Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Sejak kecil, kita telah diajarkan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut setiap hari. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan area mulut, agar gigi kita tidak berlubang dan bebas dari masalah lainnya.
ADVERTISEMENT
Tapi, apakah kita yakin bahwa cara kita menyikat gigi sudah benar? Menurut Fiona Anjani Foebe, Head of Marketing Oral Care PT Unilever Indonesia, Tbk, ada kemungkinan bahwa kita tidak melakukan sikat gigi dengan benar. Misalnya, karena waktu atau cara sikat gigi yang salah, sehingga area mulut kita tidak benar-benar higienis.
Menurut tips kesehatan yang dibagikan Fiona, kita perlu menyikat gigi dua kali sehari. Namun, kita perlu melakukannya di waktu yang tepat.
“Orang suka lupa, kapan waktu yang penting untuk sikat gigi? Yaitu, pagi hari sesudah sarapan, karena habis makan, dan sebelum tidur,” ungkap Fiona dalam acara peluncuran sikat gigi bambu Pepsodent di Lucy in The Sky, Jakarta, Rabu (13/11).
“Biasanya orang Indonesia sikat gigi pas lagi mandi (pagi). Akhirnya, makanan sisa sarapan tidak terbersihkan,” ujarnya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Apa yang diungkapkan oleh Fiona didukung oleh pernyataan dari American Dental Association (ADA). Healthline melansir, menurut asosiasi ini, kita perlu menggosok gigi dan lidah dua kali sehari, dengan sikat berbulu halus dan odol yang memiliki kandungan fluoride. Hal ini dapat membantu membersihkan partikel yang menggerogoti gigi, sekaligus mencegah bau mulut.
Namun, kita tidak disarankan menyikat gigi lebih dari dua kali sehari, karena ini justru akan menggerus enamel yang melapisi gigi. Kita juga perlu menyikat gigi dengan lembut, namun menyeluruh--termasuk hingga ke area lidah--untuk menghilangkan bakteri.
Selain itu, kita juga perlu mengganti sikat gigi secara berkala. Setidaknya, setiap tiga bulan sekali. Ini dimaksudkan untuk menghindari penumpukan bakteri pada sikat gigi.
ADVERTISEMENT
“Rata-rata masyarakat Indonesia mengganti sikat gigi setahun sekali. Bayangkan, begitu banyak bakteri yang menempel di sikat gigi," ungkap Fiona.
Kemudian, tips kesehatan lain yang bisa kita terapkan adalah dengan kita menyimpan sikat gigi di tempat yang tidak terlalu lembap. Hal ini juga dimaksudkan agar bakteri tidak menempel pada sikat gigi .