Membaca Arah Babak Baru Adibusana 2025/2026

23 Oktober 2025 20:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Membaca Arah Babak Baru Adibusana 2025/2026
Pekan Adibusana Fall/Winter 2025–2026 menandai babak baru dunia mode: perpisahan besar, debut mengejutkan, dan arah segar dari para rumah mode legendaris yang menulis ulang makna elegansi.
kumparanWOMAN
Peragaan Armani Prive Haute Couture Fall/Winter 2025-2026. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Peragaan Armani Prive Haute Couture Fall/Winter 2025-2026. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Pekan peragaan Haute Couture Fall/Winter 2025-2026 yang dihelat pada Juli lalu diisi oleh sederet momen bersejarah dalam mode. Untuk pertama kalinya, Giorgio Armani tidak menghadiri show di Paris karena kondisi kesehatan yang tak memungkinkan. Sang maestro pun akhirnya meninggal dunia pada 4 September 2025.
ADVERTISEMENT
Pekan Haute Couture (adibusana) tersebut juga menutup satu dekade karier Demna Gvasalia sebagai direktur kreatif Balenciaga, yang kemudian menyeberang ke rumah mode Gucci. Sementara itu, karya-karya adibusana Chanel masih dikelola oleh tim desain in-house dengan bisikan direktur kreatif terbarunya, Matthieu Blazy.
Tak hanya itu, lembaran baru juga terjadi di Maison Margiela. Glenn Martens, sang direktur kreatif, mempertontonkan debutnya, memberi terjemahan anyar pada rumah mode paling misterius.
Sederet momen bersejarah tersebut ikut menentukan arah tren adibusana ke depannya. Berikut beberapa catatan-catatan penting dari Haute Couture Fall/Winter 2025-2026.

Kebebasan Penuh Kilau Armani Privé

Peragaan Armani Prive Haute Couture Fall/Winter 2025-2026. Foto: AFP
Itulah yang dinyatakan oleh mendiang Giorgio Armani dalam karya adibusana terakhirnya. Seolah tahu akan akhir hidupnya, koleksi adibusana Armani merupakan pernyataan mode yang kuat, menggaris bawahi dna rumah mode Armani yang sesungguhnya: timeless elegance.
ADVERTISEMENT
Setelan tuksedo dengan berbagai terjemahan, ala Marlene Dietrich dengan bahan beludru, krah yang berumbai, atau dasi kupu-kupu dengan atasan transparan. Gaun-gaun malam penuh kilau terancang dengan perhitungan yang cermat. Giorgio Armani sangat tahu bagaimana mengontrol keanggunan.

Akhir Sebuah Babak di Balenciaga

Peragaan Balenciaga Haute Couture Fall/Winter 2025-2026. Foto: Balenciaga
Show terakhir Demna Gvasalia untuk Balenciaga dipenuhi oleh bintang-bintang seperti Cardi B, Nicole Kidman, Michelle Yeoh, dan Kim Kadarshian yang turut berjalan sebagai model, memerankan gaya Elizabeth Taylor di panggung.
Sebagai pemungkas, Demna melintasi batas dengan ide-ide mode yang tak biasa. Setelan jas klasik diukurkan pada badan binaragawan untuk kemudian dipakaikan pada ukuran tubuh model.
Peragaan Balenciaga Haute Couture Fall/Winter 2025-2026. Foto: Balenciaga
Ia juga menghilangkan tulang penyangga pada korset, melapisi kain secara manual di atas alas yang elastis, sehingga menghasilkan pakaian kaku yang seolah-olah menggantung di badan. Bukan pakaian yang mendefinisikan siluet, tetapi tubuh yang mengenakan pakaian tersebut.
ADVERTISEMENT

Imaji Gabrielle dalam Chanel

Tim desain Chanel mementaskan imajinasi dari tempat bersejarah bagi rumah mode ini yaitu butik di 31 rue Cambon, Paris. Kesederhanaan sosok Gabrielle dalam berdandan menjadi sorotan utama. Maka koleksi adibusana Chanel kali ini dipenuhi dengan nuansa warna alami seperti putih gading, ekru, cokelat, dan hitam.
Gabrielle yang lahir pada hari panen, percaya bulir gandum sebagai jimat keberuntungan. Simbol yang dapat ditemukan dalam lukisan dan perabotan apartemennya diolah oleh tim desain ke dalam wujud sulaman hingga kancing berhias permata.

Schiaparelli Kembali ke Masa Depan

Direktur kreatif Daniel Roseberry biasanya menghindari arsip-arsip masa lalu. Kali ini ia menggali arsip rumah mode Schiaparelli dan mengambil babak 1940 ketika Elsa chiaparelli mengungsi dari Paris sebelum Perang Dunia II pecah.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin koleksi tersebut bertanya apakah kita dapat mengaburkan batas antara masa lalu dan masa depan,” kata Roseberry. Jubah ikonik Elsa, Apollo, bersanding dengan setelan matador, dan gaun merah jingga menyala yang tiba-tiba muncul di antara dominasi hitam-putih - begitulah surealisme.

Sympoiesis Samudra Iris Van Herpen

Iris mengambil kekuatan samudera sebagai titik tolak karyanya yang bertajuk Sympoiesis. Kata ini dipopulerkan oleh filsuf Donna Haraway, yaitu kreasi kolektif melalui saling ketergantungan dan kolaborasi dalam sistem yang kompleks dan dinamis.
Keterkaitan samudera, atmosfer, iklim, dan manusia disalin ke dalam kain melalui tekstur berlapis yang tembus cahaya, bentuk-bentuk yang terlikuidasi, dan siluet yang bergelombang dan memudar seiring pasang surut.
Desainer Belanda ini menciptakan “gaun hidup” yang terdiri dari 125 juta alga bioluminesen - mengaburkan batasan antara biologi, seni, dan desain.
ADVERTISEMENT

Lembaran Baru di Maison Margiela

Hanya yang punya nyali dapat menggantikan kemudi rumah mode dari Martin Margiela sendiri lalu John Galliano. Di koleksi perdananya, Glenn Martens asal Belgia memberi penghormatan pada tanah kelahirannya juga kepada pendiri rumah mode Margiela.
Ada lukisan dan interior Flemish bersejarah abad ke-16, nuansa suram dan gotik, lapisan dinding yang lapuk, dan hewan-hewan buruan yang tergantung menjadi bagian presentasi.
Denim dengan lukisan tangan mengingatkan kita pada Margiela. Keseluruhan, mood yang sangat gelap diselingi kehadiran tulle-tulle ringan, dan semua model yang mengenakan topeng muka, setia pada kemisteriusan Margiela.
Penulis: Rifina Marie