Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mengenal Retail Therapy, saat Belanja Bertujuan untuk Meningkatkan Semangat
2 Februari 2024 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Forbes, sebuah penelitian dilakukan oleh Deloitte kepada 114.000 orang dewasa di 23 negara. Hasilnya, hampir 80 persen orang-orang yang diteliti tersebut setidaknya dalam satu bulan sekali melakukan kegiatan belanja hanya untuk meningkatkan mood.
“Kita tahu bahwa perilaku belanja lebih dari sekadar memperoleh barang. Seringkali ini tentang memuaskan kebutuhan emosional yang sangat dirasakan,” ujar psikolog konsumen, Chris Gray Psy.D, seperti yang dikutip dari Forbes.
Dilansir WebMD, sudah bukan rahasia lagi kalau berbelanja bisa memicu rasa senang pada diri seseorang. Model belanja yang bisa dilakukan pun tak terbatas, yakni bisa secara offline atau online.
Lalu, apakah retail therapy hanya bisa dilakukan oleh mereka yang dianggap mampu? Ternyata tidak. Sebab, kebiasaan berbelanja untuk meningkatkan mood ini bisa terjadi di semua tingkat pendapatan. Walau tentunya, konsumen berpendapatan tinggi memiliki kemampuan yang lebih besar untuk membelanjakan uangnya secara royal.
ADVERTISEMENT
Meski berbelanja bisa membantu meningkatkan mood kamu, selalu ingat pula bahwa hal ini bisa menjadi masalah. Adapun masalah yang bisa kamu alami adalah:
1. Kecanduan
Mengingat tujuan awal dari berbelanja hanyalah untuk memperbaiki mood dan meningkatkan semangat, maka lama-kelamaan kamu tidak memiliki cara lain untuk mengatasi hal tersebut selain belanja. Maka dari itu, masalah kecanduan tentunya bisa menghampiri kamu.
2. Masalah keuangan
Tak hanya bisa meringankan stres, tapi belanja juga bisa meringankan dompet kamu. Apalagi, jika setiap belanja kamu selalu memanfaatkan kartu kredit. Bisa-bisa kamu jadi terlilit utang, Ladies!
Wah, jadi ternyata retail therapy memiliki sisi positif dan negatif, ya, Ladies! Kalau kamu, apakah termasuk orang yang suka berbelanja hanya untuk meningkatkan mood?
ADVERTISEMENT