Pecahkan Rekor, Perempuan Asal Afrika Selatan Ini Melahirkan 10 Bayi Kembar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang dialami seorang perempuan asal Afrika Selatan bernama Gosiame Thamara Sithole (37). Sithole dilaporkan telah melahirkan 10 bayi kembar dan berhasil memecahkan rekor dunia.
Mengutip New York Post, Sithole awalnya mengira dia akan memiliki delapan anak. Namun, ketika dia melahirkan melalui operasi caesar di Rumah Sakit Pretoria, Afrika Selatan, pada Senin (7/6), dia terkejut ketika melihat 10 bayi yang muncul.
“Ini terdiri dari 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Saya senang. Saya emosional. Saya tidak bisa berkata-kata lagi,” ungkap suami Sithole, Teboho Tsoetsi, kepada media lokal Pretoria News.
Saat mengandung, Sithole mengaku bahwa ia menjalani masa kehamilan yang sangat normal. Ia juga tidak pernah menerima perawatan kesuburan, yang kerap dikaitkan dengan kelahiran bayi kembar.
Konon, kelahiran 10 anak Sithole ini akan menjadikannya sebagai kelahiran decuplets pertama yang diketahui. Decuplets sendiri merupakan salah satu kelompok bayi sepuluh yang lahir pada waktu bersamaan. Sementara itu, rekor sebelumnya sempat diklaim oleh seorang perempuan asal Mali, Afrika Barat, bernama Halima Cisse yang dikabarkan melahirkan sembilan anak pada Mei lalu.
ADVERTISEMENT
“Guinness World Records mengetahui berita bahwa Gosiame Thamara Sithole telah melahirkan decuplets, dan kami mengirimkan ucapan selamat dan harapan terbaik kami kepada keluarga,” kata juru bicara dari lembaga tersebut kepada New York Post.
“Saat ini, kami belum memverifikasi ini sebagai catatan karena kesejahteraan ibu dan bayi adalah prioritas utama. Tim catatan kami bersama konsultan spesialis sedang menyelidiki ini,” tambah juru bicara itu.
Sithole sendiri sempat memamerkan perut buncitnya yang besar saat ia menjalani pemotretan dengan sang suami pada Mei lalu. Kala itu, ia mengira kalau mereka akan mengharapkan delapan anak kembar . Bahkan hal itu juga sempat membingungkan Sithole, karena hasil USG awal hanya menunjukkan enam bayi.
“Ketika dokter memberi tahu saya, saya membutuhkan waktu untuk bisa mempercayainya. Bahkan ketika saya melihat hasil scan USG saya tidak percaya. Tapi, seiring berjalannya waktu, saya menyadari itu memang benar. Saya berjuang untuk tidur di malam hari,” kata Sithole saat diwawancarai Pretoria News pada Mei lalu.
ADVERTISEMENT