Tren Warna Mode 2025: Warna Alam, Pulas Pastel dan Nyala Elegan

Tren Warna Mode 2025. Foto: Istimewa

Ketika Pantone, institusi yang panduan warnanya jadi kiblat industri kreatif mengumumkan Mocha Mousse sebagai warna 2025, reaksi jagad maya riuh beragam. Mulai dari ujung yang pesimis: ‘wah, tahun 2025 akan kotor seperti lumpur’, hingga ujung yang optimis: ‘ah, warna yang senyap, melambangkan 2025 yang tenang’.

Tiga bulan sebelum deklarasi mocha mousse, empat kota mode dunia sudah terlebih dahulu menggadang beberapa warna andalan pada gelaran koleksi musim semi panas 2025. Bersama kehadiran gradasi coklat, biru pucat dan ragam hijau yang dekat dengan kayu, gunung es dan dedaunan, manisnya pastel serta nyala merah dan oranye, simak tren dan tips gaya seputar warna warni mode 2025.

Pikat Coklat

Mulai dari sapuan muda hingga pekat, gradasi cokelat amat ramah pada aneka cipta gaya. Ditata elegan ala Michael Kors, bisa. Maskulin selaku Tod’s, sah. Sesuai kamus modern Hermès, pas. Sensual ala Alaïa, ciamik.

Bagi para pemuja warna hitam, versi pekatnya bisa jadi alternatif. Sementara sapuan mudanya adalah pilihan tepat untuk tampil berkelas di kesempatan resmi.

Biru Beku

Gaun biru lansiran Louis Vuitton. Foto: Instagram @louisvuitton

Dengan semakin meningkatnya suhu bumi, warna ini memberi ilusi menyejukkan. Sebuah pilihan pas untuk kostum kerja luar ruang pada iklim tropis. Seperti dipaparkan oleh Emilia Wickstead, manfaatkan blazer saat masuk ke area berpendingin ruangan.

Untuk mereka yang berkostum kerja lebih rileks, ada inspirasi terusan dari Louis Vuitton atau Coach. Meski tampak pucat, warna ini bisa hadir mewah. Tiru trik Dolce et Gabbana atau Prabal Gurung: cutting sensual dengan aksesori warna hitam, atau paduan bersama aplikasi eye catching dan aksesori berwarna kontras.

Pukau Hijau

Ragam wajah hijau bergantian mengisi panggung koleksi musim semi panas 2025. Mulai dari hijau neon hingga hijau militer, muncul dalam ragam desain: modern elegan, edgy sensual, anggun klasik.

Dengan tawaran gradasi yang luas, kamu tinggal pilih mana yang sesuai dengan agenda dan gaya pribadi. Jangan segan mencoba sesuatu di luar zona nyaman, misalnya memadukan sensualitas dan warna hijau militer seperti ide Sean McGirr untuk Alexander McQueen.

Kuning Mentega

Sekilas terlihat kurang atraktif, terapkan taktik gaya para desainer untuk memaksimalkan tampilannya. Seperti tabrakan romantis versus sportif versi Miu Miu, perkawinan avant-garde dan klasik dari Monse, atau paduan kontras materi keras lembut karya Jil Sander. Tak seperti saudaranya yang menyilaukan mata, warna ini aman dikenakan sebagai total look pada hari-hari yang terik.

Pink Marshmallow

Gradasi merah muda ini memang serupa marshmallow, lembut dan manis. Para direktur kreatif mengolahnya cerdas, hingga luput dari ide klise. Proenza Schouler dan Miu Miu melahirkannya edgy.

Khaite dan Giambattista Valli mempersembahkannya avant-garde. Salin ide mereka, misalnya melabur pink ke dalam gaya androgini seperti yang dikreasikan Akris.

Oranye Jeruk

Warna yang bisa jadi jalan pintas untuk menghimpun perhatian. Tepat untuk agenda paska matahari terbenam, baik di dalam atau luar ruang.

Bagi para pemberani, silakan mendaulatnya sebagai warna tunggal seperti yang diperlihatkan oleh Gucci, Alexander McQueen dan Simkhai. Bagi mereka yang setengah berani, padu saja dengan coklat pekat seperti Bottega Veneta, atau beri aksen putih ala Alberta Ferretti.

Merah Cabai

Nyala merah ini berada di voltase yang tepat. Lebih cerah tapi setara elegannya dengan merah anggur yang berkibar tahun lalu. Rumah-rumah mode Louis Vuitton dan Tory Burch melansir siluet longgar.

No.21 pun sepakat, mencipta jumpsuit bersiluet kebesaran ultra gaya. Seperti tren oranye, tak semua perempuan akan kontan berani mengenakannya. Padu padan jadi solusi, injeksikan hitam putih atau salah satunya seperti yang digagas oleh Marni dan Missoni.

Gimana Ladies, siap menantang 2025 dengan ragam pilihan warna-warni manis ini?