Vagina Mengeluarkan Darah Setelah Berhubungan Seks? Mungkin Ini Penyebabnya

18 Juni 2020 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Melakukan hubungan seks harus dilakukan dalam kondisi yang rileks dan nyaman. Bila tidak, seks akan terasa menyakitkan terutama saat penetrasi. Selain itu, ada juga keluhan lain yang mungkin saja muncul, seperti munculnya bercak darah dari vagina usai berhubungan seks, tanpa diiringi rasa nyeri.
ADVERTISEMENT
Keluhan itu bisa jadi diakibatkan oleh postcoital bleeeding, yaitu pendarahan dari vagina setelah berhubungan seks karena rasa sakit atau tidak sama sekali. Jika Anda mengalami hal tersebut, tidak perlu langsung panik, Ladies.
Ahli Obstetri dan Ginekologi di Banner University Medical Center Phoenix, Amerika Serikat, dr. Nichole Mahnert menjelaskan, sebagian besar penyebab vagina berdarah usai berhubungan seks tidak berbahaya, jika itu terjadi satu kali atau pada kesempatan yang jarang.
Walaupun tidak berbahaya, tetapi bisa jadi ada penyebab yang serius bila terus terjadi. Lalu, apa saja ya penyebab vagina berdarah usai seks atau yang disebut postcoital bleeding? Berikut kumparanWOMAN rangkum penjelasan dari para ahli melansir Health.

Efek samping penggunaan KB

Penggunaan KB dilakukan untuk mengatur hormon perempuan agar bisa mencegah kehamilan. Ternyata menurut dr. Nichole Mahnert, segala jenis kontrasepsi hormonal dapat menyebabkan bercak darah setelah berhubungan intim.
ADVERTISEMENT
“Terkadang itu membuat vagina mengering dan hubungan seksual dapat membuatnya robek dan pendarahan,” ucap dr. Felice Gersh, MD, spesialis obgyn dan pendiri Integrative Medical Practice of Irvine in Irvine, di California, AS.

Penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual (PMS) memiliki gejala yang tidak menyenangkan termasuk pendarahan setelah berhubungan intim. Jenis-jenis PMS seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis menyebabkan radang serviks atau disebut servistus. Leher rahim yang sudah teriritasi seperti itu dapat berdarah karena gesekan.
“Sebagian besar perempuan tidak memiliki gejala PMS, oleh karena itu penting untuk mencari pengobatan ketika Anda memiliki gejala pendarahan yang tidak normal,” kata dr. Nichole.

Munculnya polip rahim

Belum diketahui secara pasti penyebab perempuan bisa mengalami penyakit ini. Polip rahim merupakan polip yang tumbuh dan menempel pada dinding dalam rahim, bahkan bisa meluas hingga ke rongga rahim. Polip rahim ini termasuk jinak dan bisa tumbuh beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter.
ADVERTISEMENT
“Polip memiliki banyak pembuluh darah dan bisa berdarah jika terbentur, jadi Anda akan melihat sedikit bercak darah ketika berhubungan intim,” jelas dr. Felice.
Ilustrasi rahim. Foto: Thinkstock
Posisi polip dapat menggantung dari serviks ke vagina, sehingga kemungkinan tersentuh saat berhubungan seksual. Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan berusia 40 tahun ke atas atau sudah menopause. Jika Anda mengira pendarahan setelah hubungan seks karena polip rahim, segera berkonsultasi ke dokter.

Terjadi robekan karena vagina kering

Kurang basah dan licin saat berhubungan seks dapat menyebabkan pendarahan setelahnya, karena gesekan akibat penetrasi dapat merobek jaringan vagina yang sensitif. Untuk mengatasi hal itu, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab vagina kering.
ADVERTISEMENT
Anda akan diberikan pilihan. Mulai dari pelumas, pelembap, dan estrogen vagina sesuai dengan kondisi seberapa kering vagina Anda. Jangan sampai mendiagnosis dan mengobatinya sendiri, khawatir akan memperparah kondisi vagina.

Adanya bakteri vaginosis atau infeksi ragi

Kedua infeksi ini sebenarnya cukup umum, diperkirakan ada tiga dari empat perempuan akan mengalaminya. Bakteri vaginosis atau infeksi ragi biasanya ditandai oleh perubahan warna atau bau tidak sedap pada keputihan, dan gatal berkepanjangan. Meski demikian, dr. Nichole menjelaskan, bahwa segala jenis infeksi dapat membuat peradangan dan iritasi yang menghasilkan perdarahan.
Ilustrasi vagina berdarah setelah berhubungan seksual Foto: Shutterstock
Sedangkan menurut dr. Felice, jika serviks mulai terinfeksi dan meradang karena bakteri vaginosis atau infeksi ragi itu, maka kemungkinan ada sejumlah kecil darah yang terlihat setelah hubungan seks akibat gesekan.
ADVERTISEMENT

Tanda munculnya fibroid uterus

Fibroid uterus merupakan pertumbuhan jaringan kelenjar dan otot rahim yang bukan kanker. Ukuran fibroid bisa sekecil kacang polong atau lebih besar dari anggur dan biasanya tumbuh keluar dari dinding rahim. Kebanyakan perempuan tidak akan pernah tahu bila memiliki fibroid, dan jika terdiagnosis sebagian besar tidak diperlukan perawatan.
“Fibroid dapat berada di dalam rongga rahim dan memiliki banyak darah, gerakan seks yang memantul bisa membuatnya berdarah,” tutur dr. Felish.

Kemungkinan adanya kanker serviks

Terjadi pendarahan ketika seks merupakan gejala utama kanker serviks. Biasanya pendarahan yang terjadi ringan dan tidak menyakitkan, karena sifat vaskular dari kanker serviks sendiri.
Gesekan saat berhubungan seksual, dapat mengiritasi jaringan kanker sehingga mengeluarkan darah. Bila Anda mengalami pendarahan terus-menerus atau tidak normal, segera mengunjungi dokter untuk memeriksa kondisi leher rahim.
ADVERTISEMENT
--
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.