Kisah Tragis Anak-anak India di Balik Kilau Glitter Produk Makeup

12 Juli 2024 11:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kisah tragis anak-anak di India di balik kilau glitter produk makeup. Foto: PeopleImages.com - Yuri A/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kisah tragis anak-anak di India di balik kilau glitter produk makeup. Foto: PeopleImages.com - Yuri A/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang setuju kalau glitter merupakan salah satu komponen penting dalam makeup? Ya, Ladies, kamu sebagai penikmat beauty pasti pernah memakai highlighter atau eyeshadow yang berkilau.
ADVERTISEMENT
Nah, tahu nggak sih, ternyata mika yang merupakan bahan utama untuk pembuatan glitter pada makeup ditambang di empat wilayah India, yaitu Andhra Pradesh, Jharkhand, Bihar, dan Rajasthan. Mirisnya, banyak di antara penambang mika di India merupakan anak-anak di bawah umur.
Menurut laporan Reuters, India merupakan negara yang memproduksi 60 persen dari jumlah mika di seluruh dunia. Fakta ini menjadikan India sebagai produsen terbesar mika hingga saat ini.

Kemiskinan memaksa anak-anak jadi penambang mika di India

Anak-anak di India sedang menambang mika, bahan baku glitter pada produk makeup. Foto: AFP
Hukum di India sebenarnya melarang keras keterlibatan anak-anak di berbagai industri berbahaya termasuk pertambangan. Namun, fakta kemiskinan yang melanda banyak keluarga –terutama di empat wilayah penambangan mika– membuat banyak anak terpaksa ikut bekerja sebagai penambang mika di lahan ilegal.
ADVERTISEMENT
Alih-alih menghabiskan masa kecilnya dengan bermain dan bersekolah, anak-anak di India justru bekerja di tambang untuk membantu menghidupi keluarganya. Padahal, bekerja di area berbahaya itu juga tak serta-merta memperbaiki kehidupan ekonomi mereka.
The Child Labour Coalition dan Reuters melaporkan pada tahun 2021 bahwa anak-anak yang menambang mika hanya mendapatkan upah sebesar 50 Rupee setiap harinya. Nominal kecil ini setara dengan Rp 9.700 yang sebenarnya tidak akan mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Anak-anak di India sedang menambang mika. Foto: AFP
Kemudian yang lebih menyayat hati adalah kenyataan bahwa banyak anak yang meregang nyawa di area pertambangan. Mereka tidak hanya mempertaruhkan kesehatan karena terpapar polusi dan bahan kimia, tapi juga ada risiko kecelakaan yang mengakibatkan kematian karena tambang ilegal tidak memiliki sistem keamanan profesional.
ADVERTISEMENT
Duka mendalam juga dirasakan keluarga saat jasad anak-anak mereka yang meninggal di tambang sering kali sulit dievakuasi. Pasalnya, reruntuhan di area tambang ilegal biasanya aksesnya sangat sulit meski sudah dibantu peralatan berat.
Jika anak-anak di India yang mempertaruhkan nyawa untuk segenggam mika hanya dibayar murah, lain halnya dengan mika yang sudah masuk ke produsen dan diproses menjadi makeup. Pada kenyataannya, harga makeup yang menggunakan elemen glitter biasanya dijual dengan harga mahal di pasaran. Hal ini tentu tidak sebanding dengan upah kecil yang diterima anak-anak di India yang bekerja sebagai penambang.