Seperti Apa Posisi Seorang Alpha Female dalam Hubungan Cinta?

13 Oktober 2019 11:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kita mungkin semakin sering mendengar istilah alpha female belakangan ini. Istilah ini digunakan untuk mendefinisikan para perempuan yang kuat kemauannya, percaya diri, dominan, tegas, serta seringkali menunjukkan kualitas kepemimpinan yang baik.
ADVERTISEMENT
Istilah ini semakin banyak digunakan karena semakin banyak pula perempuan yang cocok dengan kriteria tersebut. Bila dulu perempuan lebih banyak mengisi posisi pendukung dalam pekerjaan atau hubungan, hal itu kini mulai berubah. Sekarang, ada lebih banyak perempuan yang menjadi pemegang kontrol dan memiliki posisi kunci dalam dunia profesional. Perempuan inilah yang kemudian disebut dengan alpha female.
Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutterstock
Meski begitu, keberadaan alpha female masih menuai reaksi yang beragam. Terutama, bila kita membicarakan mengenai posisi dan peran para mereka dalam sebuah hubungan cinta.
Hal ini tergambar lewat cuitan anonim yang viral belakangan ini. Dalam cuitan itu, seorang pengirim pesan mengatakan bahwa perempuan harus bisa menjadi 'beta' dalam hubungan cinta dan menjadi 'alpha' di kantor. Sang penulis juga merasa bahwa laki-laki memiliki harga diri yang tinggi. Ia kemudian mengatakan bahwa perempuan seharusnya tidak mengintimidasi pasangan dengan kecerdasannnya.
ADVERTISEMENT
"Jangan perlakukan suamimu seperti kolega kantor. Your spouse is your weekend. Buat suasana sesantai mungkin. Mereka (laki-laki) sudah lelah bekerja, jangan kau intimidasi lagi dengan cerdasmu," tulis sang pengirim pesan dalam cuitannya.
Cuitan ini pun mendapat respon yang begitu tinggi dari netizen, mengundang hingga lebih dari 1.000 komentar. Sebagian besar netizen tak setuju dengan pendapat itu. Mereka mengatakan takkan merendahkan harga diri hanya untuk memuaskan ego orang lain, sekaligus menyebut bahwa pesan tersebut hanya menggambarkan konsep toxic masculinity.
Hal ini pun memicu pembahasan lebih lanjut. Apakah alpha female memang akan bersifat kompetitif dan mengintimidasi pasangannya?
Ilustrasi perempuan di lingkungan kerja. Foto: Shutterstock
Ayo Gathing, M.D, psikiater berbasis di Amerika sekaligus kontributor untuk HuffPost, pernah menuliskan bahwa anggapan tersebut termasuk mitos mengenai alpha female. Menurut Gathing, meski tegas dan kompetitif, perempuan alpha female sebenarnya cenderung lebih 'sederhana' dalam sebuah hubungan cinta.
ADVERTISEMENT
"Dia berusaha untuk mendorong dan memberikan dukungan kepada pasangannya, daripada berkompetisi dengannya. Dia juga menganggap kesuksesan pasangan sebagai pelengkap, bukan sebagai hal yang merugikannya," tulis Ayo dalam sebuah artikel opini di HuffPost.
Hal serupa juga diutarakan oleh Zola Yoana, seorang certified matchmaker asal Indonesia. Beberapa waktu lalu, Zola membicarakan mengenai definisinya tentang alpha female, juga pandangan yang salah terhadap perempuan alpha female.
"(Mereka itu) kuat, independen, tahu apa yang diinginkan, juga memiliki tekad kuat. Kelemahannya, mereka kurang mendengarkan omongan orang, tidak terlalu terbuka dengan opini orang lain," ujarnya kepada kumparanWOMAN di Uptown Serviced Office, Mega Kuningan, Jakarta, beberapa saat lalu.
Namun, Zola berpendapat bahwa seorang alpha female tidak selalu dominan dalam setiap aspek hidupnya. Ada kemungkinan bahwa mereka sudah lelah membuat keputusan di bidang hidup lainnya, sehingga dia tak lagi dominan dalam hubungan romantis.
ADVERTISEMENT
"Alpha itu enggak alpha di setiap aspek. Di personal life, mereka justru biasanya lebih 'bucin' (berdedikasi dalam hubungan cinta)," ungkapnya.
Selanjutnya, Zola juga mengatakan bahwa perempuan alpha bisa cocok berpasangan dengan laki-laki beta, yaitu laki-laki yang karakteristiknya berlawan dengan mereka. Hal ini dimaksudkan agar terjadi lebih sedikit konflik dalam hubungan tersebut. Sebab, menurut Zola, dua individu dengan karakter alpha akan bentrok dalam hubungan cinta.
Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Selain itu, Zola menekankan agar agar perempuan tidak perlu menurunkan standar mereka dalam cinta.
"Strong alpha character itu memang tidak gampang menemukan pasangan. Namun, mereka akan bertemu (pasangan) yang sesuai dengan standar mereka," ujarnya.
"Buat women, don't lower your standard. You deserve better," ungkap Zola menegaskan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurut Anda, Ladies?