Sering Merokok? Ketahui Pengaruhnya terhadap Kulit

31 Mei 2019 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil merokok. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil merokok. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Bahaya rokok jelas sudah menjadi rahasia umum. Bukan hanya menimbulkan penyakit kronis, tanpa disadari dampak dari merokok juga dapat mengubah penampilan tubuh secara perlahan-lahan.
ADVERTISEMENT
Tak peduli Anda seorang perokok aktif atau perokok pasif, paparan rokok dapat memberi pengaruh buruk bagi kecantikan kulit. Dampak negatif yang paling jelas terlihat, rokok membuat proses penuaan pada kulit terjadi lebih cepat.
"Mengisap rokok mungkin dapat memberi efek relaksasi dan ketenangan. Tapi nyatanya, kebiasaan merokok membuat pembuluh darah Anda menjadi lebih tipis dan mudah menimbulkan kejang. Akibatnya, sirkulasi darah akan terganggu dan dapat menurunkan tingkat oksigen dalam darah. Hal apa pun yang mengurangi tingkat oksigen dalam darah jelas dapat mempengaruhi kondisi kulit," jelas Dr. Milton Moore, dermatologis yang berbasis di Houston seperti dikutip dari Huffington Post.
Asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan Foto: Unsplash
Penurunan tingkat oksigen yang ada dalam sirkulasi darah pun berimbas pada timbulnya gejala penuaan dini pada kulit, mulai dari kerutan, terutama terlihat di sekitar mulut. Selain itu, kebiasaan terus-menerus mengerucutkan bibir ketika merokok juga semakin memperburuk elastisitas kulit.
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. Dina Yaghmai, Co-Director Physicians Laser dan Dermatology Institute di Chicago, kebiasaan merokok dapat menimbulkan garis-garis halus yang membentang dari mulut dan sekitarnya yang dikenal dengan garis rokok. Ya, asap dari rokok memang mempengaruhi tekstur, kehalusan dan cahaya kulit Anda, terutama di area bibir atas dan dagu.
Dampak negatif lainnya dari merokok bagi kecantikan kulit adalah pelepasan radikal bebas dalam tubuh yang dapat merusak produksi kolagen dan memecah protein yang berfungsi menjaga elastisitas kulit. "Dengan merokok, Anda melepaskan radikal bebas tingkat tinggi dalam tubuh yang dapat meningkatkan kerusakan oksidatif pada sel dan mempercepat proses penuaan kulit," jelas Dr. Yaghmai.
Selain mempercepat penuaan, rupanya kandungan dalam rokok juga dapat mengurangi produksi sel darah merah manusia.
ADVERTISEMENT
"Ketika Anda mengalami penurunan sel darah merah, kulit Anda akan terlihat lebih pucat seperti orang yang sedang mengidap anemia. Tak hanya pucat, warna kulit pun bisa berangsur-angsur terlihat menjadi keabu-abuan," ungkap Dr. Moore.
Dr. Moore pun menambahkan, semakin lama Anda merokok, maka semakin lama pula kulit Anda pulih dari paparan rokok. Hal ini disebabkan karena setelah Anda berhenti merokok sekalipun, dibutuhkan waktu sekitar 20 hingga 30 hari agar jumlah sel darah merah kembali meningkat. Setelah itu, secara perlahan tekstur kulit akan membaik. Namun jangan harap kerutan dan garis-garis halus yang sudah muncul akan hilang secara alami setelah Anda berhenti merokok.
Mencegah tanda-tanda penuaan dini dengan goji berry. Foto: Shutterstock
Selain mempercepat proses penuaan pada kulit. Hasil penelitian dari Perelman School of Medicine dari University of Pennsylvania yang telah dipublikasikan oleh jurnal Menopause menemukan bahwa kebiasaan merokok dapat mempercepat datangnya waktu menopause.
ADVERTISEMENT
Jika pada penelitian sebelumnya ditemukan kebiasaan merokok dapat mempercepat menopause sekitar satu hingga dua tahun tanpa memandang ras atau latar belakang genetik, penelitian yang dilakukan oleh University of Pennsylvania tersebut menunjukkan dalam kasus perokok berat, rata-rata perempuan berkulit putih dengan variasi genetik tertentu dapat mengalami menopause sembilan tahun lebih cepat dibanding perempuan dengan kulit berwarna.
"Sudah diketahui, merokok memang dapat menyebabkan menopause dini pada perempuan dari semua ras, tetapi temuan terbaru dari penelitian ini menunjukkan bahwa jika Anda adalah seorang perempuan kulit putih dan perokok berat dengan varian genetik spesifik, risiko Anda memasuki menopause pada waktu tertentu dapat meningkat secara dramatis," ujar pemimpin penelitian dari University of Pennsylvania, Samantha F. Butts, MD, MSCE.
ADVERTISEMENT
Menopause merupakan hal yang tak mungkin dapat dihindari oleh perempuan manapun. Idealnya menopause sendiri terjadi pada perempuan di atas usia 50 tahun. Memasuki usia tersebut, kadar estrogen dalam tubuh juga semakin menurun yang dapat menyebabkan berkurangnya kadar kolagen, di mana kolagen sendiri merupakan jaringan yang membentuk kulit. Sehingga tak dapat dipungkiri perempuan yang sudah menopause biasanya akan memiliki kulit lebih tipis, lebih kering, dan kulit keriput.
Jika menopause saja sudah menjadi hal mutlak yang tak bisa dihindari, jangan sampai kebiasaan merokok mempercepat proses tersebut pada Anda.