Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
ADVERTISEMENT
Kontes kecantikan, Miss Universe 2020, tengah berlangsung di Miami, Florida, Amerika Serikat. Selama kompetisi berlangsung, ternyata ada banyak sekali kisah dan cerita yang dialami para finalis. Salah satunya adalah kisah pilu yang dialami perwakilan Myanmar, Thuzar Wint Lwin.
ADVERTISEMENT
Kisah pilu itu pertama kali dibagikan oleh media Filipina, Sash Factor International, di jejaring Instagramnya. Dalam unggahan tersebut, terlihat tangkapan layar yang berisi curhatan Miss Myanmar , Thuzar Wint Lwin, kepada Sash Factor International. Thuzar mengatakan bahwa salah satu kopernya tertinggal di Los Angeles, AS, sejak 6 Mei 2021.
Lebih lanjut, perempuan yang kerap dipanggil Candy Thuzar itu mengaku bahwa hilangnya koper yang berisi gaun malam, kostum nasional, dan gaun untuk malam penobatan adalah kesalahan maskapai karena mereka tidak membawa koper tersebut terbang bersama Thuzar.
“Semua pakaian dan gaun malam saya ada di koper itu. Saya tidak punya apa-apa untuk dipakai sekarang. Saya telah menanyakan pada pihak bandara dan mencoba semua yang saya bisa, namun mereka bahkan tidak tahu di mana barang bawaan saya,” ungkap Thuzar dalam foto yang dibagikan Sash Factor International.
ADVERTISEMENT
Meski sempat mengalami kendala, namun hal itu tampaknya tidak menyurutkan semangat Thuzar untuk berkompetisi di kontes Miss Universe 2020. Pada babak National Costume misalnya, Thuzar tampak memukau saat mengenakan kostum bertema ‘Fearless Empress’ sambil membawa kertas bertuliskan “Pray For Myanmar”.
Menurut Thuzar, kostum ini merupakan salah satu kostum etnik Myanmar yang khusus dipakai para perempuan Chin pada saat upacara adat, khususnya pada saat festival ‘Khwang Cawi’. Selain itu, kostum ini juga konon diberi pinjam oleh Komunitas Chin Atlanta, AS, kepada Thuzar agar ia bisa tetap tampil di panggung Miss Universe 2020. Bagi Anda yang belum familiar, Suku Chin atau Chin People merupakan salah satu kelompok etnis di Myanmar. Menurut laporan BBC, Suku Chin merupakan salah satu kelompok minoritas yang paling sering mengalami penganiayaan di Burma, Myanmar.
ADVERTISEMENT
“Dalam kostum ini, kita dapat mengidentifikasi keterampilan tenun halus para perempuan Myanmar dan citra seorang perempuan Myanmar yang gagah dan berani,” tulis Thuzar dalam keterangan di unggahan fotonya.
Sementara itu di babak Preliminary Competition, Thuzar tampak stunning memakai gaun malam bernuansa merah yang berkilau. Konon, gaun tersebut milik Miss Universe Organization yang dipinjamkan kepada Thuzar agar ia bisa tampil di babak Preliminary Competition.
“Meskipun koper saya tidak sampai secara tepat waktu, namun saya tetap bisa berkompetisi dengan pakaian ini. Terima kasih kepada Miss Universe Organization untuk kostumnya. Saya sangat menyukainya dan menghargainya,” tulis Thuzar.
Potret kostum nasional dan gaun malam yang seharusnya dipakai Miss Myanmar
Dalam salah satu unggahannya, Thuzar sempat mengunggah potret gaun malam dan kostum nasional yang seharusnya ia kenakan di kompetisi Miss Universe 2020. Gaun malam berwarna merah itu menampilkan siluet unik seperti kobaran api dan taburan kristal di beberapa bagiannya.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah gaun yang saya rencanakan untuk dipakai di Babak Preliminary Competition dan hilang bersama barang bawaan saya. Tapi hari ini, Miss Universe Organization membantu saya dengan gaun merah yang indah dan saya sangat berterima kasih untuk hal itu. Pengalaman ini mengajari saya bahwa di situasi tersulit, selama Anda mau, Anda akan mampu melewati segalanya,” ungkap Thuzar dalam keterangan foto yang diunggah pada Sabtu (15/5).
Sementara itu untuk kostum nasional, awalnya Thuzar akan mengenakan kostum yang terinspirasi dari mainan terkenal dari budaya Myanmar, yaitu 'Thu-Nge-Taw wali Pyit-Tine-Htaung’ yang jika diterjemahkan berarti bangkit dari setiap lemparan.
Kostum ini disertai dengan aksesoris 'Thu-Nge-Naw' yang berupa gelang emas, rantai kaki, medali, dan sepatu yang mirip seperti Phoenix dari legenda Myanmar. Kostum tersebut kabarnya dipilih lantaran memiliki karakteristik unik dalam mencerminkan masyarakat Myanmar, yakni 'Pyit-Tine-Htaung'.
ADVERTISEMENT
“Karakteristik unik dari 'Pyit-Tine-Htaung' adalah dapat berdiri sendiri setiap kali jatuh dalam situasi apa pun, ini dimaksudkan untuk mencerminkan karakteristik masyarakat Myanmar dan oleh karena itu dengan bangga disajikan sebagai kostum nasional Miss Universe Myanmar tahun ini,” tambahnya.
Meski tak bisa tampil dengan dua kostum tersebut, namun banyak penonton dan netizen memuji penampilan Thuzar di ajang Miss Universe 2020. Banyak netizen berpendapat bahwa Thuzar memiliki mental yang kuat, karena tetap percaya diri melanjutkan penampilannya terlepas dari berbagai masalah yang ia hadapi sejak awal keikutsertaannya dalam ajang Miss Universe 2020.
Nah, Ladies bagaimana menurut Anda penampilan Miss Myanmar, Thuzar Wint Lwin, di kontes Miss Universe 2020?
****
****
Saksikan video menarik di bawah ini:
ADVERTISEMENT