Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Gen-Gen Menyeramkan yang dapat Diturunkan Orang Tua ke Anaknya (2)
26 November 2019 20:42 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa bunuh diri, hidup yang lebih pendek, dan banyak bicara dapat dijelaskan secara genetik.
ADVERTISEMENT
Ternyata masih ada lagi hal-hal tidak mengenakkan lainnya yang masih berhubungan dengan gen yang diwariskan orang tuamu. Apa saja gen-gen menyeramkan lainnya tersebut?
Gen pesimis
Sebuah kelompok peneliti di University of British Columbia di Kanada yang dipimpin oleh Rebecca M. Todd menemukan bahwa sifat pesimis dan pemikiran negatif dapat terjadi karena bawaan genetik. Gen yang bertanggung jawab atas sifat pesimis ini adalah gen ADRA2B yang merupakan satu dari banyak gen yang mempengaruhi emosi kita. Jika gen ADRA2B tersebut kehilangan sebagian asam amino, akibatnya adalah sifat pesimis yang terbentuk.
Orang-orang yang kehilangan asam amino lebih cepat untuk merasakan hal-hal yang negatif dari pada hal-hal yang positif atau netral. Sebagai contoh, orang-orang tersebut dapat merasakan karakter kriminal di jalan lebih cepat dari pada karakter ceria anak-anak yang sedang bermain.
ADVERTISEMENT
Studi yang berhasil menemukan gen pesimis ADRA2B ini melibatkan 200 orang. Orang-orang tersebut ditunjukkan dua buah kata secara cepat satu setelah yang lainnya. Mereka diminta untuk memperhatikan kata kedua. Kebanyakkan dari mereka melihat kata yang pertama tapi sulit untuk menyadari kata yang kedua. Namun mereka yang memiliki gen ADRA2B dapat menyadari kata yang kedua jika kata-kata tersebut adalah kata-kata yang meningkatkan emosi seperti “perkosa” atau “orgasme”.
Sementara beberapa peneliti seperti Ahmad R. Hariri dari Duke University memiliki pendapat yang berbeda. Ia percaya bahwa sifat pesimis tidak berhubungan hanya dengan satu gen, melainkan dengan beberapa gen.
Gen sakit punggung
Pada 2018, para peneliti menemukan tiga gen yang berhubungan dengan sakit punggung kronis setelah melakukan studi terhadap 29 ribu orang yang menderita penyakit tersebut. Dua puluh sembilan ribu orang tersebut merupakan bagian dari 158 ribu orang Eropa yang juga terlibat dalam penelitian ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu gen tersebut bernama SOX5 yang juga paling dominan di antara ketiga gen tersebut. Gen tersebut aktif terlibat dalam perkembangan embrio. Menariknya, tikus percobaan dalam studi yang dilakukan sebelumnya mengalami gangguan tulang setelah gen tersebut di non-aktifkan pada tubuh mereka.
Sementara dua gen lainnya terlibat dalam perkembangan saraf tulang belakang dan herniasi intervertebralis, sebuah kondisi medis yang dapat menyebabkan sakit pada punggung.
Gen kekerasan
Ada variasi pada gen MAOA dan gen CDH13 yang disebut sebagai “gen pejuang” karena hubungannya dengan perilaku kekerasan. Sebuah studi yang dilakukan pada 2014 oleh peneliti dari Finlandia menunjukkan bahwa para kriminal yang memiliki gen-gen ini bertanggung jawab atas 5 sampai 10 persen kejahatan yang terjadi di seluruh Finlandia.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sampai di situ, orang-orang yang memiliki gen-gen tersebut juga 13 kali lebih mungkin mengulangi kekerasan dibandingkan mereka yang tidak memiliki gen tersebut. Sembilan ratus kriminal yang terlibat dalam studi ini bertanggung jawab atas 1154 pembunuhan, percobaan pembunuhan, mutilasi, dan penyerangan.
Meskipun begitu, memiliki gen pejuang tidak berarti seseorang pasti akan melakukan kekerasan. Faktanya, para peneliti mencatat bahwa kebanyakan orang dengan gen tersebut tidak akan pernah melakukan aksi kriminal. Mereka juga menambahkan bahwa efek buruk dari gen-gen tersebut dapat ditekan dengan beberapa cara yang tepat. Para peneliti berpendapat bahwa MAOA dan CDH13 tidak dapat disalahkan ketika seseorang melakukan kejahatan karena setengah dari populasi Finlandia kemungkinan besar memiliki gen-gen tersebut.
ADVERTISEMENT