Mengenal 5 Perempuan dalam Sejarah yang Menjadi Ratu Pemimpin Kerajaan Inggris

14 September 2022 14:21 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratu Pemimpin Kerajaan Inggris. Foto: Shutterstock dan Geoff Pugh/WPA Pool/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Pemimpin Kerajaan Inggris. Foto: Shutterstock dan Geoff Pugh/WPA Pool/Getty Images
ADVERTISEMENT
Ladies, kabar duka datang dari kerajaan Inggris. Ratu Elizabeth II, pemimpin kerajaan Inggris selama 70 tahun meninggal dunia pada Kamis (8/9). Kabar meninggalnya sang Ratu diumumkan langsung melalui akun twitter resmi Kerajaan Inggris, yakni @royalfamily.
ADVERTISEMENT
"Sang Ratu telah meninggal dengan damai di Balmoral sore ini. Raja dan Ratu Permaisuri akan berada di Balmoral sore ini dan akan kembali ke London esok hari," tulis pihak kerajaan.
Kepergian Ratu Elizabeth tentu memberikan duka yang mendalam bagi para anggota kerajaan maupun masyarakat Inggris. Pasalnya Ratu Elizabeth II merupakan pemimpin terlama di kerajaan Inggris. Ia menjadi pemimpin sejak 6 Februari 1952 setelah ayahnya, Raja George VI meninggal dunia.
Ratu Elizabeth II menjadi pemimpin Inggris yang paling lama memegang takhta. Pada 2 hingga 5 Juni 2022 lalu sang Ratu baru saja merayakan Platinum Jubilee secara meriah. Ini merupakan momen peringatan 70 tahun kepemimpinan Ratu Elizabeth II. Selama berkuasa, Ratu Elizabeth II dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas dan sangat berdedikasi pada kerajaan.
ADVERTISEMENT
Selain Ratu Elizabeth II, Kerajaan Inggris yang sudah berusia 1200 tahun memiliki beberapa sosok ratu penguasa monarki yang berpengaruh dan memiliki peran penting dalam sejarah kerajaan.
Siapa saja sosok mereka? berikut kumparanWOMAN sajikan profil lima ratu penguasa monarki Inggris, dari Ratu Mary I hingga Ratu Elizabeth II.

1. Mary I atau Bloody Mary (1553 – 1558)

Ratu Mary I. Foto: Sergey Goryachev/Shutterstock
Ratu pertama yang menjadi pemimpin kerajaan Inggris adalah Mary I atau Mary Tudor atau juga dikenal dengan sebutan Bloody Mary. Dikutip dari laman Royal Museums Greenwich, Mary I merupakan anak dari Henry VIII dan Catherine dari Aragon.
Ia lahir di Istana Greenwich pada 18 Februari 1516. Tidak hanya lahir di Greenwich Palace, tetapi ia juga dibaptis di tempat yang sama, tepatnya di gereja Fransiskan Observant Friars ujung barat istana.
ADVERTISEMENT
Mary I menduduki posisi pemimpin kerajaan Inggris setelah kematian Raja Edward VI. Ia resmi dimahkotai pada 1 Oktober 1553.
Julukan Bloody Mary yang melekat padanya disebabkan karena sifatnya yang kejam. Pada saat memerintah, Mary menjadikan katolik sebagai agama resmi Inggris. Mary tidak segan untuk menghabisi 300 rakyat yang enggan untuk berpindah keyakinan dari protestan menjadi katolik. Karena sikap itu, sang ratu dijuluki "Bloody Mary" oleh rakyatnya sendiri.
Mary meninggal pada tahun 1558 di Istana Lambeth di London karena wabah influenza yang tengah merebak pada saat itu.

2. Elizabeth I (1558-1603)

Ratu Elizabeth I. Foto: Everett Collection/Shutterstock
Ratu selanjutnya yang memimpin kerajaan Inggris adalah Elizabeth I. Ia adalah anak dari Henry VIII dan istri keduanya, Anne Boleyn. Itu berarti bahwa Elizabeth I merupakan adik tiri dari Mary I.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs resmi Royal UK, Elizabeth I lahir di Greenwich pada 7 September 1533. Elizabeth I memiliki peluang yang sangat kecil untuk menjadi pemimpin Inggris karena Raja Henry VIII ingin anak laki-laki yang mewarisi takhta. Elizabeth I pun berada di posisi ketiga untuk naik takhta setelah Edward dan Mary I.
Namun, Elizabeth I akhirnya berhasil naik takhta setelah kematian Mary I. Ia menjadi pemimpin kerajaan Inggris pada November 1558. Elizabeth I dikenal sangat cerdas. Ia fasih dalam lima bahasa dan mewarisi kecerdasan, tekad, dan kelihaian dari kedua orang tuanya.
Pemerintahannya selama 45 tahun dianggap sebagai salah satu masa yang paling damai dalam sejarah Inggris. Citra baik saat pemerintahan Elizabeth I membuatnya memiliki banyak julukan, di antaranya Gloriana, Good Queen Bess dan The Virgin Queen.
ADVERTISEMENT
Elizabeth I juga dikenal sebagai sosok perempuan yang tanpa pamrih. Ia rela untuk mengorbankan kebahagiaan pribadi demi kebaikan bangsa. Elizabeth I tutup usia di Istana Richmond pada 24 Maret 1603 setelah 45 tahun memimpin kerajaan Inggris.

3. Anne (1702 – 1714)

Ratu Anne. Foto: neftali/Shutterstock
Setelah kepemimpinan Ratu Elizabeth I, ada Ratu Anne yang naik takhta menjadi pemimpin Inggris sejak tahun 1702 hingga 1714. Ratu Anne merupakan putri kedua Raja James II yang lahir pada 6 February 1665 di London. Saat naik takhta, Ratu Anne baru berusia 37 tahun.
Meskipun ayahnya adalah seorang Katolik Roma, dia dibesarkan sebagai seorang Protestan atas desakan pamannya, Raja Charles II.
Dikutip dari Historic UK, pada masa kekuasaan Ratu Anne, terbentuklah Kerajaan Britania Raya (United Kingdom of Great Britain) lewat Persatuan Inggris dan Skotlandia.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1683 Anne menikah dengan Pangeran George dari Denmark yang menjadi pendamping setianya. Diketahui Ratu Anne telah hamil 17 kali, namun hanya satu anak yang berhasil lahir ke dunia, yakni William. Namun, sayangnya William meninggal dunia di usia 11 tahun karena cacar air.
Sejak menjadi pemimpin, Ratu Anne memang diketahui memiliki masalah kesehatan. Sang Ratu pun meninggal dunia pada 1 Agustus 1714.
Parlemen Inggris sudah menentukan Sophia, sepupu Ratu Anne yang menganut Protestan untuk melanjutkan takhta. Namun, sayangnya Sophia meninggal terlebih dahulu sebelum Ratu Anne. Karena Ratu Anne tidak memiliki anak, takta pun diberikan kepada anak Sophia, yakni Pangeran George.

4. Victoria (1837 – 1901)

Ratu Victoria. Foto: Everett Collection/Shutterstock
Selanjutnya ada Ratu Victoria yang menjabat sebagai pemimpin Inggris pada 1837 hingga 1901. Pemilik nama lengkap Alexandrina Victoria ini lahir pada 24 Mei 1819 di Istana Kensington, London, Inggris.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Britannica, Victoria merupakan putri tunggal Edward, Adipati Kent, putra keempat George III. Sayangnya, sang ayah meninggal tak lama setelah Victoria lahir.
Setelah kepergian sang ayah, Victoria pun langsung menjadi pewaris takhta karena tiga pamannya, George IV, Frederick Duke of York, dan William IV tidak memiliki keturunan. Victoria pun naik takhta menjadi pemimpin Kerajaan Inggris pada tahun 1837 di usia 18 tahun.
Di masa kepemimpinan Ratu Victoria, Inggris mengalami perubahan besar dalam sektor industri dan juga kemajuan ekonomi.
Pada tahun 1840, Victoria menikahi sepupunya, Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha. Sang suami pun menjadi penasihat Victoria dalam memimpin negara Inggris. Setelah dua tahun menikah, Victoria semakin mengandalkan Albert dalam urusan politik, khususnya urusan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Victoria menjadi lebih aktif secara politik di tahun-tahun terakhir pemerintahannya. Pada tahun 1876 pemerintah memberinya gelar Permaisuri India, untuk mengikat monarki India dengan Kerajaan Inggris. Victoria meninggal pada 22 Januari 1901. Ratu Victoria memimpin Inggris selama kurang lebih 64 tahun.

5. Elizabeth II (1952 – 2022)

Ratu Elizabeth II saat meresmikan Pusat Analisis Energetika baru di Dstl di Porton Science Park, Salisbury, Inggris. Foto: Ben Stansall/Pool via REUTERS
Elizabeth II menjadi salah satu ratu yang memimpin kerajaan Inggris terlama. Ia lahir pada 21 April 1926. Elizabeth II naik takhta pada tahun 1952 di usia 25 tahun. Ratu Elizabeth II menjabat sebagai pemimpin monarki Inggris untuk menggantikan ayahnya, Raja George VI yang wafat pada pada 6 Februari 1952.
Pengabdiannya pada Inggris membuat Ratu Elizabeth II menjadi sosok yang sangat dicintai dan dihormati di seluruh dunia. Ia sering melakukan kunjungan ke badan amal dan sekolah hingga memimpin dalam acara Peringatan dan perayaan penting di Inggris.
ADVERTISEMENT
Sang Ratu juga sangat mengapresiasi pencapaian dari semua lapisan masyarakat dengan menginisiasi beberapa program tahunan, misalnya Garden Party. Acara ini digunakan sebagai penghormatan dari Ratu Elizabeth II bagi para pihak yang memajukan negara Inggris.