Kisah Perempuan yang Ginjalnya Hampir Rusak karena Terlalu Keras Olahraga

6 April 2021 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan olahraga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan olahraga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Olahraga merupakan hal yang sangat diperlukan untuk tetap menjaga kebugaran tubuh. Namun perlu diketahui juga bahwa sesuatu yang berlebihan termasuk olahraga dapat memberikan dampak negatif. Hal ini terjadi pada salah satu perempuan asal Malaysia bernama Atrina Lau.
ADVERTISEMENT
Mengutip World of Buzz, Atrina menceritakan pengalamannya dalam laman akun Facebook-nya ketika melakukan spinning atau olahraga mengayuh sepeda statis. Pada saat itu untuk pertama kalinya Atrina merasa kakinya sangat lemas dan tidak bisa berjalan dengan baik.
Namun hal tersebut tidak begitu dihiraukan oleh Atrina dan berasumsi bahwa itu hanyalah nyeri otot biasa yang muncul setelah berolahraga. Setelah tiga hari berikutnya, rasa nyeri tersebut tak kunjung hilang dan semakin parah karena kini dirinya tidak bisa jongkok ataupun duduk
Selain itu, Atrina semakin khawatir ketika melihat urinenya sudah mulai berwarna coklat. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari tahu kondisinya di pencarian Google, namun ia tidak menemukan jawaban pasti.
"Aku menyadari setelah beberapa hari, air urin saya mulai berubah warna menjadi coklat dan nyeri otot saya menjadi semakin tak tertahankan," ungkap Atrina.
ADVERTISEMENT
Atrina memutuskan untuk pergi ke UGD salah satu rumah sakit untuk melakukan pengecekan darah dan urin pada malam hari. Sekitar pukul 2 pagi, hasilnya pun keluar dan dokter mengatakan bahwa dirinya menderita rhabdomyolysis atau cedera otot. Penyebabnya karena ada benturan terlalu keras sehingga jaringan otot mengalami kematian.
Akibat rhabdomyolysis, urine Atrina berubah warna menjadi coklat karena meningkatnya kreatinin kinase dalam tubuhnya. Meski terdengar sangat asing, kreatinin kinase merupakan protein yang dilepaskan oleh otot ketika rusak atau robek.
Cukup minum air dapat membantu menjaga kesehatan ginjal Foto: Thinkstock
Pada kasus Atrina, kreatinin kinasenya sudah mencapai level tertinggi dan sangat berbahaya sehingga dapat menyebabkan ginjalnya mengalami kerusakan. Maka dari itu, ia harus diopname selama beberapa hari dan diinfus dengan cairan hidrasi. Atrina juga diminta oleh dokter serta perawatnya untuk rutin mengkonsumsi air putih selama empat hari lamanya.
ADVERTISEMENT
Karena rutin mengkonsumsi air putih, level kreatinin kinase Atrina kembali menurun dan ia boleh kembali ke rumah. Meski demikian, dokter tetap memperingati Atrina untuk selama rutin mengkonsumsi air putih agar tetap terhidrasi.
Di akhir tulisannya Atrina mengingatkan untuk tetap waspada ketika berolahraga. Apabila ingin rutin berolahraga, maka lakukanlah olahraga yang sekiranya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki tubuh.
"Pastikan tubuh selalu terhidrasi setelah melakukan olahraga yang intens. Jika kamu mengalami gejala yang serupa, pastikan untuk segera mengeceknya ke dokter," tutup Atrina.
Penulis: Johanna Aprillia
***
Saksikan video menarik di bawah ini: