Rajin Pakai Skin Care Tapi Masih Timbul Jerawat? Ketahui 5 Penyebabnya
PerbesarADVERTISEMENT
Memakai produk skin care dan perawatan wajah lainnya adalah salah satu cara untuk perempuan terhindar dari segala permasalahan kulit wajah. Salah satu masalah kulit wajah yang seringkali terjadi pada sebagian perempuan adalah timbulnya jerawat. Meskipun sudah melakukan berbagai macam perawatan wajah, tetap saja jerawat bisa muncul tanpa diprediksi.
ADVERTISEMENT
Namun, kamu bisa menghindari munculnya jerawat dengan mengurangi kebiasaan yang memicunya. Salah satunya adalah memegang pipi dengan tangan kotor. Selain itu, terdapat beberapa kebiasaan lainnya yang perlu kamu perhatikan. Karena pada dasarnya menghilangkan jerawat diperlukan perawatan yang ekstra.
"Merawat kulit wajah tidak sama dengan merawat jerawat. Jerawat adalah suatu kondisi yang membutuhkan perawatan ekstra untuk mengurangi jerawat yang ada dan untuk mencegah timbulnya jerawat yang baru," jelas Heidi Waldorf MD seorang ahli dermatologis kepada Bustle.
Lantas, apa saja kebiasaan yang bisa memicu timbulnya jerawat meskipun kamu sudah melakukan berbagai perawatan kulit? Berikut kumparanWOMAN telah merangkumnya untuk kamu seperti dikutip dari Bustle.
1. Produk makeup yang tidak cocok
Berdandan dan memakai produk make up seperti foundation, concealer, lip cream, alis, dan sebagainya adalah hal yang biasa dilakukan oleh sebagian perempuan terlebih ketika akan bepergian. Tetapi penggunaan produk make up yang tidak cocok akan memicu munculnya jerawat. Hal itu juga disebutkan oleh ahli dermatologis, Dr. Joel Schlessinger.
ADVERTISEMENT
"Produk make up mengandung bahan kimia keras, pengawet, dan pewangi. Bahan-bahan ini diketahui menyebabkan iritasi bagi banyak orang. Formula produk make up ini seringkali cair dan jauh lebih meresap ke dalam kulit, menyumbat pori-pori, dan memperparah jerawat. Biasanya juga mengandung minyak yang dapat mengganggu keseimbangan alami kulit," jelas Dr. Joel.
2. Kuas makeup yang kotor
Kuas rias yang kotor juga menjadi pemicu munculnya jerawat. Maka penting sekali untuk kamu rutin mencuci kuas make up setidaknya seminggu sekali guna menghindari munculnya jerawat baru. Karena akan menjadi percuma saja produk skin care yang setiap hari kamu gunakan bila kuas make up yang kotor dan mengandung banyak bakteri.
"Jika kamu tidak membersihkan kuas make up, maka kuas itu akan menampung banyak bakteri yang menyebabkan kamu berjerawat," ujar Dr. Michele Farber ahli dermatologis di New York.
ADVERTISEMENT
3. Menempelkan ponsel ke pipi
Kebiasaan ini merupakan salah satu hal yang kerap kali tidak disadari. Ketika mengangkat panggilan telepon tentu tanpa disadari kamu akan mengarahkannya pada telinga yang dimana akan sedikit tertempel pada pipi. Dr. Joel juga menjelaskan pada Bustle mengapa ponsel menjadi penyebab munculnya jerawat.
"Ahli mikrobiologi memperkirakan bahwa rata-rata ponsel memiliki 25.000 bakteri. Kamu selalu menyentuh gagang pintu, uang, dan benda lain yang mengandung bakteri. Lalu, tanpa disadari kamu menyentuh ponsel dan menempelkannya di pipi. Semua bakteri itu akan otomatis masuk ke dalam pori-pori dan menyebabkan jerawat," ungkapnya.
4. Rutinitas perawatan kulit yang terlalu banyak
Siapa sangka ternyata perawatan kulit dengan memakai berbagai macam produk skin care juga bisa menyebabkan munculnya jerawat. Menurut Farber, penggunaan produk skincare yang terlalu banyak tidak akan baik untuk kulit wajah.
ADVERTISEMENT
"Terlalu banyak produk dapat mengiritasi dan mengeringkan kulit kamu, jika jerawat sudah muncul maka penggunaan obat jerawat tidak akan membantu," ujarnya.
5. Produk rambut yang tak sengaja terkena wajah
Mungkin kamu pernah menggunakan produk perawatan rambut seperti vitamin, pewangi rambut, dan sejenisnya. Tanpa kamu sadari ketika menyemprotkan vitamin ke rambutmu, beberapa cairan akan menetes mengenai wajah. Tentu itu bukan hal yang baik karena perawatan rambut dan perawatan kulit sangat berbeda.
"Produk perawatan rambut dapat menyumbat pori-pori yang menyebabkan munculnya jerawat," tutup Joshua Zeichners, Professor Dermatologi di Mount Sinai Hospital New York.
Penulis : Johanna Aprillia