Mengenal PCOS dan Kaitannya dengan Siklus Menstruasi & Kesuburan pada Perempuan

2 Juni 2022 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PCOS pada wanita. Foto: Shuttertock
zoom-in-whitePerbesar
PCOS pada wanita. Foto: Shuttertock
ADVERTISEMENT
Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) menjadi salah satu gangguan hormonal yang kerap dialami perempuan. Sayangnya, meski berkaitan erat dengan siklus menstruasi dan gangguan kesuburan atau infertilitas, masih banyak perempuan yang belum memahami apa itu PCOS.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan dr. Febriyan Nicolas K., Sp.OG, M.Kes dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, infertilitas pada PCOS terjadi karena adanya gangguan siklus menstruasi dan hambatan ovulasi pada perempuan.
"PCOS disebabkan peningkatan resistensi insulin yang membuat perkembangan sel telur jadi terhambat sehingga tidak terjadi ovulasi. Oleh karena itu, siklus haid jadi memanjang dan tidak ada sel telur yang bisa dibuahi," kata Nicolas kepada kumparanWOMAN (31/5).
Gangguan siklus menstruasi pada PCOS dikenal dengan nama anovulatoar menstruation. Ini merupakan kondisi di mana terjadinya menstruasi tanpa disertai ovulasi sehingga sel telur tidak bisa dibuahi dan sulit untuk hamil.
Ilustrasi PCOS. Foto: Shutter Stock
"Pada perempuan PCOS menstruasi tetap terjadi, namun tidak disertai dengan ovulasi. Padahal kalau perempuan mau hamil kan harus ada ovulasi dulu baru sel telur bisa ke luar dan dibuahi. Resistensi insulin pada pasien PCOS membuat sel telur tidak berkembang. Jika ingin terjadi kehamilan sel telur harusnya berkembang, kemudian saat masa ovulasi dia pecah. Sementara saat PCOS itu sel telur tidak pernah mencapai ovulasi sehingga siklus menstruasinya bisa memanjang," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Nicolas juga menjelaskan bahwa menstruasi pada perempuan PCOS terjadi karena ketidakstabilan dinding rahim yang terus menebal. Seiring berjalannya waktu, darah yang menebal di sekitar dinding rahim menyebabkan kerontokan dan dianggap sebagai menstruasi.
"Saat PCOS mengalami haid, rata-rata itu tidak berovulasi karena si dinding yang terus menebal dalam rahim itu tidak stabil. Lalu dia akan rontok sebagian dan itu dilihat sebagai menstruasi padahal sebenarnya itu bukan menstruasi yang benar. Karena ketidakstabilan dinding rahim yang menebal, dia rontok sebagian," tukasnya lagi.
Namun, Nicolas berpesan bagi para perempuan yang mengalami PCOS agar tidak perlu khawatir. Pasalnya PCOS masih bisa diatasi selama perempuan masih punya sel telur dan juga tidak terjadi gangguan pada organ reproduksinya.
ADVERTISEMENT
“PCOS masih bisa diobati. Selama perempuan masih memiliki sel telur dan organ reproduksinya tidak terganggu. Jadi jangan khawatir, bisa langsung konsultasi ke dokter,” tukasnya.