Mengenal Body Dysmorphic Disorder, Kecemasan Berlebih akan Kekurangan Tubuh

4 Mei 2025 12:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan mengukur ukuran tubuh karena menderita Body Dysmorphic Disorder. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan mengukur ukuran tubuh karena menderita Body Dysmorphic Disorder. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Body Dysmorphic Disorder adalah salah satu gangguan mental yang berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap bentuk tubuhnya. Masalah mental yang sering disingkat BDD ini biasanya menyerang seseorang begitu beranjak remaja.
ADVERTISEMENT
Merujuk data Cleveland Clinic, dua pertiga penderita BDD merasakan gejala penyakit ini sebelum usia 18 tahun, umumnya di usia 12 atau 13 tahun. Namun, BDD juga bisa menyerang ketika seseorang sudah dewasa.
Sekitar 1,7% hingga 2,4% orang di dunia mengalami BDD. Kabar buruknya, penyakit ini lebih banyak diderita perempuan ketimbang laki-laki.
Yuk, kenali penyakit mental Body Dysmorphic Disorder (BDD) lebih jauh dengan menyimak artikel ini hingga tuntas, Ladies!

Apa itu Body Dysmorphic Disorder?

Ilustrasi mengalami Body Dysmorphic Disorder. Foto: aslysun/Shuttterstock
Dikutip dari Mayo Clinic, Body Dysmorphic Disorder (BDD) adalah kondisi kesehatan mental yang membuat penderitanya tidak bisa berhenti memikirkan penampilannya. Ia selalu merasa ada yang kurang atau tidak sempurna dari tubuhnya.
Meskipun kekurangan kecil itu sebenarnya tidak dapat dilihat oleh orang lain, penderitanya bisa merasa sangat malu, bersalah, dan cemas sehingga akhirnya menghindari interaksi sosial.
ADVERTISEMENT
BDD berkaitan dengan Obsessive Compulsive Disorder (OCD), sebuah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya melakukan hal yang secara obsesif atau berulang-ulang. Nah, penderita BDD sering menunjukkan perilaku OCD, seperti bercermin terus menerus, atau merawat diri secara berlebihan.

Penyebab Body Dysmorphic Disorder

Ilustrasi bullying yang menyebabkan Body Dysmorphic Disorder. Foto: Shutterstock
Dikutip dari WebMD, sampai saat ini para ahli masih tidak mengetahui penyebab pasti BDD. Sebab ada banyak faktor yang mungkin berperan.
Salah satu faktornya adalah masalah pada cara otak memproses informasi visual. Faktor lainnya bisa jadi karena genetika. Meskipun masih diperlukan lebih banyak penelitian genetika tentang ini.
Hal-hal lain yang mungkin memengaruhi perkembangan atau memicu BDD adalah:
ADVERTISEMENT

Ciri-Ciri Body Dysmorphic Disorder

Ilustrasi mengalami Body Dysmorphic Disorder. Foto: Shutterstock
Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin mengalami BDD. Apa saja?
ADVERTISEMENT
Sama seperti gangguan mental lainnya, BDD harus segera ditangani. Sebab dapat menyebabkan masalah lebih serius lagi, seperti depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri.
Jadi, jika kamu merasakan gejala yang telah disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera menemui penyedia layanan kesehatan atau profesional di bidang kesehatan mental.