Naomi Watanabe, Komedian Plus Size Asal Jepang yang Unik dan Stylish

Naomi Watanabe Foto: dok. Instagram

Di Jepang, ada satu nama yang tengah hangat menjadi perbincangan. Naomi Watanabe namanya. Ia adalah seorang komedian, influencer, aktivis body-positivity sekaligus desainer busana.

Nama Naomi mulai dikenal sejak 2008 silam ketika videonya menyanyikan lagu 'Crazy in Love' milik Beyonce mendadak viral, tak hanya seantero Jepang tetapi juga ke seluruh dunia. Dalam video tersebut, perempuan bertubuh besar ini dengan penuh semangat menari dan bernyanyi menirukan gaya Beyonce. Tak heran, hingga saat ini, Naomi dijuluki sebagai 'the Japanese Beyonce'.

Tetapi jauh sebelum terkenal, perempuan 31 tahun ini dulunya adalah seorang gadis yang selalu menyendiri yang kemudian menemukan jati dirinya pada dunia komedi. Sedari kecil, ia tahu bahwa ia ingin menjadi komedian. Bahkan, saat usianya 15 tahun, ia mengumumkan kepada keluarganya untuk menjadi seorang komedian namun ditentang oleh orang tuanya.

Namun di usia 18 tahun, Naomi kembali meyakinkan orang tuanya dan berjanji akan berlatih dengan baik. Ia pun akhirnya masuk ke sekolah pelatihan untuk para komedian di Jepang dan terus mengejar kariernya sebagai komedian hingga namanya besar seperti sekarang.

Sehari-harinya, perempuan keturunan Taiwan-Jepang ini gemar bergaya nyentrik dan stylish. Meski bertubuh besar, ia tak malu memadankan busananya dengan warna-warna berani seperti oranye, hijau, merah, kuning, biru neon hingga pink neon.

Terkadang, ia bergaya kasual dengan celana jeans dan jaket atau terlihat feminin dengan rok dan t-shirt. Namun di lain waktu, ia juga tampil 'nyeleneh' dengan meniru gaya busana para selebriti Hollywod, seperti Beyonce dan Lady Gaga. Gaya-gaya busananya itu sering dibagikan di akun Instagramnya, @watanabenaomi703 yang memiliki 8,9 juta followers, menjadikannya sebagai orang Jepang pertama dengan followers Instagram terbanyak.

Begitupun dengan gaya rambutnya. Naomi kerap gonta-ganti gaya dan warna rambut dengan hair extention dan rambut palsu. Mulai dari blonde, kepang dua, keriting afro, hingga rambut berwarna oranye, kuning atau ungu.

Karena gaya nyentriknya ini, Naomi Watanabe berkesempatan menjadi wajah dari kampanye koleksi brand busana GAP pada 2018 lalu. Ia pun juga masuk ke dalam daftar 25 orang paling berpengaruh di internet versi majalah Time.

Memiliki tubuh plus size membuatnya terlihat sangat kontras dengan para perempuan Jepang lainnya yang mayoritas bertubuh langsing. Bisa dibilang, ukuran tubuhnya adalah dua kali ukuran tubuh standar perempuan Jepang. Dalam hal ini, Naomi merasa ia tidak masalah dengan hal tersebut.

"Jepang tidak seperti Amerika Serikat. Di sini tidak banyak perempuan plus size. Daripada saya mengubah pemikiran orang-orang tentang perempuan plus size, saya ingin membantu para perempuan plus size untuk lebih berpikir positif tentang diri mereka sendiri," ujar Naomi dalam wawancaranya dengan Washington Post 2017 lalu.

Naomi pun sering mengalami body shaming atau kritikan karena bentuk badannya di akun media sosialnya. Tetapi hal itu tidak terlalu dipikirkannya. Perempuan yang belum lama ini menjadi wajah kampanye dari brand skin care SKII ini justru melawan bully-an tersebut dengan sikap yang positif, yakni merancang pakaian bergaya edgy dan quirky untuk para perempuan bertubuh besar.

Label busana bernama Punyus itu didirikanya pada 2014 silam dan menghadirkan ukuran yang sangat inklusif, dari XS hingga 6XL. Sejak perilisannya, label busana milik Naomi banyak mendapatkan komentar positif dari para netizen. Desainnya yang unik dengan motif Sailor Moon atau Pokemon memberikan kesan busana rancangannya lebih bold dan unik.

Punyus memiliki beberapa koleksi andalan. Seperti sweatshirts dan t-shirts bergambar scrambled eggs, kacang panjang dan pasta gigi. Ada pula setelan tracksuit, piyama, sweater dress, turtleneck hingga celana jeans.

Dengan menjalani profesi sebagai komedian, Naomi Watanabe memiliki impian untuk bisa menghibur semua orang dengan kemampuannya. Maka tak heran, orang-orang di sekitarnya selalu merasa Naomi mampu menularkan energi positif dan tetap semangat berkarya.