Retno Marsudi Perempuan Indonesia Pertama yang Ditunjuk Jadi Utusan Khusus PBB

20 September 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan paparannya pada hari kedua Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan paparannya pada hari kedua Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, kembali mencetak prestasi di kancah internasional. Baru-baru ini, Menlu Retno ditunjuk sebagai UN Special Envoy atau Utusan Khusus PBB. Ini menjadikan Retno sebagai perempuan Indonesia pertama yang mengemban jabatan ini.
ADVERTISEMENT
Kabar bahagia ini disampaikan lewat Instagram resmi Retno, @retno_marsudi. Menlu Retno ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Isu Air atau Special Envoy of the UN Secretary-General on Water.
Dalam video yang ia unggah, Retno menyampaikan bahwa penunjukan ini merupakan kehormatan besar baginya dan Indonesia. Ia pun menjadi orang pertama yang memegang jabatan ini.
“Penunjukan Utusan Khusus Sekjen PBB mengenai isu air ini baru pertama kalinya dilakukan,” kata Menlu Retno dalam video yang diunggah pada Jumat (13/9) lalu.
Dengan penunjukan ini, Retno menjadi orang dan perempuan Indonesia pertama yang pernah ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB. Perempuan yang sudah menjabat sebagai Menlu RI selama 10 tahun ini akan mengemban tugas barunya pada 1 November mendatang.
ADVERTISEMENT
“Dan untuk pertama kalinya juga, orang Indonesia mendapat kepercayaan menjadi Utusan Khusus Sekjen PBB. Walaupun pengumuman mengenai penunjukan saya dilakukan pada hari ini, 13 September 2024, saya baru akan bekerja pada 1 November 2024 setelah tanggung jawab saya sebagai Menlu RI selesai,” ucap Retno.
Lulusan Universitas Gadjah Mada ini sudah berkarier sebagai diplomat hampir 40 tahun. Sebelum menjadi Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Belanda pada 2012–2014 dan Duta Besar RI untuk Norwegia pada 2005—2008.
Selama masa pandemi, Retno juga pernah menjabat sebagai Ketua Bersama di COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group. Tim ini bertujuan untuk memastikan distribusi vaksin COVID-19 yang merata ke negara-negara yang tergabung dalam skema COVAX Facility.
ADVERTISEMENT

Tugas Retno Marsudi sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan bilateral mereka dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada 18 April 2024. Foto: Yasuyoshi CHIBA / AFP
Dikutip dari situs resmi UN Water, Retno akan bekerja sebagai advokat isu-isu air dan sanitasi dunia. Ia akan mengangkat isu ini dalam agenda politik, baik di luar maupun di dalam PBB.
Ia juga akan menggelar pertemuan dan sidang bersama pada stakeholder dalam isu air, salah satunya adalah Konferensi Air PBB pada 2026 mendatang. Selain itu, Retno akan memobilisasi aksi dan sumber daya finansial untuk menangani krisis air dalam tingkat global.
“Nyonya Marsudi juga memiliki tujuan untuk mencapai kerja sama internasional dalam mendukung pencapaian dalam seluruh target dan misi yang Berkaitan dengan air, seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6 dari Agenda untuk Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030,” ungkap PBB yang dikutip dari keterangan resminya.
ADVERTISEMENT