Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pangeran Abdul Azim dari Brunei Meninggal Dunia, Ini 6 Fakta Tentang Hidupnya
25 Oktober 2020 19:07 WIB
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari Kerajaan Brunei Darussalam. Pangeran Haji Abdul Azim, anak tertua dari Raja Brunei Sultan Haji Hassanal Bolkiah dan istrinya, Hajah Mariam, Pangeran Abdul Azim meninggal di usia ke-38 pada Sabtu (24/10) pukul 10.08 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Pengumuman resmi meninggalnya Pangeran Azim diumumkan langsung oleh radio negara Radio Televisi Brunei dan surat kabar Borneo Bulletin. Hingga berita ini dibuat, belum diketahui penyebab meninggalnya Pangeran Azim. Namun menurut laporan The Straits Times, seorang sumber mengatakan sang pangeran sudah lama sakit dan dirawat di rumah sakit.
Untuk menghormati kepergian Pangeran Azim, Brunei akan berkabung selama tujuh hari. Perempuan Muslim Brunei diminta untuk mengenakan kerudung berwarna putih, sementara masyarakat non-Muslim diharuskan mengenakan ban warna putih di lengan dengan ukuran 7.6 cm.
Sebagian dari Anda mungkin belum banyak mengenal Pangeran Abdul Azim. Namun namanya sendiri sebenarnya sudah sangat populer di industri hiburan Amerika Serikat. Pewaris tahta di garis keempat dari Kerajaan Brunei ini juga sempat menuai kontroversi karena gaya hidup dan pertemanannya dengan publik figur dunia.
ADVERTISEMENT
Untuk tahu lebih lengkap mengenai Pangeran Abdul Azim, kumparanWOMAN telah merangkum beberapa fakta menarik tentangnya. Melansir berbagai sumber, simak selengkapnya berikut ini.
1. Sekolah di tempat prestisius
Sebagai anggota Kerajaan Brunei, Pangeran Haji Abdul Azim mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah prestisius layaknya anggota keluarga kerajaan lainnya. Beberapa deretan sekolah yang pernah ia hadiri adalah International School Brunei, Leighton Park School di Berkshire, Inggris, Raffles Institution di Singapura, dan Oxford Brookes University di Inggris.
Selain itu, pada 2008 ia juga dikirim keluarganya untuk mengikuti pelatihan militer di Royal Military Academy Sandhurst, Inggris. Normalnya, pelatihan ini berjalan selama sembilan bulan, tetapi Azim hanya bertahan seminggu dan memutuskan untuk keluar.
2. Pernah jadi produser film
Pada 2012, Pangeran Abdul Azim bergabung dalam Daryl Prince Production, rumah produksi film asal London sebagai produser. Rumah produksi ini menggarap beberapa judul film terkenal, seperti You're Not You, The Time of Their Lives, dan The Happy Prince.
ADVERTISEMENT
Dari film-film tersebut, Azim ikut turun dalam penggarapan film You're Not You yang diperankan oleh aktris Hilary Swank. Sayangnya, keterlibatan Azim sempat ditentang oleh ayah dan keluarganya. Keberadaan sang pangeran di tengah kehidupan Hollywood yang glamor dinilai memberikan dampak negatif, baik untuk Azim maupun kerajaan.
3. Dekat dengan selebriti Hollywood
Salah satu hal yang paling diingat dari Pangeran Abdul Azim mungkin adalah kedekatannya dengan selebriti papan atas di Hollywood. Ia pernah tertangkap kamera tengah seru bercengkrama dengan Pamela Anderson, Mariah Carey, Janet Jackson, Sophia Loren, Raquel Welch, Scarlett Johansson, Diana Ross, dan Marisa Tomei.
Saat meninggal, Janet Jackson pun mengunggah tribut untuk Azim di akun Instagram pribadinya. "Azim, aku sangat mencintaimu dan inshahAllah (Kamu) tidak akan sakit lagi. Atas nama yang maha kuasa, maha pengampun, Dia akan menjagamu sekarang. Amin," tulis Janet Jackson di Instagram Story.
ADVERTISEMENT
4. Pernah menuai kontroversi karena dekat dengan aktivis LGBT
Banyak media menyebut bahwa Pangeran Abdul Azim dekat dengan sejumlah selebriti yang mendukung LGBT. Hal ini pernah menjadi sebuah kontroversi karena ayahnya, Sultan Bolkiah, membuat peraturan hukuman rajam bagi kelompok LGBT. Aturan tersebut kabarnya dibuat sesuai dengan hukum Islam.
Peraturan tersebut kemudian dikaitkan dengan kedekatan Pangeran Azim dengan mereka yang mendukung LGBT. Media global menyebut bahwa peraturan itu berlebihan, mereka juga mengabarkan kalau Pangeran Azim berteman dekat dengan Mariah Carey, salah satu selebriti yang mendapat penghargaan di Gay & Lesbian Alliance Against Defamation (GLAAD) Media Awards 2016. GLAAD sendiri merupakan organisasi yang fokus mendukung komunitas LGBTQ di AS.
Tak hanya itu, Pangeran Azim juga pernah berpesta dengan pemain ski Gus Kenworthy yang secara terbuka menyatakan dirinya seorang gay dan transgender ternama, Caithlyn Jenner. Jadi tak heran kalau pihak Kerajaan Brunei banyak dikritik sebab kedekatan Pangeran Azim dan figur publik tersebut memberikan kesan bertolak belakang dengan peraturan kerajaan.
ADVERTISEMENT
5. Memiliki gaya hidup mewah
Pada Juni 2009, ia menggelar pesta ulang tahun ke-27 yang disebut-sebut menjadi 'Party of the Year' atau pesta paling mewah di tahun itu. Menurut laporan Telegraph, Azim menggelar pesta tersebut di Stapleford Park, Leicestershire, Inggris, rumah milik ibunya. Pesta tersebut kabarnya sangat mewah, dihias dengan 6.000 mawar putih seharga 70 ribu poundsterling atau sekitar Rp 1.3 miliaran.
Bintang tamu yang dihadirkan juga tak main-main. Azim mengundang penyanyi jazz Amerika Chakka Khan. Pada ulang tahunnya yang ke-30 di tahun 2012, Mariah Carey mendapat giliran memeriahkan acara.
6. Punya kepedulian sosial tinggi
Sama seperti anggota kerajaan pada umumnya, Pangeran Abdul Azim juga banyak terlibat dalam kegiatan sosial. Ia bahkan menyandang status sebagai filantropis karena kepeduliannya yang tinggi terhadap isu sosial.
ADVERTISEMENT
Beberapa kali ia pernah terlihat menghadiri Seeing is Believing, acara amal untuk penyandang tunanetra pada November 2009. Pangeran Azim juga banyak disanjung karena ia mendesain sendiri tas model unisex (Cocok untuk perempuan dan laki-laki) untuk brand MCM. Hasil penjualan dari tas tersebut diberikan kepada yayasan Make A Wish Foundation dimana ia berperan menjadi salah satu patron.
Mengutip kumparanNEWS, Pangeran Azim menaruh perhatian pada penyandang autisme. Dalam acara amal di Brunei pada Mei 2011, sang pangeran menegaskan para penyandang autisme harus diperlakukan secara hormat layaknya anggota kerajaan.
Pada 2013, Pangeran Azim juga terlibat dalam pembukaan 2nd ASEAN Autism Network (AAN) Congress. Dalam kesempatan ini, ia meminta agar semua pihak membantu keluarga yang memiliki anggota penyandang autisme.
ADVERTISEMENT