Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengenal Bridezilla, Istilah Calon Pengantin ‘Menyebalkan’ Jelang Pernikahan
21 Juni 2024 18:21 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ladies, pernahkah kamu mendengar istilah ‘Bridezilla’? Jika belum tahu maknanya, istilah ini mungkin tidak terkesan menyinggung. Namun ternyata, kata ini punya makna yang kurang mengenakkan, terlebih bagi calon pengantin perempuan yang dideskripsikan dengan istilah tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip kamus bahasa Inggris Cambridge Dictionary, Bridezilla didefinisikan sebagai calon pengantin perempuan yang dicap menyebalkan, karena ia ingin mengendalikan setiap aspek dalam pernikahannya. Seorang Bridezilla dianggap sulit untuk diajak kerja sama dan tidak rasional.
Menurut kamus Merriam-Webster, kata Bridezilla merupakan penggabungan antara dua kata, yakni bride yang bermakna pengantin dan godzilla. Godzilla adalah nama tokoh monster mirip dinosaurus yang muncul di film produksi Jepang. Penggunaan istilah Bridezilla dipercaya dimulai pada 1995 lalu, empat dekade setelah film Godzilla pertama kali dirilis.
Seperti apa ciri-ciri Bridezilla?
Meskipun tidak ada kriteria pasti dari seorang Bridezilla, internet menyimpulkan bahwa Bridezilla memiliki satu “ciri khas”, yaitu ingin mengontrol hari pernikahannya.
Dilansir Women’s Health Magazine, seorang Bridezilla didefinisikan sebagai sosok yang mudah emosi setiap membahas soal pernikahannya, kerap kali overthinking terkait detail pernikahan, mudah tertekan, hingga sering kali meluapkan emosinya pada orang-orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Ketidakstabilan emosi yang dialami para calon pengantin sering kali disebabkan oleh stres akibat perencanaan pernikahan. Rasa khawatir soal detail di hari bahagia hingga ketakutan akan ada yang salah di hari-H akhirnya membuat banyak pengantin mudah paranoid.
Istilah Bridezilla dicap seksis
Pada awalnya, istilah ini kerap kali dianggap sebagai lelucon dan digunakan dalam situasi yang tidak serius. Namun, menurut jurnalis dan ahli pernikahan di The Knot, Sarah Hanlon, kata Bridezilla justru lebih banyak membawa keburukan dibanding kebaikan.
“Pertama-tama, kata ‘Bridezilla’ itu seksis. Kata itu seakan menyulap perempuan menjadi seorang penjahat hanya karena ia memiliki perasaan dan standarnya sendiri soal hari pernikahannya. Padahal, faktanya, banyak vendor pernikahan yang percaya bahwa menyelenggarakan acara pernikahan di masa kini lebih berat daripada sebelumnya,” kata Sarah, sebagaimana dilansir In the Know.
ADVERTISEMENT
Sarah mengatakan, merencanakan pernikahan adalah hal yang berat. Banyak detail yang harus dipersiapkan dengan matang, demi memastikan hari-H berjalan dengan lancar.
Ditambah, masih banyak ekspektasi masyarakat yang dilekatkan pada hari pernikahan. Maka, tak heran jika banyak pengantin perempuan yang merasa tertekan terkait hari pernikahannya.
Apa yang harus dilakukan jika bertemu ‘Bridezilla’?
Lantas, apa yang harus dilakukan jika kamu bertemu dengan Bridezilla? Pertama, menurut Sarah, yang harus dilakukan adalah menghilangkan label ‘Bridezilla’ pada calon pengantin tersebut.
Kamu bisa memilih untuk menjadi pendengar yang baik untuk calon pengantin tersebut. Ini menjadi kanal yang sehat untuk meluapkan emosinya.
“Ketimbang melabeli perempuan sebagai ‘Bridezilla’, lebih baik mulailah memfasilitasi pembicaraan soal dukungan kesehatan mental bagi para calon pengantin,” tegas Sarah.
ADVERTISEMENT
Bagaimana jika kamu yang menjadi Bridezilla? Dilansir Women’s Health Magazine, langkah utama yang harus dilakukan adalah mencari dukungan psikis untuk meringankan beban pikiranmu. Selain itu, pastikan calon suamimu selalu bersedia untuk membantumu dalam persiapan pernikahan.
Ladies, jangan sampai kamu tertekan sendiri. Sebab, sejatinya, hari pernikahan merupakan gelaran milik berdua, bukan kamu seorang.