Tak Lagi Milik James Bond, Agen 007 Akan Diperankan Seorang Perempuan

16 Juli 2019 12:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lashana Lynch Foto: Tolga Akmen/ AFP
zoom-in-whitePerbesar
Lashana Lynch Foto: Tolga Akmen/ AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak Daniel Craig mengumumkan kemundurannya dari film James Bond, banyak muncul perdebatan di antara pencinta film tentang siapa yang pantas memerankan agen rahasia legendaris tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, baru-baru ini muncul kabar bahwa dalam film James Bond terbaru, yaitu Bond 25 yang akan tayang pada 2020 mendatang akan muncul karakter baru yang akan menjadi Agen 007.
Menurut sebuah bocoran yang diberitakan oleh The Daily Mail, agen legendaris dari Inggris dengan kode 007 ini akan diperankan aktor perempuan Lashana Lynch. Lebih tepatnya, Lashana Lynch akan berperan sebagai Nomi, agen MI6 yang akan mengambil alih kode 007 milik James Bond setelah ia memutuskan untuk pensiun.
Lashana memang tidak akan menjadi James Bond yang baru karena Barbara Broccoli, eksekutif produser dari franchise film James Bond, mengatakan bahwa Bond terlahir sebagai karakter laki-laki dan ia tidak berencana untuk mengubahnya.
ADVERTISEMENT
“Bond adalah laki-laki. Dia adalah karakter laki-laki. Dia ditulis sebagai laki-laki dan menurut saya itu tidak perlu diubah. Kita tidak perlu mengubah karakter laki-laki menjadi perempuan. Mari membuat karakter perempuan lebih banyak lagi dan menciptakan cerita yang lebih tepat untuk karakter-karakter perempuan tersebut,” ungkap Barbara Broccoli seperti dikutip dari The Guardian.
Dari kemunculannya di tahun 1953, karakter James Bond memang selalu identik dengan seorang laki-laki dan berkulit putih. Tak hanya itu, ia merupakan seorang agen pembunuh dengan kode rahasia 007 yang memiliki karakter dingin, dan kerap melakukan tindakan seksisme dan rasisme.
Karakter James Bond selalu identik dengan laki-laki dan berkulit putih. Foto: dok. www.007.com
Sifat-sifat yang dimiliki James Bond tersebut dinilai tidak lagi cocok dengan isu keberagaman dan kesetaraan gender yang saat ini tengah diperjuangkan oleh masyarakat dunia melalui berbagai platform, termasuk film. Apalagi setelah adanya gerakan #MeToo yang bertujuan untuk menyuarakan kesetaraan gender, khususnya di industri hiburan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, melihat antusiasme generasi muda terkait film saat ini, dikhawatirkan karakter James Bond memberikan dampak buruk terhadap pemahaman mereka soal bagaimana laki-laki seharusnya memperlakukan perempuan.
Cuplikan opening James Bond Spectre (2015). Foto: dok. YouTube
Namun dalam film terbaru Bond 25 pada 2020 mendatang, James Bond akan tampil dengan gaya baru setelah tim produksi film tersebut menggandeng Phoebe Waller-Bridge sebagai penulis naskah. Phoebe sendiri terkenal berani menyuarakan isu-isu feminisme lewat tulisan dan perannya melalui serial TV Killing Eve dan Fleabag.
Menurut rumor yang beredar, film James Bond terbaru nanti tidak hanya akan memusatkan perhatian terhadap karakter-karakter perempuan, tetapi juga akan mengkritik karakter James Bond yang tidak ramah perempuan.
“Ini adalah Bond di era modern yang akan memikat para generasi muda tanpa menghilangkan ciri khas yang diharapkan selalu ada dalam setiap film James Bond. Masih akan ada banyak adegan fighting yang spektakuler. Bond is still Bond, namun dia harus belajar untuk menyesuaikan diri dengan gerakan #MeToo,” ungkap seorang insider seperti dikutip dari The Daily Mail.
ADVERTISEMENT