news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tren Minuman Kolagen untuk Merawat Kesehatan Kulit, Efektif atau Tidak?

6 Agustus 2022 14:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi suplemen kolagen. Foto: Svittlana/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suplemen kolagen. Foto: Svittlana/shutterstock
ADVERTISEMENT
Memiliki tampilan kulit sehat dan bebas dari masalah tentu menjadi dambaan banyak perempuan. Berbagai cara pun dilakukan untuk menunjang kesehatan kulit. Mulai dari menggunakan produk skin care secara rutin hingga rela merogoh kocek yang dalam demi perawatan di klinik kecantikan.
ADVERTISEMENT
Tidak jarang perempuan juga mengonsumsi suplemen untuk mencukupi kebutuhan nutrisi kulit secara menyeluruh. Salah satu suplemen yang populer beberapa waktu terakhir adalah minuman kolagen.
Ya, minuman kolagen diklaim dapat mengatasi berbagai macam permasalahan kulit, seperti mencegah kerutan hingga menjaga elastisitas kulit. Meski populer, ternyata masih banyak juga yang meragukan efektivitas dari minuman kolagen.
Pasalnya kolagen merupakan bentuk protein yang secara alami dihasilkan oleh tubuh. Ini adalah komponen utama jaringan ikat yang membentuk beberapa bagian tubuh, termasuk tendon, ligamen, kulit, dan otot.
Ilustrasi kulit perempuan. Foto: aslysun/Shuttterstock
Lantas, apakah sebenarnya minuman kolagen benar-benar efektif meningkatkan kesehatan kulit?
Menurut dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, spesialis gizi klinik, kolagen memang sudah ada secara alami di dalam tubuh. Namun seiring bertambahnya usia, jumlah kolagen akan berkurang, terutama pada perempuan menopause.
ADVERTISEMENT
“Kandungan kolagen alami dalam tubuh menurun seiring bertambahnya usia. Kulit kita juga bisa menua walaupun usia relatif muda akibat penurunan metabolisme kolagen, baik itu jumlahnya maupun kualitasnya,” kata Yohan saat Intimate Media Session The World of Collagen by NutriVille, Kamis (4/8).
Kolagen juga bisa didapatkan melalui asupan makanan yang tinggi protein, seperti ikan, unggas, daging, telur, susu, dan kacang-kacangan. Produksi kolagen juga membutuhkan nutrisi seperti zinc atau seng yang ada pada kerang, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau dan vitamin C.
Ilustrasi minuman kolagen. Foto: miss.lemon/Shutterstock
Namun jika kita tidak bisa mendapatkan sumber protein dari makanan-makanan tersebut, ada penelitian yang mengungkapkan minuman kolagen bisa berguna untuk menjaga kesehatan kulit dari dalam tubuh.
“Kalau kita tidak bisa mendapatkan sumber kolagen dari makanan, ada penelitian yang menyebutkan bahwa kita bisa menambahkan lewat suplementasi seperti dari minuman kolagen,” ujar Yohan.
ADVERTISEMENT

Efektivitas minuman kolagen untuk kulit

Yohan menjelaskan beberapa manfaat dari minuman kolagen, di antaranya bisa menangkal efek radikal bebas dari sinar matahari, rokok, begadang dan stres. Minuman kolagen juga bisa memfasilitasi pembentukan protein atau jaringan ikat dalam kulit, bisa memperbaiki hidrasi, serta meningkatkan elastisitas dan mengurangi kerutan pada kulit.
Tidak kalah penting, minuman kolagen juga berguna untuk kesehatan lain, seperti saluran pencernaan dan menjaga otot, juga bisa menurunkan risiko radang sendi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Yohan memaparkan, manfaat tersebut bisa kita rasakan pada penggunaan 2,5 gr collagen peptides atau ekstrak kolagen ketika dikonsumsi 60 hingga 90 hari secara rutin.
“Bukti-bukti lain dari penelitian ternyata minuman kolagen ini bukan sekadar produk aja, tapi baik untuk kesehatan kulit karena bisa menurunkan risiko kerutan dan meningkatkan elastisitas kulit selama 12 minggu,” papar Yohan.
Ilustrasi minuman kolagen. Foto: IrinaPhVideo/shutterstock
Minuman kolagen aman dikonsumsi sejak remaja usia 13 tahun. Secara studi umum, dosis yang direkomendasi adalah 2,5 sampai 10 gram per hari selama 8 sampai 12 minggu. Selain itu, Yohan juga menjelaskan sampai saat ini belum ada penelitian yang mengungkapkan efek samping dari minuman kolagen.
ADVERTISEMENT
“Setelah usia 25 tahun, kita cenderung kehilangan 1 sampai 1,5 persen dari simpanan kolagen alami di dalam tubuh setiap tahun dan akan semakin cepat menurun setelah menopause,” pungkas Yohan.
Jadi menurut Yohan, kalau kita menambahkan kadar kolagen dari luar, maka kolagen dari dalam tubuh tidak berkurang. Yohan pun menyarankan agar kita tidak menunggu sampai usia menua sebelum akhirnya mengonsumsi minuman kolagen.