Hewan-hewan yang akan Punah dalam Beberapa Tahun ke Depan (3)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
25 September 2019 16:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Beruang cokelat Marsica
Beruang cokelat Marsica. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Beruang cokelat Marsica adalah subspesies dari beruang cokelat. Hewan ini hidup di pegunungan Apennine di Italia. Beberapa abad yang lalu, ada ratusan ekor beruang yang hidup di pegunungan tersebut. Namun, hewan ini banyak diburu karena dianggap hama pengganggu oleh para petani dan penggembala. Saat ini jumlah beruang hewan Marsica hanyalah sekitar 50 ekor.
Italia berusaha untuk melakukan konservasi dan menandai setiap beruang pada lehernya dengan menggunakan radio kecil untuk memonitor pergerakan mereka. Sayangnya pada 2018, operasi pemberian tanda tersebut harus diakhiri karena seekor beruang tewas saat berusaha ditangkap. Beruang tersebut tiba-tiba mengalami sesak napas dan mati setelah dibius.
Harimau China Selatan
Harimau China Selatan. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Harimau jenis ini dipercaya sebagai induk dari subspesies-subspesies harimau lainnya. Namun hal tersebut akan menjadi tidak penting lagi jika hewan ini punah. Saat ini hanya ada 24 ekor harimau China Selatan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Harimau jenis ini terancam punah pada abad ke 20 karena deforestasi yang dilakukan oleh manusia. Karena kehilangan habitatnya, harimau ini datang ke pemukiman penduduk dan memakan ternak. Karena dianggap sebagai hama, harimau-harimau tersebut pun dibunuh dan populasinya tidak pernah pulih.
Pada 1970an, ada sekitar 4000 ekor di alam bebas. Ada berapa saat ini? Tidak ada. Dua puluh empat ekor harimau yang tersisa semuanya ada di dalam kandang.
Meskipun begitu, masih ada yang percaya bahwa ada sekitar 20 ekor harimau China Selatan di alam bebas. Bahkan ada yang bilang jumlahnya lebih dari 20. Namun, tidak ada yang pernah benar-benar melihat hewan ini di alam bebas selama 20 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Katak air Sehuencas
Katak air Sehuencas merupakan hewan asli Bolivia yang hidup di dalam hutan. Beberapa tahun terakhir, katak ini harus mengalami penurunan populasi akibat kehilangan habitat karena polusi dan perubahan iklim. Bukan hanya itu, populasi katak ini juga semakin menurun drastis karena adanya jamur Chytrid yang mematikan dan ikan forel yang terus memakani telur katak air ini.
Saat ini, hanya ada enam katak air Sehuencas di dunia. Menariknya, lima di antaranya berhasil terlihat baru-baru ini. Sebelumnya hanya ada satu katak air Sehuencas di dunia per tanggal 14 Februari 2018. Katak tersebut diberi nama Romeo dan disebut sebagai katak paling kesepian di dunia.
Romeo tetap sendiri sampai akhirnya match.com dan Museo de Historia Natural Alcide d’Orbigny, sebuah museum sejarah alam memutuskan untuk menggalang dana untuk melakukan ekspedisi pencarian katak-katak lainnya yang memiliki spesies sama dengan Romeo. match.com adalah sebuah konservasi margasatwa global.
ADVERTISEMENT
Ekspedisi tersebut berhasil menemukan lima katak lainnya, dua jantan dan tiga betina. Setiap betina dipasangkan dengan seekor jantan, termasuk betina ketiga yang dipasangkan dengan Romeo. Katak betina tersebut diberi nama Juliet.
Cheetah Asia
Cheetah Asia. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Beberapa abad yang lalu, sesuai dengan namanya, cheetah Asia berkeliaran di banyak negara Asia. India merupakan salah satu negara yang paling banyak memiliki hewan ini. Namun perburuan akan hewan ini terus dilakukan dengan alasan olahraga. Pada abad ke 19 dan 20, di negara Asia lain, habitat alami cheetah ini banyak dikonversi menjadi lahan pertanian. Hewan ini pun akhirnya punah dimana-mana kecuali di Iran.
Saat ini cheetah Asia hanya berjumlah 50 ekor di negara tersebut. Angka tersebutpun dipastikan akan terus berkurang. Di Iran, cheetah terus memakani kambing dan domba, sehingga cheetah pun kembali diburu oleh para petani. Kadang cheetah juga ada di jalan tol dan tewas dalam kecelakaan.
ADVERTISEMENT