Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Laninka Berbagi Tips Percaya Diri dalam Talk Series Episode 2 Women’s Week 2021
18 Maret 2021 10:25 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah sukses menayangkan acara Talk Series Episode 1 bertajuk ‘Sisterhood in Beauty: Saling Dukung untuk Jadi Percaya Diri’ pada Jumat (12/3) lalu, kumparanWOMAN pun kembali menggelar Talk Series Women's Week 2021 Episode 2 pada Rabu (17/3) kemarin.
ADVERTISEMENT
Berkolaborasi dengan e-commerce Blibli, Talk Series yang mengusung tema ‘Merayakan Kecantikan Unik Setiap Perempuan’ itu menghadirkan YouTuber sekaligus founder Lipstick untuk Difabel, Laninka Siamiyono .
Dalam acara yang dilakukan secara virtual tersebut, Laninka bercerita berbagai hal. Mulai dari pengalamannya soal body issue, pengalamannya dalam melawan rasa insecure, hingga bagaimana Laninka mencintai diri sendiri untuk membantunya dalam mencapai rasa percaya diri.
Laninka bercerita bahwa perjalan dalam melakukan self-love dilaluinya dengan tidaklah mudah. Sebagai seorang penyandang disabilitas, ia mengaku kerap mengalami insecure dengan kondisi tubuhnya.
Perempuan berusia 30 tahun itu bercerita bahwa awalnya ia bukan terlahir sebagai penyandang disabilitas. Namun, pada saat usianya 13-14 tahun, Laninka pun jatuh sakit hingga berbulan-bulan.
Karena kondisinya itu, orang tua Laninka membawa ke berbagai rumah sakit namun tidak ada diagnosis yang tepat. Hingga akhirnya, barulah ketahuan bahwa Laninka sebenarnya terkena penyakit autoimun rheumatoid arthritis (RA) atau gangguan inflamasi kronis yang memengaruhi banyak sendi, termasuk di tangan dan kaki.
ADVERTISEMENT
“Selama 10 tahun setelah terdiagnosa, aku mengalami rasa insecure. Aku malu dengan diri sendiri, dan enggak mau sama sekali ketemu orang. Bahkan, saat itu aku juga memilih untuk berhenti sekolah karena merasa minder enggak bisa jalan,” cerita Laninka dalam Talk Series ‘Merayakan Kecantikan Unik Setiap Perempuan’.
Laninka menyebut bahwa standar kecantikan perempuan yang ada di masyarakat kala itu sempat membuatnya semakin down dan insecure. “Mengikuti standar kecantikan saat itu justru membuat rasa insecure aku semakin besar. Contohnya, di saat waktu itu lagi tren potongan shaggy, rambut aku malah rontok dan bahkan gak punya rambut sama sekali. Aku jadi merasa enggak cantik dengan kondisi ini,” tambahnya.
Melawan Rasa Insecure dengan Makeup
Setelah beberapa tahun mengalami insecure dengan kondisi tubuhnya, Laninka pun mengaku merasa capek dan jenuh. Ia akhirnya bisa mengatasi rasa insecure tersebut lewat sesuatu yang tak terduga, yaitu makeup.
ADVERTISEMENT
“Makeup telah membuatku jadi merasa bangga atas diriku sendiri, meski aku memiliki keterbatasan yakni memakai kursi roda. Makeup juga telah menyadarkan aku bahwa aku berhak merasa cantik, dan aku merasa bahwa perempuan dengan disabilitas yang sering banget terlupakan juga berhak untuk cantik,” tambahnya.
Di akhir acara, Laninka juga memberikan beberapa tips kepada penyandang disabilitas, khususnya untuk seluruh perempuan, agar lebih percaya diri meski memiliki beberapa keterbatasan. Laninka menyarankan agar semua perempuan dan penyandang disabilitas untuk tidak berpatok dengan kondisi tubuh yang dimiliki.
“Karena yang harus kita sadari adalah rasa percaya diri itu dibangun dari pengetahuan, seperti baca buku dan lain-lain. Sedangkan, rasa minder tumbuh dari tidak adanya ilmu yang kita dapatkan. Oleh sebab itulah, saran aku adalah perbanyak edukasi dan skill-nya, karena pengetahuan itu penting untuk menambahkan rasa percaya diri,” tutup Laninka.
ADVERTISEMENT