Mengintip Mansion Mewah Drake, Ada Lapangan Basket Sampai Kolam Renang Indoor

15 April 2020 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Drake pamerkan rumahnya yang disebut dengan The Embassy Mansion. Foto: dok. Jason Schmidt/Architectural Digest
zoom-in-whitePerbesar
Drake pamerkan rumahnya yang disebut dengan The Embassy Mansion. Foto: dok. Jason Schmidt/Architectural Digest
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, rapper Drake menjadi perbincangan hangat karena ia kedapatan mengoleksi sejumlah tas Hermes Birkin. Yang menarik, karena ia sendiri tentu tak memakai tas yang populer di kalangan sosialita tersebut, Drake mengaku bahwa ia mengoleksi tas Hermes yang akan ia peruntukkan untuk perempuan yang akan jadi istrinya nanti. Koleksi tas tersebut dipajang di ruangan khusus tempatnya menyimpan koleksi busana, sepatu dan aksesori.
ADVERTISEMENT
Ternyata, bukan hanya koleksi Hermes Birkin milik Drake saja yang menarik perhatian. Namun, tempat tinggalnya yang terletak di Toronto, Kanada, pun menjadi perbincangan karena disebut-sebut sangat mewah.
Untuk pertama kalinya, Drake menjadi sampul majalah arsitektur, Architectural Digest, yang secara khusus memperlihatkan rumah seluas 4.645 m2 kepada publik. Rapper 33 tahun ini menyebut rumahnya sebagai The Embassy Mansion dengan segala macam fasilitas mewah. Mansion miliknya ini didesain oleh arsitek asal Kanada, Ferris Rafauli, yang terkenal dengan desain mewah, elegan dan penuh detail.
"Saya membangun rumah ini di kota tempat kelahiran saya dan ingin bangunan ini berdiri kokoh hingga 100 tahun kemudian. Rumah ini akan menjadi peninggalan saya, bangunannya harus kuat dan abadi," jelas Drake dalam wawancaranya pada Architectural Digest.
ADVERTISEMENT
Aristek Ferris Rafauli mengatakan, The Embassy terinspirasi dari arsitektur Beaux Art yang sedikit dimodifikasi agar lebih kontemporer namun tidak meninggalkan kesan klasiknya. "Struktur rumah ini adalah rumah pada abad ke-19, tetapi eksteriornya lebih minimalis dan clean," jelas Rafauli.
Sedangkan untuk interiornya mengusung tema 'Modern Art Deco' yang mengambil gaya arsitektur klasik namun tetap sesuai dengan preferensi Drake. Semua bangunan, termasuk ukuran kamar, material, detail lantai hingga langit-langitnya dibuat serba mewah dan luxury, sesuai dengan permintaan Drake.
Area pintu utama. Foto: dok. Jason Schmidt/Architectural Digest
Area ruang tamu didesain luas seperti aula yang terbuat dari batu kapur padat dengan lantai marmer dan dihiasi cermin antik beralaskan perunggu. Ada pula ruangan besar yang disebut dengan 'the epic great room', dengan tinggi 13 meter yang membuat ruangan terasa sangat lebar. Ruangan ini menyimpan piano antik buatan Bösendorfer asal Austria yang didesain oleh seniman Jepang Takashi Murakami.
ADVERTISEMENT
"Drake yang sepenuhnya berprofesi di dunia musik tidak akan membeli piano sembarangan. Piano berharga ini adalah gabungan otentik dari seni, kerajinan tangan dan kualitas," lanjut Rafauli lagi.
Masuk ke bagian dalam rumah terdapat chandelier yang dibuat dari perusahaan pengrajin kristal asal Austria, Lobmeyr. Chandelier ini cukup ikonis karena awalnya dirancang oleh Hans Harald Rath untuk menghiasi Metropolitan Opera di New York pada 1963 lalu. Chandelier ini terbuat dari 20 ribu lebih kepingan kristal Swarovski yang dipotong secara manual, menjadikan lampu gantung ini sebagai instalasi seni dari kristal kedua terbesar di dunia.
Chandelier dari 20 ribu kristal Swarovski. Foto: dok. Jason Schmidt/Architectural Digest
Berlanjut ke kamar tidur utama yang merupakan ruangan favorit Drake. Kamar tidur seluas 297 m2 dengan tambahan balkon seluas 102 m2 ini diisi oleh tempat tidur (alas dan kasur) yang jika ditotal beratnya mencapai satu ton lebih. Papan headboard tempat tidurnya dilengkapi dengan cermin antik dan lapisan dari kulit serta bar kecil untuk menaruh whiskey dan champagne.
ADVERTISEMENT
Interior kamar mandinya pun tak main-main dengan penempatan bak mandi seberat 1.800 kg yang terbuat dari marble. Tak hanya itu, Drake juga memiliki ruangan dua tingkat khusus untuk menaruh koleksi busana, sneakers, aksesori termasuk koleksi tas Hermes Birkin miliknya.
Saking luasnya, rumah ini juga memiliki studio rekaman yang sesuai dengan standar dunia, lapangan basket dengan luas sesuai standar NBA, ruangan khusus untuk menaruh seluruh penghargaan yang didapatkannya, ruangan khusus untuk menaruh seluruh koleksi jersey NBA, dan kolam renang indoor yang terbuat dari batu granit.
Lapangan basket dengan standar NBA. Foto: dok. Jason Schmidt/Architectural Digest
"Saya pikir rumah ini menjadi salah satu bukti bahwa saya percaya dengan diri saya sendiri dan menyelesaikan pembangunan rumah ini saat usia saya 27 tahun. Ini adalah rumah yang akan selalu saya tempati, di kota kelahiran saya," demikian tutup Drake.
ADVERTISEMENT
Ladies, penasaran seperti apa interior The Embassy Mansion? Simak foto-fotonya berikut ini.
Lounge area studio. Foto: dok. Jason Schmidt/Architectural Digest
Ruangan pakaian dua lantai, tempat Drake menaruh koleksi Hermes Birkin. Foto: dok. Jason Schmidt/Architectural Digest
Drake duduk di depan piano dari desain Takashi Murakami. Foto: dok. Jason Schmidt/Architectural Digest
Pencahayaan di atas kolam renang indoor yang terbuat dari batu granit Nero Assoluto. Foto: dok. Jason Schmidt/Architectural Digest
Ruangan tempat menyimpan koleksi Jersey NBA. Foto: dok. Jason Schmidt/Architectural Digest
Kamar tidur utama dengan tempat tidur seberat 1 ton. Foto: dok. Jason Schmidt/Architectural Digest