Laporkan Tindakan KDRT untuk Hentikan Kekerasan Berulang

16 Agustus 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cut Intan Nabila. Foto: Instagram/@cut.intannabila
zoom-in-whitePerbesar
Cut Intan Nabila. Foto: Instagram/@cut.intannabila
ADVERTISEMENT
Selebgram Cut Intan Nabila akhirnya buka suara bahwa ia telah mengalami KDRT berulang dari suaminya, Armor Toreador, selama lima tahun mereka menjalani rumah tangga. Demi anak, kata Intan, ia bertahan selama ini di lingkaran kekerasan dari orang terdekat.
ADVERTISEMENT
KDRT terhadap Intan adalah satu dari sekian banyak kasus yang berhasil terungkap ke publik. Sayangnya, terkadang tidak mudah bagi korban untuk melaporkan kejadian yang dialami, atau mencoba lepas dari jeratan KDRT. Bahkan Intan pun harus melalui entah berapa kali perlakuan kasar sampai ia berani bersuara.
Dalam keadaan mendesak, korban KDRT kerap tidak bisa berpikir jernih terkait kondisi yang dialami, Ladies. Di sisi lain, korban terkadang ragu untuk meminta tolong atau memberi tahu orang lain tentang permasalahan rumah tangga yang dialami. Sehingga, pada akhirnya enggan melapor.
Padahal, melaporkan KDRT adalah langkah krusial untuk keluar dari lingkaran kekerasan dan memulai proses penyembuhan. Dilansir dari berbagai sumber, berikut kumparanWOMAN merangkum alasan pentingnya melaporkan tindakan KDRT, Ladies!
ADVERTISEMENT

Mencegah Kekerasan Berulang

Ilustrasi kekersan (KDRT). Foto: Shutterstock
Salah satu alasan utama mengapa korban harus melaporkan KDRT adalah untuk mencegah terjadinya kekerasan yang berulang. Pelaku KDRT cenderung mengulangi tindakan kekerasannya apabila tidak ada tindakan tegas yang diambil. Dengan melaporkan, korban memberikan sinyal kuat bahwa kekerasan tidak akan ditoleransi dan mendorong pelaku untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

Mendapatkan Perlindungan

Korban KDRT berhak mendapatkan perlindungan dari negara. Dengan melaporkan, korban dapat mengajukan permohonan perlindungan sementara kepada pihak berwajib, seperti polisi atau pengadilan. Perlindungan ini bisa berupa penempatan di tempat aman, larangan pelaku mendekati korban, juga pengawasan hingga penahanan terhadap pelaku.

Memutus Rantai Kekerasan

KDRT seringkali terjadi dalam lingkaran keluarga dan dapat berdampak pada generasi berikutnya. Dengan melaporkan, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga memutus rantai kekerasan yang mungkin terus berlanjut pada anak-anak atau anggota keluarga lainnya.
ADVERTISEMENT

Mendapatkan Bantuan Hukum

Proses hukum dapat memberikan keadilan bagi korban KDRT. Melalui proses hukum, pelaku dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya dan korban dapat memperoleh ganti rugi atas kerugian yang dialami.

Mendapatkan Dukungan Psikologis

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga. Foto: Shutterstock
Menjadi korban KDRT dapat menimbulkan trauma yang mendalam. Dengan melaporkan tindakan KDRT, korban dapat mengakses layanan konseling dan dukungan psikologis untuk membantu mengatasi trauma dan membangun kembali kehidupan.

Mengubah Persepsi Masyarakat

KDRT adalah masalah sosial yang kompleks. Dengan melaporkan, maka korban turut serta dalam upaya mengubah persepsi masyarakat tentang KDRT. Semakin banyak kasus KDRT yang dilaporkan dan ditangani secara serius, semakin besar kemungkinan masyarakat akan lebih peduli dan mendukung korban. Di sisi lain, KDRT seringkali dianggap sebagai aib yang tidak boleh diumbar. Persepsi ini keliru ya, Ladies. KDRT adalah bentuk kejahatan yang harus dilaporkan dan mendapat tindakan tegas.
ADVERTISEMENT

Memperkuat Sistem Perlindungan

Setiap laporan kasus KDRT akan membantu pemerintah dan lembaga terkait untuk memperbaiki sistem perlindungan korban. Data yang diperoleh dari laporan kasus dapat digunakan untuk merancang kebijakan dan program yang lebih efektif dalam mencegah dan menangani KDRT.

Masih Ragu untuk Melapor?

Melahirkan keputusan untuk melaporkan kasus KDRT memang tidak mudah. Rasa takut, malu, dan khawatir akan masa depan adalah hal yang wajar. Namun, ingat Ladies, korban KDRT tidak sendirian. Banyak lembaga dan organisasi yang siap memberikan bantuan, baik secara hukum, psikologis, maupun sosial.
Daftar lengkap nama lembaga dan organisasi beserta nomor yang dapat dihubungi, bisa kamu baca di sini.