Konten dari Pengguna

Dampak Konflik Rusia-Ukraina Terhadap Krisis Keamanan Global

Laila Al muna
Mahasiswa Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
25 Oktober 2022 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Laila Al muna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi konflik yang terjadi di Rusia-Ukraina. Sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi konflik yang terjadi di Rusia-Ukraina. Sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Perang antara Rusia dan Ukraina berhasil mengguncang politik global dan keamanan internasional, sehingga krisis global ini membawa tantangan baru ke dalam hubungan internasional. Hal ini memberikan dampak jangka panjang terhadap keamanan di seluruh dunia khususnya di kawasan Asia dan Eropa.
ADVERTISEMENT
Invasi Rusia terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022 menandakan dimulainya operasi militer khusus di beberapa kota besar Ukraina. Hal ini menjadi sinyal kembalinya perang antar negara yang belum pernah dialami Eropa sejak 1945 (Britannia, 2022). Invasi Rusia terhadap Ukraina menjadi peristiwa global dengan konsekuensi besar bagi seluruh negara.
Konflik antara Rusia dan Ukraina bukanlah konflik baru, pada tahun 2014 kedua negara memperebutkan semenanjung Krimea, yang berakhir dengan aneksasi yang dilakukan kepada Rusia. Pada November 2021, Rusia kembali membangun kekuatan militernya di sepanjang perbatasan antara Rusia dan Ukraina.
Tindakan Rusia menciptakan ketegangan di antara kedua negara. Ketegangan itu meningkat ketika sebuah badan intelijen Amerika Serikat menyarankan bahwa Rusia mungkin merencanakan serangan ke Ukraina pada awal 2022. Namun Rusia menyangkal hal tersebut dan menganggap bahwa itu merupakan sebuah provokasi yang dilakukan oleh NATO (Najmi dan Lestiyaningsih, 2022).
ADVERTISEMENT
Perang antara Rusia dan Ukraina memiliki implikasi yang sangat penting bagi keamanan internasional dimana hal ini berpotensi menghasilkan perang dunia yang mengancam keamanan di seluruh dunia. Rusia merupakan salah satu negara yang kuat baik dari segi politik maupun militernya dan menjadi salah satu aktor yang dominan dalam tatanan politik di dunia internasional.
Berdasarkan data Global Fire Power (GFP) pada 2022, Rusia menempati posisi kedua dari 142 negara sebagai negara dengan kemiliteran terkuat di dunia dengan indeks kekuatan (power index) 0,0501 (indeks sempurna adalah 0,0000) (Global Fire Power, 2022).
Pemeringkatan tersebut dilihat berdasarkan sejumlah faktor yang berbeda, seperti tenaga kerja, persenjataan, angkatan bersenjata (darat, laut, udara), sumber daya lain seperti bahan bakar militer, dan keuangan.
ADVERTISEMENT
Tindakan invasi yang dilakukan oleh Rusia kepada Ukraina semata-mata untuk melindungi keamanan dan keberadaan negara Rusia dari ancaman Ukraina. Rusia bertujuan untuk membatasi kedekatan Ukraina dengan Uni Eropa dan NATO untuk menjamin keamanan negaranya dari ancaman blok Barat dan pengaruh Amerika, dan mencoba untuk menjaga hubungan dekat antara Rusia dan negara bekas runtuhan Uni Soviet.
Hal ini terkait langsung dengan posisi negara Ukraina yang berbatasan langsung dengan Rusia, sehingga jika Ukraina bergabung dengan NATO, tidak akan ada lagi penghalang antara Rusia dan NATO, dan itu merupakan ancaman bagi Rusia. Oleh karena itu, Rusia menginvasi Ukraina untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO.
Tindakan pencegahan Rusia terhadap Ukraina agar tidak bergabung dengan NATO merupakan sikap yang tidak seharusnya dilakukan karena mengarah kepada intervensi. Sebagai negara berdaulat, Ukraina seharusnya memiliki kebebasan untuk membuat keputusan tentang keanggotaan NATO-nya, dan Rusia tidak boleh mempengaruhi kebebasan itu dalam bentuk serangan tekanan fisik (Sudiq dan Yustitianingtyas, 2022).
ADVERTISEMENT
Prospek invasi Rusia telah memicu gelombang nasionalisme di Ukraina. Setelah serangan yang ditujukan oleh Rusia mengarah kepada berbagai infrastruktur militer di wilayah Chagayev, Ukraina tidak diam saja.
Sebagai angkatan bersenjata terbesar kedua setelah Rusia, Ukraina akan mencoba untuk membela diri dan menginstruksikan kepada masyarakatnya untuk tidak panik dan bersiap untuk menghadapi situasi perang. Selain itu, masyarakat di setiap kota juga terus melakukan pelatihan dengan kelompok pertahanan teritorial Ukraina.
Ukraina telah memperkuat pertahanan daratnya dan mampu untuk melawan Rusia apabila terjadi perang. Ditambah lagi dengan bantuan senjata yang diluncurkan oleh AS dan NATO untuk membantu Ukraina berupa amunisi, rudal Stinger, dan transportasi militer Humvee (Loanes. 2022).
Hal ini sangat membantu Ukraina dalam melawan serangan Rusia di udara mengingat pertahanan udara Ukraina belum mampu untuk menandingi pertahanan udara di Rusia.
ADVERTISEMENT
Serangan Rusia yang tidak beralasan dan biadab terhadap Ukraina bukan hanya merupakan tanda ancaman keamanan serius yang merusak perdamaian di Eropa saja. Tetapi juga berpotensi menjadi Perang Dunia karena konflik terjadi dalam skala yang besar yang tidak hanya melibatkan negara yang bersangkutan saja, tetapi adanya keterlibatan negara blok Barat dalam proses konflik ini.
Selain itu juga konflik ini diwarnai dengan aksi militer di banyak tempat yang memakan berbagai infrastruktur negara dan korban jiwa mulai dari anak-anak sampai lansia, sehingga eskalasi konflik antara Rusia-Ukraina menjadi tidak terkendali, dan Rusia berencana akan digunakannya senjata pemusnah massal seperti nuklir dan biologi.
Tujuan utamanya adalah untuk mencegah sekutu Barat menawarkan dukungan militer ke Ukraina dan untuk menanamkan rasa takut kepada pembuat keputusan. Hal ini tentu sangat mengancam keamanan internasional karena senjata yang digunakan dalam konflik ini sangat berbahaya bagi masa depan global.
ADVERTISEMENT
Selain itu, potensi lain yang dapat menarik konflik ini ke dalam Perang Dunia yaitu keterlibatan negara lain dalam konflik dua negara ini yaitu Amerika Serikat dan negara anggota NATO. Jika perang ini terus terjadi, maka akan terjadi krisis global, perebutan kekayaan alam setiap negara untuk bertahan hidup, dan memungkinkan diaktifkannya senjata nuklir.
Adapun dampaknya bagi dunia yaitu dalam perdagangan internasional dimana akan memicu ketidakstabilan pasar global, mempengaruhi harga komoditas khususnya energi, dan adanya berbagai perubahan dalam berbagai aspek di setiap negara.