Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pembelot perempuan Korea Utara baru-baru ini membuat heboh lantaran mengaku jadi target incaran Kim Jong-un . Perempuan bernama Yeonmi Park itu meyakini bahwa dirinya sudah masuk dalam ‘daftar target’ sang diktator selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Mengutip The Sun, perempuan yang berprofesi sebagai aktivis HAM itu memilih kabur dari Korea Utara pada 2007, saat usianya baru 13 tahun. Di buku memoarnya berjudul In Order to Live: A North Korean Girl’s Journey to Freedom, Yeonmi menceritakan soal pelarian keluar dari Korea Utara bersama ibunya.
Pelarian Yeonmi dan keluarganya pun dimulai tak lama setelah sang ayah dibuang ke kamp konsentrasi. Yeonmi dan ibunya kemudian membayar seorang pria untuk menyelundupkan mereka ke China. Selama perjalanan itu, Yeonmi mengaku banyak sekali rintangan yang harus dihadapi. Bahkan ketika sampai di China, Yeonmi bercerita bahwa sang ibu diperkosa oleh pria yang menolongnya.
Selain itu, mereka Yeonmi dan ibunya juga terpaksa tinggal sementara di sana. Setelah dua tahun, akhirnya Yeonmi dan ibunya dilepas. Mereka melarikan diri ke Mongolia dan terbang ke Korea Selatan atas bantuan para misionaris China dan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Sejak bebas dari sana, Yeonmi yang kini tinggal di Chicago, AS, pun banyak bercerita soal kondisi di Korea Utara maupun soal kisah pelariannya. Bahkan, ia juga aktif menentang dinasti Kim yang kejam. Saking kejamnya, ia kerap menyamakan Kim Jong-un dengan Adolf Hitler atau Joseph Stalin.
Karena tindakannya itu, kini Yeonmi mengaku khawatir dengan adanya kemungkinan bahwa rezim Kim masih mencari cara untuk membunuhnya setelah mengecap dirinya sebagai ‘musuh rakyat’.
“Saya telah menjadi target Kim Jong-un selama bertahun-tahun dan saya khawatir mereka akan mencoba membunuh saya. Saya sering diretas. Saya mendapat ancaman sepanjang waktu,” kaya Yeonmi Park saat diwawancarai The Sun.
Setelah sering mendapat ancaman, Yeonmi pun menyewa jasa bodyguard untuk melindunginya saat mengunjungi sejumlah acara. Yeonmi mengaku khawatir jika nasibnya bakal berakhir seperti jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, yang dibunuh di Turki pada 2018 karena menyuarakan kebenaran.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran Yeonmi memuncak, setelah ia mengetahui beberapa keluarganya yang tinggal di Korea Utara dihukum setelah ia kabur. Yeonmi menyebut negara menghukum keluarganya karena adanya kebijakan hubungan kekerabatan. Ia pun mengaku tak tahu berapa banyak kerabatnya yang masih hidup di sana.
Masih dalam wawancara yang sama, Yeonmi juga menceritakan pengalaman pahitnya karena terlahir di Korea Utara. Ia mengaku, sejak kecil sudah sering melihat orang mati karena kelaparan hingga menyaksikan eksekusi mati di ruang publik.
“Saya lahir pada akhir 1993. Saat itu, rezim berhenti memberikan makanan kepada rakyat. Lalu tiga juta orang meninggal dari tahun 1995 hingga 1998. Itu salah satu kelaparan terburuk yang disebabkan oleh manusia dalam sejarah,” tutur Yeonmi Park.
ADVERTISEMENT
Lalu, seperti apa potret Yeonmi Park? Berikut beberapa potretnya yang dirangkum dari Instagram pribadi Yeonmi Park @yeonmi_park, pada Jumat (23/4).