komunitas militer yang lebih luas) untuk saling menjangkau dan menawarkan dukungan satu sama lain,” tulis pernyataan bersama antara Pangeran Harry, Kepala Invictus Games Foundation Lord Allen of Kensington, dan CEO Invictus Games Foundation Dominic Reid, pada Selasa (17/8).

Pangeran Harry pertama kali ditugaskan ke Afghanistan pada Desember 2007

Pangeran Harry bertugas di Afghanistan. Foto: Getty Images
Suami Meghan Markle ini mengisi masa mudanya dengan berkarier di militer Inggris. Mengutip Express UK, Pangeran Harry bertugas di Angkatan Darat Inggris selama 10 tahun. Selama masa pengabdian tersebut, ia pernah bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk ikut dalam operasi militer di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, ia bahkan pernah ditempatkan di negara tersebut dalam dua periode waktu yang berbeda. Pangeran Harry pertama kali dikirim ke Afghanistan pada Desember 2007. Saat itu, ia terlibat dalam misi tempur di provinsi Helmand, di mana sebagian besar dari 7.800 personel pasukan Inggris ditempatkan di Afghanistan.
“Satu menit Anda tertidur di tempat tidur, enam setengah menit kemudian Anda berbicara dengan seseorang yang tergeletak di tanah karena ditembak,” kata ayah dua anak ini ketika mengenang momen pertama kalinya bergabung dengan militer di Afghanistan, seperti dikutip dari Express UK.
Pangeran Harry bertugas di Afghanistan. Foto: Getty Images
Demi menjaga keselamatannya, penugasan itu dirahasiakan dari pemberitaan media. Namun sayang, setelah sepuluh minggu dalam tur pertamanya di Afghanistan, keberadaan Pangeran Harry di sana terungkap oleh salah satu media Australia. Karena hal itu, ia pun harus ditarik pulang ke negaranya demi alasan keamanan.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, pihak Clarence House sempat mengeluarkan pernyataan resmi mengenai misi pertama Pangeran Harry di Afghanistan. “Pangeran Harry sangat bangga melayani negaranya dalam operasi bersama rekan-rekan prajuritnya,” tulis pernyataan resmi Clarence House.

Pada 2012 Pangeran Harry kembali lagi ke Afghanistan

Pengalaman pertama Pangeran Harry ke Afghanistan ternyata tidak membuatnya kapok. Adik Pangeran William itu kembali lagi ke Afghanistan pada 2012. Kepergiannya tidak lama setelah foto-foto telanjang bersama teman-temannya di sebuah kamar hotel VIP di Las Vegas, AS, tersebar di berbagai media.
Pada saat kembali lagi ke Afghanistan, Pangeran Harry ditugaskan sebagai Co-Pilot Gunner (CPG) atau penembak kopilot di Skuadron 662, Korps Udara 3 Resimen Angkatan Darat pada 2012. Posisi ini konon didapatkan setelah ia mendaftar ulang di Army Corps dan menjalani pelatihan untuk menjadi pilot helikopter.
Pangeran Harry bertugas di Afghanistan. Foto: Getty Images
Penugasan kali ini juga dikabarkan berjalan lancar selama 20 minggu (lima bulan) tanpa tercium awak media. Setelah penugasan di Afghanistan selesai, Pangeran Harry kembali ke Inggris pada Januari 2013.
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum kepulangannya ke Inggris, Pangeran Harry sempat melakukan wawancara dengan sebuah media. Dalam kesempatan itu, ia menceritakan pengalamannya saat bertugas di Afghanistan. Ia juga mengaku pernah menembak militan-militan Taliban semasa tugas keduanya di negeri konflik tersebut.
Pangeran Harry sendiri sempat menjadi target sasaran kelompok militan Taliban. Saat itu, Taliban mengancam akan melakukan segala upaya untuk menculik atau membunuh Pangeran Harry selama bertugas di Afghanistan.