Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Operasi Plastik di Korea Selatan Jadi Hadiah Kelulusan & 6 Fakta Menarik Lainnya
28 Mei 2020 18:50 WIB
ADVERTISEMENT
Selain terkenal karena drama dan K-Pop, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang dikenal dengan tren prosedur operasi plastik . Tindakan operasi plastik di negara tersebut dianggap hal yang normal dan menjadi bagian dari gaya hidup.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS), sejak 2011 lalu setidaknya ada lebih dari 650 ribu prosedur operasi plastik yang dilakukan di negeri ginseng ini. Angka tersebut terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan banyaknya minat dari para pelaku operasi plastik.
Ladies, penasaran mengapa operasi plastik di Korea Selatan sangat populer dan banyak dilakukan? Berikut kumparanWOMAN rangkumkan fakta-faktanya.
1. Operasi plastik sebagai hadiah kelulusan SMA
Mengutip Huffington Post, operasi plastik di Korea banyak dilakukan sejak usia remaja, yakni dimulai dari 19 hingga 29 tahun. Bahkan, operasi plastik sering dijadikan sebagai hadiah kelulusan SMA dari orang tua untuk anaknya sebagai penghargaan karena sudah bekerja keras selama sekolah.
Hal ini tak hanya terjadi di kota-kota besar seperti Seoul, tetapi hampir di seluruh penjuru Korea Selatan. Dengan melakukan operasi plastik, para orang tua berharap bahwa anaknya mendapatkan kehidupan yang lebih baik setelah kuliah sehingga mudah mendapatkan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
2. Operasi plastik menjadi senjata dalam mencari pekerjaan
Persaingan yang ketat dan sangat selektif membuat Korea Selatan menjadi salah satu negara yang cukup sulit dalam mencari pekerjaan. Tak heran, karena Korea sangat mementingkan penampilan fisik sehingga bila ada seseorang yang merasa tidak memenuhi standar, ia akan melakukan operasi plastik demi bisa diterima kerja.
Bahkan, ada pula beberapa perusahaan yang hanya melihat calon pelamar kerja berdasarkan foto pada CV dan penampilannya saja. Keahlian yang dimiliki bukanlah hal utama yang dilihat saat mencari pekerjaan di Korea Selatan dan ini sudah menjadi rahasia umum.
"Masyarakat Korea Selatan sangat kompetitif dan setengah dari populasi Korea tinggal di Seoul, sehingga kami dihadapkan dengan penampilan orang-orang lain setiap saat. Selain itu, banyak yang mempercayai bahwa seseorang yang terlihat lebih menarik secara fisik memiliki keberuntungan dalam mencari kerja," tutu Dr. Joo Kwon, CEO dan pendiri JK Plastic Surgery Center, seperti dikutip dari Buzzfeed.
ADVERTISEMENT
3. Operasi kelopak mata jadi prosedur yang banyak dilakukan
Seperti disebutkan sebelumnya, para anak-anak yang lulus SMA banyak dihadiahi operasi plastik oleh para orang tuanya. Salah satu jenis operasi plastik yang dipilih pada usia ini biasanya adalah operasi kelopak mata atau blepharoplasty untuk membuat lipatan kelopak mata terlihat lebih cekung dan tegas.
Operasi ini banyak dilakukan karena waktu pengerjaannya yang tergolong singkat dan biaya yang dikeluarkan tidak terlalu mahal. Blepharoplasty bisa dikerjakan selama 30 menit hingga satu jam dengan biaya mulai dari 1 juta Won atau Rp 12 jutaan.
Menariknya, setelah operasi plastik, pasien bisa langsung pulang tanpa harus menginap di klinik terlebih dahulu. Sedangkan dalam durasi satu hingga dua minggu, luka memar bekas operasi mulai hilang.
ADVERTISEMENT
4. Gangnam, distrik di Seoul yang dipenuhi klinik operasi plastik
Seoul yang merupakan ibu kota Korea Selatan memiliki lebih dari 600 klinik operasi plastik. Beberapa di antaranya banyak terdapat di Gangnam, yakni sebuah distrik elit dan terkesan mewah. Di sana, berjejer klinik-klinik kecantikan yang menawarkan berbagai macam prosedur serta harga yang variatif.
Klinik kecantikan di sana umumnya terdiri dari gedung-gedung bertingkat dengan berbagai fasilitas lengkap, mulai dari belasan ruang operasi, ruang konsultasi, ruang tunggu bak lobi hotel, hingga ruang rawat inap bagi yang melakukan operasi berskala besar. Masing-masing klinik bahkan dilengkapi dengan perawat hingga interpreter dalam berbagai bahasa demi menggaet minat operasi plastik di sana.
Tak heran, di Korea muncul istilah 'Gangnam yeoja' atau 'perempuan Gangnam' untuk menggambarkan seorang perempuan yang telah melakukan operasi plastik. Sayangnya, istilah ini merupakan konotasi negatif alias berupa cibiran.
ADVERTISEMENT
5. Operasi plastik di Korea untuk terlihat cantik, bukan seperti perempuan barat
YouTuber yang berbasis di Seoul, Alfred Leung, dalam wawancaranya pada Business Insider mengatakan bahwa ada pemahaman yang salah tentang tindakan operasi plastik di Korea Selatan. Banyak yang menganggap perempuan Korea Selatan melakukan operasi plastik karena ingin terlihat seperti perempuan barat atau ras kaukasia. Padahal, hal itu tidak benar.
"Pendapat yang mengatakan bahwa orang Korea melakukan operasi plastik karena ingin terlihat kebarat-baratan adalah pemikiran yang salah dan tidak berdasar. Memiliki kulit putih seolah sudah menjadi standar kecantikan tersendiri di seluruh Asia agar terlihat lebih cantik, bukan terlihat mirip perempuan barat," ujar Alfred.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tipe operasi plastik yang diinginkan perempuan Korea Selatan juga berbeda dengan wajah barat. Misalnya, perempuan Korea menginginkan bentuk rahang yang ramping dan mirip huruf V, sedangkan perempuan barat lebih suka bentuk rahang yang lebih kotak.
ADVERTISEMENT
Contoh lainnya, perempuan Korea tidak terlalu suka bibir yang penuh dan terlihat tebal seperti Kylie Jenner, sedangkan di Amerika, prosedur lip fillers menjadi salah satu tindakan umum yang sering dilakukan perempuan barat.
6. Operasi plastik dianggap hal normal dan lazim
Dalam wawancaranya kepada Huffington Post, So Yeon Lim yang merupakan peneliti dari Seoul National University mengatakan bahwa operasi plastik menjadi salah satu cara masyarakat Korea untuk bertahan hidup. Menurutnya, jumlah orang-orang yang melakukan operasi plastik tidak sebanyak orang-orang yang terobsesi dengan pendidikan dan agama tertentu.
"Dibandingkan dengan obsesi masyarakat Korea terhadap pendidikan atau agama, operasi plastik yang sedang booming ini tidak ada apa-apanya," ujar So Yeon.
Bila Anda memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Korea Selatan, jangan heran bila banyak iklan poster atau banner yang mempromosikan klinik operasi plastik di halte bus atau stasiun subway. Hal ini sudah dianggap lazim karena semakin banyak orang yang melakukan operasi plastik dan tak malu untuk mengakuinya.
ADVERTISEMENT
7. Operasi plastik jadi salah satu komoditi wisata
Sejak maraknya K-Pop dan drama Korea di seluruh dunia, kepopuleran operasi plastik di Korea pun merangkak naik. Sejak awal 2010 lalu, operasi plastik telah dijadikan salah satu komoditi wisata untuk menggaet turis mancanegara.
Banyak klinik kecantikan yang bekerja sama dengan agensi tur lokal untuk membuat wisata operasi plastik. Data 2018 mencatat, ada sekitar 50 ribu pasien operasi plastik yang berasal dari luar negeri. Mereka menyumbang pendapatan sebesar 189 juta dolar AS atau Rp 2,7 triliun untuk melakukan operasi kelopak mata, pengecilan rahang hingga operasi plastik lainnya pada tubuh.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT