Pernah Bertugas di Afghanistan, Pangeran Harry Beri Pernyataan Terkini

19 Agustus 2021 9:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran Harry saat menghadiri KTT Investasi Inggris-Afrika di London, Inggris, Senin, (20/1). Foto: Stefan Rousseau/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Harry saat menghadiri KTT Investasi Inggris-Afrika di London, Inggris, Senin, (20/1). Foto: Stefan Rousseau/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pangeran Harry ikut buka suara soal kabar Afghanistan yang jatuh ke tangan pasukan Taliban. Pernyataan resmi ini dibuat karena Duke of Sussex pernah mengalami dua kali penempatan di Afghanistan dalam sepuluh tahun kariernya di militer Inggris.
ADVERTISEMENT
Secara khusus, ia menyerukan kepada masyarakat internasional, khususnya para veteran tentara yang pernah bertugas di Afghanistan atau anggota keluarganya, untuk saling mendukung dan mengulurkan tangan di momen sulit ini.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun Twitter Invictus Games Foundation @weareinvictus, atau sebuah yayasan yang menaungi kompetisi olahraga yang melibatkan veteran perang dan mantan tentara yang terluka akibat tugasnya.
Simak pernyataan lengkapnya berikut ini:
Apa yang terjadi di Afghanistan bergema di seluruh komunitas Invictus Internasional.
Banyak negara yang berpartisipasi dalam keluarga Invictus Games terikat oleh pengalaman bersama melayani di Afghanistan selama dua dekade terakhir, dan selama beberapa tahun, kami telah berkompetisi bersama Tim Invictus Games Afghanistan.
Kami mendorong semua orang di seluruh jaringan Invictus (dan komunitas militer yang lebih luas) untuk saling menjangkau dan menawarkan dukungan satu sama lain,” tulis pernyataan bersama antara Pangeran Harry, Kepala Invictus Games Foundation Lord Allen of Kensington, dan CEO Invictus Games Foundation Dominic Reid, pada Selasa (17/8).
Penampilan perdana Meghan Markle dan Pangeran Harry di Inggris. Foto: dok. @hrhofsussex/ Instagram
Bukan hanya melalui Invictus Games, Pangeran Harry juga menyinggung situasi Afghanistan dalam pernyataan bersama istrinya, Meghan Markle, di situs resmi yayasan mereka, Archewell Foundation.
ADVERTISEMENT
Tak hanya soal situasi Afghanistan, Pangeran Harry dan Meghan Markle juga menyinggung soal bencana alam gempa bumi dan badai tropis di Haiti, dan situasi pandemi COVID-19 yang berkelanjutan.
“Dunia ini sangat rapuh. Karena kita semua merasakan banyak lapisan rasa sakit akibat situasi di Afghanistan, kami tidak bisa berkata-kata. Saat kita semua menyaksikan bencana kemanusiaan yang berkembang di Haiti, dan ancaman yang semakin memburuk setelah gempa akhir pekan lalu, kita merasa sangat sedih,” tulis Pangeran Harry dan Meghan Markle, pada Selasa (17/8).
“Ketika seseorang atau komunitas menderita, sebagian dari kita ikut merasakannya bersama mereka, baik kita sadari atau tidak. Dan meskipun kita tidak dimaksudkan untuk hidup dalam keadaan menderita, kita sebagai manusia diharapkan untuk menerimanya,” tambah pernyataan resmi pasangan Sussex.
ADVERTISEMENT

Sejarah tugas militer Pangeran Harry di Afghanistan

Mengutip Express UK, Pangeran Harry pernah bertugas di Angkatan Darat Inggris selama 10 tahun. Selama masa pengabdian tersebut, ia pernah bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk ikut dalam operasi militer di Afghanistan.
Tak tanggung-tanggung, ia bahkan pernah ditempatkan di negara tersebut dalam dua waktu yang berbeda. Adik Pangeran William itu pertama kali dikirim ke Afghanistan pada Desember 2007. Saat itu, ia terlibat dalam misi tempur di provinsi Helmand, di mana sebagian besar dari 7.800 personel pasukan Inggris ditempatkan di Afghanistan.
Ratu Inggris Elizabeth II (kiri) tersenyum dengan cucunya Pangeran Harry selama Parade Sovereign di Akademi Militer Kerajaan di Sandhurst, Inggris. Foto: AFP/Carl DE SOUZA
Demi menjaga keselamatannya, penugasan itu konon dirahasiakan dari pemberitaan media. Namun sayang, setelah sepuluh minggu dalam tur pertamanya di Afghanistan, keberadaan Pangeran Harry di Afghanistan terungkap oleh salah satu media Australia. Karena hal itu, ia pun harus ditarik pulang ke negaranya demi alasan keamanan.
ADVERTISEMENT
Tak kapok, Pangeran Harry kembali lagi ke Afghanistan sebagai kopilot penembak di Skuadron 662, Korps Udara 3 Resimen Angkatan Darat pada 2012. Posisi ini didapatkannya setelah ia mendaftar ulang di Army Corps dan menjalani pelatihan untuk menjadi pilot helikopter.
Penugasan kali ini berjalan lancar selama 20 minggu tanpa tercium media. Pangeran Harry lalu kembali lagi ke Inggris pada 2013.