Psikolog Ungkap 4 Cara Jaga Kesehatan Mental saat Terdiagnosis Penyakit Ganas

3 November 2022 11:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peduli kesehatan mental. Foto: SewCream/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peduli kesehatan mental. Foto: SewCream/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, depresi menjadi penyakit mental yang paling banyak dialami. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), depresi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang ada di posisi ke-4 dalam daftar penyakit di dunia.
ADVERTISEMENT
Salah satu kelompok yang rentan mengalami depresi adalah pasien penyakit ganas seperti kanker. Anxiety and Depression Association of America (ADA) mengungkapkan sebanyak 40 persen pasien penyakit mematikan, yakni kanker melaporkan mengalami tekanan mental. Beberapa di antaranya alami kecemasan berlebih, panic attack, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Kemudian berdasarkan National Library of Medicine, literatur medis menunjukkan bahwa kejadian depresi berat pada pasien yang sakit parah berkisar antara 25 persen hingga 77 persen.
Para peneliti di Baylor University Medical Center juga mengungkapkan 77 persen orang dengan penyakit ganas bisa mengalami depresi. Para ahli mengatakan risiko depresi meningkat saat penyakit berkembang dan menyebabkan gejala yang lebih menyakitkan atau tidak nyaman.
Erin Mutiara, Psikolog & Direktur Grome. Foto: kumparan
Namun, ternyata ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental ketika kamu terdiagnosa penyakit mematikan. Hal ini disampaikan oleh Erin Mutiara, Psikolog & Direktur Grome (Grow With Fame Consultant) saat bincang-bincang bersama kumparanWOMAN dalam program Ladies Talk.
ADVERTISEMENT
Jika ingin tahu lebih lanjut, simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Jangan merasa malu

Ilustrasi mendukung orang tersayang yang mengidap gangguan mental akibat penyakit ganas. Foto: Tirachard Kumtanom/Shutterstock
“Memiliki penyakit mematikan tentu bukan hal yang mudah. Karena ini bukan hanya memengaruhi kesehatan tubuh atau jasmani, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan mental,” ungkap Erin.
Ia memaparkan bahwa hal pertama yang paling penting diperhatikan ketika menderita penyakit mematikan adalah jangan merasa malu dengan kondisimu. Sebab di momen ini, kamu memerlukan dukungan dari orang-orang terdekat.
“Pertama, saya ingin menggarisbawahi, kalau baru menerima diagnosis yang mematikan, jangan malu dan beranikan diri untuk reaching out because you need other people untuk bisa melewati ini,” imbuh Erin.

2. Membuka diri untuk menjalin relasi

Ilustrasi mendukung teman. Foto: Shutter Stock
Selain itu, Erin juga mengimbau bagi para pasien penyakit ganas seperti kanker untuk membuka diri dengan orang lain. Salah satu caranya adalah bergabung dengan komunitas.
ADVERTISEMENT
Cara ini bisa membuat kamu menjadi lebih optimis dan tidak terpuruk meski telah didiagnosis penyakit yang berat.
“Kalau kita punya social support, ada komunitas yang bisa dijangkau, cobalah mendekati. Buka diri untuk mereka karena mereka pernah mengalami hal yang sama dan sudah merasakan beratnya, namun tetap bisa melewati ini semua,” paparnya.
Dengan bergabung di komunitas, kamu akan mendapat dukungan moral yang sangat besar. Kamu juga tidak akan merasa sendirian dalam menghadapi kondisi terburuk.

3. Berpikir positif

Ilustrasi perempuan. Foto: comzeal images/shutterstock
Kemudian jangan lupa untuk selalu berpikir positif. Hal ini bisa membantu kamu untuk melewati hari-hari berat dan akan lebih siap menjalani serangkaian pengobatan.
“Coba jalani day by day, jangan terlalu mikir ke depan ‘Aduh enggak kebayang kemo dan radiasinya masih berapa kali lagi’. Enggak usah mikir panjang, live for the day, nikmati kita masih dikasih kesempatan hidup hari ini, ya sudah nikmati hari ini,” tukas Erin.
ADVERTISEMENT

4. Coba lakukan konseling

Ilustrasi konseling. Foto: Odua Images/Shutterstock
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah dengan membangun lingkungan positif. Ini sangat penting karena kamu membutuhkan sosok yang bisa mendengarkan segala keluh kesah selama menderita penyakit ganas.
Jika tidak memiliki lingkungan yang positif, kamu bisa mencoba untuk konseling dengan profesional agar bisa membantu mengatasi depresi yang dialami.
“Tidak semua orang beruntung punya lingkungan yang mendukung. Cobalah untuk konseling karena seperti yang sudah dijelaskan bahwa pikiran sangat berpengaruh ke kondisi kesehatan,” imbuh Erin.
Ada konseling psikologi yang bisa kamu jalani supaya ada pertahanan kesehatan mental. Dengan memiliki lingkungan yang positif maka kamu akan merasa bahwa ada orang lain yang bisa memahami kondisimu.
Nah, itu tadi beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan mental saat didiagnosa penyakit mematikan. Jangan lupa diterapkan ya, Ladies!
ADVERTISEMENT